Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Friday, July 9, 2021

Amos 7: 10-17 Tetaplah Menyuarakan Kebenaran

 

Bacaan Firman Tuhan: Amos 7: 10-17

Dalam nas ini kita melihat pembicaraan antara Amos dan Amazia, mereka sama-sama bekerja untuk Allah. Amazia dapat dikatakan sebagai imam profesional yang mendapatkan kedudukan dan status yang tinggi di kerajaan Israel Utara, sementara Amos bukan seorang yang terpelajar maupun seorang imam, Amos hanyalah seorang peternak domba dan pemungut buah pohon ara di hutan, tetapi Tuhan berkenan kepada Amos untuk menyuarakan nubuatan Tuhan.

Amazia tidak berterima atas nubuatan-nubuatan yang disampaikan oleh Amos di Israel dan menganggap Amos hanyalah ingin cari makan atau cari untung. Amazia mengusir Amos supaya kembali ke tempat asalnya di Yehuda. Tetapi Amos menjawab bahwa dia bukanlah siapa-siapa, dia hanyalah peternak yang diutus oleh Tuhan untuk bernubuat tentang Israel. Kita dapat melihat perbedaan yang sangat jelas antara Amos dan Amazia, Amos hanyalah orang biasa bernubuat bukanlah untuk kepentingan diri sendiri tetapi untuk memenuhi panggilan Tuhan, sementara Amazia sebagai seorang imam justru tampil untuk kepentingan politik negara.

Amos tidak menjadi takut dan enggan untuk memenuhi panggilan Tuhan walaupun dia diancam dan diadukan kepada raja, sebab nubuatan yang disampaikannya ada perintah dari Allah bukan perkataan yang dibuat-buatnya. Dari sini kita belajar menjadi pribadi yang berintegritas dan berkomitmen pada panggilan kita sebagai seorang Kristen. Walaupun Amos bukan seorang imam dan hanyalah seorang peternak domba, namun dia tetap setia kepada panggilan Tuhan untuk menyuarakan kebenaran Tuhan. Walaupun Amos harus berhadapan dengan resiko dilaporkan kepada raja dengan tuduhan melakukan persepakatan melawan raja di tengah-tengah orang Israel, namun Amos tidak menjadi takut untuk menyuarakan kebenaran.

Apa yang dilakukan oleh Amos ini mengingatkan kita pada pelayanan Tuhan Yesus. Banyak kelompok-kelompok keagamaan yang menentang pengajaran Tuhan Yesus seperti orang farisi, ahli taurat dan para imam. Yesus yang datang memberi pengajaran demi kerajaan Allah menentang kemunafikan, aturan-aturan keagamaan yang formalitas. Sehingga Yesus diadukan kepada penguasa dengan tuduhan sebagai penyesat dan menjadi ancaman bagi penguasa.

Melalui nas ini kita belajar beberapa hal:

    1.     Panggilan kita sebagai orang beriman adalah menyuarakan kebenaran Tuhan. Apapun yang menjadi profesi kita sehari-hari, hendaklah kita selalu mengingat akan panggilan iman kita sebagai pewarta Injil kebenaran Tuhan. Hendaklah kita berkomitmen akan panggilan iman kita bahwa segala yang kita perbuat adalah untuk Tuhan.

   2.     Pemimpin agama seperti Amazia ini menjadi contoh pemimpin agama yang hanya mementingkan diri sendiri, mencari keuntungan diri sendiri, mengabaikan kebenaran Tuhan, pembiaran umat hidup dalam dosa. Kita melihat betapa beratnya hukuman yang akan menimpa pemimpin agama yang seperti itu (ay.17).

   3.     Seruan nubuatan yang disampaikan oleh Amos mengajak kita untuk keluar dari kemunafikan beragama. Yaitu keagamaan yang hanya terlihat dari penampilan dan pakaian, namun sikap, perilaku yang tidak bercerminkan kebenaran firman Tuhan. Sikap-sikap seperti ini hanya akan menghancurkan hidup kita sendiri.

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Amos 7: 10-17 Tetaplah Menyuarakan Kebenaran

 

Bacaan Firman Tuhan: Amos 7: 10-17

Dalam nas ini kita melihat pembicaraan antara Amos dan Amazia, mereka sama-sama bekerja untuk Allah. Amazia dapat dikatakan sebagai imam profesional yang mendapatkan kedudukan dan status yang tinggi di kerajaan Israel Utara, sementara Amos bukan seorang yang terpelajar maupun seorang imam, Amos hanyalah seorang peternak domba dan pemungut buah pohon ara di hutan, tetapi Tuhan berkenan kepada Amos untuk menyuarakan nubuatan Tuhan.

Amazia tidak berterima atas nubuatan-nubuatan yang disampaikan oleh Amos di Israel dan menganggap Amos hanyalah ingin cari makan atau cari untung. Amazia mengusir Amos supaya kembali ke tempat asalnya di Yehuda. Tetapi Amos menjawab bahwa dia bukanlah siapa-siapa, dia hanyalah peternak yang diutus oleh Tuhan untuk bernubuat tentang Israel. Kita dapat melihat perbedaan yang sangat jelas antara Amos dan Amazia, Amos hanyalah orang biasa bernubuat bukanlah untuk kepentingan diri sendiri tetapi untuk memenuhi panggilan Tuhan, sementara Amazia sebagai seorang imam justru tampil untuk kepentingan politik negara.

Amos tidak menjadi takut dan enggan untuk memenuhi panggilan Tuhan walaupun dia diancam dan diadukan kepada raja, sebab nubuatan yang disampaikannya ada perintah dari Allah bukan perkataan yang dibuat-buatnya. Dari sini kita belajar menjadi pribadi yang berintegritas dan berkomitmen pada panggilan kita sebagai seorang Kristen. Walaupun Amos bukan seorang imam dan hanyalah seorang peternak domba, namun dia tetap setia kepada panggilan Tuhan untuk menyuarakan kebenaran Tuhan. Walaupun Amos harus berhadapan dengan resiko dilaporkan kepada raja dengan tuduhan melakukan persepakatan melawan raja di tengah-tengah orang Israel, namun Amos tidak menjadi takut untuk menyuarakan kebenaran.

Apa yang dilakukan oleh Amos ini mengingatkan kita pada pelayanan Tuhan Yesus. Banyak kelompok-kelompok keagamaan yang menentang pengajaran Tuhan Yesus seperti orang farisi, ahli taurat dan para imam. Yesus yang datang memberi pengajaran demi kerajaan Allah menentang kemunafikan, aturan-aturan keagamaan yang formalitas. Sehingga Yesus diadukan kepada penguasa dengan tuduhan sebagai penyesat dan menjadi ancaman bagi penguasa.

Melalui nas ini kita belajar beberapa hal:

    1.     Panggilan kita sebagai orang beriman adalah menyuarakan kebenaran Tuhan. Apapun yang menjadi profesi kita sehari-hari, hendaklah kita selalu mengingat akan panggilan iman kita sebagai pewarta Injil kebenaran Tuhan. Hendaklah kita berkomitmen akan panggilan iman kita bahwa segala yang kita perbuat adalah untuk Tuhan.

   2.     Pemimpin agama seperti Amazia ini menjadi contoh pemimpin agama yang hanya mementingkan diri sendiri, mencari keuntungan diri sendiri, mengabaikan kebenaran Tuhan, pembiaran umat hidup dalam dosa. Kita melihat betapa beratnya hukuman yang akan menimpa pemimpin agama yang seperti itu (ay.17).

   3.     Seruan nubuatan yang disampaikan oleh Amos mengajak kita untuk keluar dari kemunafikan beragama. Yaitu keagamaan yang hanya terlihat dari penampilan dan pakaian, namun sikap, perilaku yang tidak bercerminkan kebenaran firman Tuhan. Sikap-sikap seperti ini hanya akan menghancurkan hidup kita sendiri.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu dengan judul Amos 7: 10-17 Tetaplah Menyuarakan Kebenaran . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2021/07/amos-7-10-17-tetaplah-menyuarakan.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

1 Komentar untuk " Amos 7: 10-17 Tetaplah Menyuarakan Kebenaran "