Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, February 23, 2021

Roma 4:13-25 Allah Memperhitungkan Iman Orang Percaya

 Bacaan Firman Tuhan: Roma 4:13-25

Disini rasul Paulus menjelaskan pembenaran oleh iman itu dengan mencontohkan bagaimana Abraham dibenarkan Allah oleh karena imannya. Abraham dibenarkan bukan karena menaati hukum taurat, tetapi karena imannya kepada Tuhan. Walaupun janji Tuhan kepada Abraham kelihatannya mustahil terjadi, namun Abraham mempercayai janji Tuhan. 

Sama seperti Abraham yang karena imannya kepada Tuhan diperhitungkan sebagai kebenaran maka demikian juga dengan kita dibenarkan karena mengimani janji Tuhan melalui Yesus Kristus. Bahwa kita dibenarkan oleh Tuhan bukan karena kesalehan dan perbuatan kita tetapi adalah karena iman kita pada anugerah Tuhan melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Sebagaimana Tuhan menyatakan anugerahNya kepada Abraham, demikian juga dengan kita menerima anugerah itu, bahwa kasih setia Tuhan adalah untuk selama-lamanya, tidak hanya kepada Abraham namun juga tetap ada selamanya bagi setiap orang yang beriman, itulah sebabnya Abraham disebut menjadi bapa orang yang beriman.

Kita mengimani Allah yang Esa, Allah yang hidup, Allah yang selalu bekerja dalam hidup ini, adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi, Allah yang berfirman kepada Abraham, Ishak dan Yakub, Allah yang menuntun umatNya Israel, Allah yang menyatakan diriNya didalam Yesus Kristus, dan Allah yang penuh kasih karunia yang diberitakan oleh para rasul dan Allah yang kita imani hingga saat ini adalah tetap Allah yang Satu hingga selamanya. Sebagaimana Tuhan Yesus berfirman “Aku adalah Alfa dan Omega,  Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Wahyu 22:13). Maka rasul Paulus hendak jelaskan dalam nas ini:

      1.     Jika kita mempercayai bahwa Tuhan memenuhi janjiNya kepada Abraham, maka kita juga mempercayai janji Tuhan yang menyelamatkan umatNya melalui kedatangan Mesias yang telah dinyatakan didalam Yesus Kristus. Sebab Allah yang berjanji dan yang memenuhi janjiNya kepada Abraham juga adalah Allah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati.

  2. Janji Tuhan kepada Abraham kelihatannya mustahil terjadi, tetapi Tuhan yang menjanjikannya setia menepati janjiNya, demikian halnya dengan janji keselamatan Tuhan didalam Yesus Kristus, walaupun kelihatannya mustahil bahwa Allah menjadi manusia bahkan sampai mati di kayu salib, tetapi semuanya itu dapat terjadi oleh kuasa Tuhan. Bagi orang binasa salib Kristus memang adalah kebodohan, namun bagi kita orang beriman, salib Kristus adalah kekuatan Allah yang membawa keselamatan.

    3. Abraham memperoleh apa yang Tuhan janjikan adalah hanya karena imannya kepada anugerah Tuhan, maka sekarang juga kita memperoleh janji keselamatan dari Tuhan hanya oleh karena iman kita kepada anugerah Tuhan Yesus saja, bukan karena usaha dan kemampuan kita.

Renungan yang bisa kita terima dari kebenaran firman Tuhan ini:

      1.     Iman kepada Tuhan menuntun kita pada pengharapan yang hidup

Jika kita berhadapan dengan kemustahilan, dan ada yang berkata “kalaupun bisa selamat itu adalah mujizat Tuhan” maka kita amini saja perkataan itu, sebab memang demikianlah. Sebab hidup kita didalam iman kepada Tuhan Yesus bukan lagi hidup oleh karena kekuatan kita, tetapi oleh karena anugerah Allah. Dengan hidup beriman kepada Tuhan Yesus kita telah meninggalkan segala hal yang dianggap mustahil, sebab kuasa Allah akan bekerja dalam diri kita melalui iman kepada Tuhan Yesus, di Lukas 18:27 Tuhan Yesus berkata "Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah.". Dan bagaimana Tuhan dapat mengubah yang mustahil itu menjadi mungkin dalam hidup kita? Tuhan Yesus berkata juga kepada kita “Imanmu telah menyelamatkan engkau” (Lukas 17:19).

Kita mungkin saja berkata, ‘aku terlalu lemah’, ‘aku tidak sanggup’, ‘aku terlalu bodoh’, ‘aku tidak berguna’, aku terlalu buruk untuk diampuni’. Ada banyak tembok-tembok kemustahilan dalam hidup ini yang melemahkan kita. Namun kita hendak diyakinkan oleh firman Tuhan, ketika kita mau mengangkat diri kita pada keyakinan akan iman kepada Tuhan, maka kita sudah memiliki kuasa yang besar dalam diri kita, yaitu kuasa Allah yang dapat menghancurkan tembok  kemustahilan. Jika kita mengandalkan kekuatan kita, memang benar semuanya adalah kemustahilan, tetapi ketika kita mengangkat diri kita pada iman, maka kuasa Tuhan yang akan bekerja dalam hidup kita.

Sama seperti Abraham yang tetap beriman kepada janji Tuhan yang walaupun dihadapannya terbentang kemustahilan, dia yang sudah tua dan istrinya yang sudah mandul, tetapi dia tetap mempercayai janji Tuhan bahwa dia akan menjadi bangsa yang besar. Oleh karena imannya yang teguh kepada Tuhan, dia akhirnya menerima apa yang Tuhan janjikan.

Dengan iman kepada Tuhan, kita memberikan hidup kita menjadi ‘ruang kerja’ bagi Tuhan melakukan rencanaNya yang terbaik bagi kita. Ketika kita membuka diri bagi Tuhan melalui iman kepadaNya, maka kita tidak akan pernah berkecil hati seperti apapun kekurangan dan kelemahan kita, sebab bukan lagi pikiran dan kekuatan kita yang menjadi andalan hidup kita, tetapi ada Tuhan di dalam diri kita yang sedang bekerja untuk mewujudkan rencana yang terbaik dalam hidup kita.

      2.     Iman kepada Tuhan adalah kekuatan sukacita hidup kita

Bisa banyak alasan dalam dunia ini yang dapat melemahkan kita, namun rasul Paulus mengingatkan kita bagaimana Abraham justru tidak lemah dan berduka karena pergumulannya, tetapi menjadi kuat oleh imannya yang tidak ragu akan janji Tuhan. Di ayat 20 dikatakan “Malah imannya menjadikan dia bertambah kuat, sehingga ia memuji-muji Allah”. Berbagai pergumulan dalam hidup ini bisa melemahkan dan menjatuhkan semangat hidup kita, namun iman kepada Tuhan akan senantiasa menguatkan kita, sebab kita tidak ragu sedikit pun akan kuasa Allah yang nyata dalam hidup ini. Dengan beriman kepada Tuhan kita dituntun untuk hidup dalam sukacita dan memuji Tuhan dalam hidup kita. sebab iman adalah kekayaan, kehormatan, kemuliaan, sukacita yang tidak ternilai. Kita akan semakin merasakan keistimewaan iman itu ketika kita mau semakin menghidupi iman kepada Tuhan dalam hidup kita.



No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Roma 4:13-25 Allah Memperhitungkan Iman Orang Percaya

 Bacaan Firman Tuhan: Roma 4:13-25

Disini rasul Paulus menjelaskan pembenaran oleh iman itu dengan mencontohkan bagaimana Abraham dibenarkan Allah oleh karena imannya. Abraham dibenarkan bukan karena menaati hukum taurat, tetapi karena imannya kepada Tuhan. Walaupun janji Tuhan kepada Abraham kelihatannya mustahil terjadi, namun Abraham mempercayai janji Tuhan. 

Sama seperti Abraham yang karena imannya kepada Tuhan diperhitungkan sebagai kebenaran maka demikian juga dengan kita dibenarkan karena mengimani janji Tuhan melalui Yesus Kristus. Bahwa kita dibenarkan oleh Tuhan bukan karena kesalehan dan perbuatan kita tetapi adalah karena iman kita pada anugerah Tuhan melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Sebagaimana Tuhan menyatakan anugerahNya kepada Abraham, demikian juga dengan kita menerima anugerah itu, bahwa kasih setia Tuhan adalah untuk selama-lamanya, tidak hanya kepada Abraham namun juga tetap ada selamanya bagi setiap orang yang beriman, itulah sebabnya Abraham disebut menjadi bapa orang yang beriman.

Kita mengimani Allah yang Esa, Allah yang hidup, Allah yang selalu bekerja dalam hidup ini, adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi, Allah yang berfirman kepada Abraham, Ishak dan Yakub, Allah yang menuntun umatNya Israel, Allah yang menyatakan diriNya didalam Yesus Kristus, dan Allah yang penuh kasih karunia yang diberitakan oleh para rasul dan Allah yang kita imani hingga saat ini adalah tetap Allah yang Satu hingga selamanya. Sebagaimana Tuhan Yesus berfirman “Aku adalah Alfa dan Omega,  Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Wahyu 22:13). Maka rasul Paulus hendak jelaskan dalam nas ini:

      1.     Jika kita mempercayai bahwa Tuhan memenuhi janjiNya kepada Abraham, maka kita juga mempercayai janji Tuhan yang menyelamatkan umatNya melalui kedatangan Mesias yang telah dinyatakan didalam Yesus Kristus. Sebab Allah yang berjanji dan yang memenuhi janjiNya kepada Abraham juga adalah Allah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati.

  2. Janji Tuhan kepada Abraham kelihatannya mustahil terjadi, tetapi Tuhan yang menjanjikannya setia menepati janjiNya, demikian halnya dengan janji keselamatan Tuhan didalam Yesus Kristus, walaupun kelihatannya mustahil bahwa Allah menjadi manusia bahkan sampai mati di kayu salib, tetapi semuanya itu dapat terjadi oleh kuasa Tuhan. Bagi orang binasa salib Kristus memang adalah kebodohan, namun bagi kita orang beriman, salib Kristus adalah kekuatan Allah yang membawa keselamatan.

    3. Abraham memperoleh apa yang Tuhan janjikan adalah hanya karena imannya kepada anugerah Tuhan, maka sekarang juga kita memperoleh janji keselamatan dari Tuhan hanya oleh karena iman kita kepada anugerah Tuhan Yesus saja, bukan karena usaha dan kemampuan kita.

Renungan yang bisa kita terima dari kebenaran firman Tuhan ini:

      1.     Iman kepada Tuhan menuntun kita pada pengharapan yang hidup

Jika kita berhadapan dengan kemustahilan, dan ada yang berkata “kalaupun bisa selamat itu adalah mujizat Tuhan” maka kita amini saja perkataan itu, sebab memang demikianlah. Sebab hidup kita didalam iman kepada Tuhan Yesus bukan lagi hidup oleh karena kekuatan kita, tetapi oleh karena anugerah Allah. Dengan hidup beriman kepada Tuhan Yesus kita telah meninggalkan segala hal yang dianggap mustahil, sebab kuasa Allah akan bekerja dalam diri kita melalui iman kepada Tuhan Yesus, di Lukas 18:27 Tuhan Yesus berkata "Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah.". Dan bagaimana Tuhan dapat mengubah yang mustahil itu menjadi mungkin dalam hidup kita? Tuhan Yesus berkata juga kepada kita “Imanmu telah menyelamatkan engkau” (Lukas 17:19).

Kita mungkin saja berkata, ‘aku terlalu lemah’, ‘aku tidak sanggup’, ‘aku terlalu bodoh’, ‘aku tidak berguna’, aku terlalu buruk untuk diampuni’. Ada banyak tembok-tembok kemustahilan dalam hidup ini yang melemahkan kita. Namun kita hendak diyakinkan oleh firman Tuhan, ketika kita mau mengangkat diri kita pada keyakinan akan iman kepada Tuhan, maka kita sudah memiliki kuasa yang besar dalam diri kita, yaitu kuasa Allah yang dapat menghancurkan tembok  kemustahilan. Jika kita mengandalkan kekuatan kita, memang benar semuanya adalah kemustahilan, tetapi ketika kita mengangkat diri kita pada iman, maka kuasa Tuhan yang akan bekerja dalam hidup kita.

Sama seperti Abraham yang tetap beriman kepada janji Tuhan yang walaupun dihadapannya terbentang kemustahilan, dia yang sudah tua dan istrinya yang sudah mandul, tetapi dia tetap mempercayai janji Tuhan bahwa dia akan menjadi bangsa yang besar. Oleh karena imannya yang teguh kepada Tuhan, dia akhirnya menerima apa yang Tuhan janjikan.

Dengan iman kepada Tuhan, kita memberikan hidup kita menjadi ‘ruang kerja’ bagi Tuhan melakukan rencanaNya yang terbaik bagi kita. Ketika kita membuka diri bagi Tuhan melalui iman kepadaNya, maka kita tidak akan pernah berkecil hati seperti apapun kekurangan dan kelemahan kita, sebab bukan lagi pikiran dan kekuatan kita yang menjadi andalan hidup kita, tetapi ada Tuhan di dalam diri kita yang sedang bekerja untuk mewujudkan rencana yang terbaik dalam hidup kita.

      2.     Iman kepada Tuhan adalah kekuatan sukacita hidup kita

Bisa banyak alasan dalam dunia ini yang dapat melemahkan kita, namun rasul Paulus mengingatkan kita bagaimana Abraham justru tidak lemah dan berduka karena pergumulannya, tetapi menjadi kuat oleh imannya yang tidak ragu akan janji Tuhan. Di ayat 20 dikatakan “Malah imannya menjadikan dia bertambah kuat, sehingga ia memuji-muji Allah”. Berbagai pergumulan dalam hidup ini bisa melemahkan dan menjatuhkan semangat hidup kita, namun iman kepada Tuhan akan senantiasa menguatkan kita, sebab kita tidak ragu sedikit pun akan kuasa Allah yang nyata dalam hidup ini. Dengan beriman kepada Tuhan kita dituntun untuk hidup dalam sukacita dan memuji Tuhan dalam hidup kita. sebab iman adalah kekayaan, kehormatan, kemuliaan, sukacita yang tidak ternilai. Kita akan semakin merasakan keistimewaan iman itu ketika kita mau semakin menghidupi iman kepada Tuhan dalam hidup kita.



Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Iman / Khotbah Minggu / Penyertaan Tuhan dengan judul Roma 4:13-25 Allah Memperhitungkan Iman Orang Percaya . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2021/02/roma-413-25-allah-memperhitungkan-iman.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Roma 4:13-25 Allah Memperhitungkan Iman Orang Percaya "