Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Thursday, June 11, 2020

Lukas 12: 13-21 Perumpamaan Orang Kaya Yang Bodoh

Bacaan Firman Tuhan: Lukas 12: 13-21

Dalam nas ini Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh, hal ini disampaikannya menjadi pengajaran kepada pendengarNya ketika seorang dari antara mereka yang memohon kepada Yesus untuk menyelesaikan perkara warisan yaitu supaya saudaranya mau untuk membagi harta warisan.

Tentu ini adalah permhonan yang keliru dan salah alamat datang kepada Yesus. Sebab dia datang memohon kepada Yesus adalah untuk mengumpulkan baginya harta duniawi, dan Tuhan Yesus hendak memberikan kepadanya pemahaman yang benar tentang keinginannya akan harta duniawi itu. Sebab Yesus datang bukan supaya manusia mengumpulkan baginya harta duniawi yang pada saatnya akan ditinggalkannya namun supaya setiap orang menjadi pewaris kerajaan sorga, yaitu mengumpulkan harta di sorga yang tidak akan termakan ngengat.

Selanjutnya Yesus mengatakan “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan”. Seorang terkaya di dunia yaitu Jhon D. Rockefeller pernah di tanya oleh reporter televisi “how much is enough?” jika kita sederhanakan pertanyaannya itu “seberapa banyak lagi uang atau harta yang kau butuhkan?” karena dia sudah menjadi orang terkaya di dunia saat itu, dan dia berkata “just a lillte bit more” (“sedikit lagi”). Walaupun seseorang sudah memiliki banyak harta kekayaan, tetap saja tidak ada kata cukup,  

Ketamakan yaitu kerakusan yang selalu ingin memperoleh sebanyak-banyaknya, yang menggantungkan kesenangan, kepuasan dan kebahagiaannya pada segala hal yang ada d dunia ini. Maka Tuhan Yesus ingatkan “berjaga-jaga dan waspadalah” sebab hidup kita bukan bergantung pada materi yang ada di dunia tetapi Allah pemberi dan pencipta kehidupan. Justru ketamakan akan menjadi akar untuk menumbuhkan banyak lagi berbagai macam dosa dalam hidup kita.

Dan lihatlah, ketamakan akan melahirkan banyak lagi dosa, ketamakan akan melahirkan permusuhan, iri hati, sakit hati, dendam. Ketamakan akan membuat seseorang itu sombong, tinggi hati. Seperti yang tertulis di dalam 1 Timotuis 6: 10 “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”

Dalam nas ini Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang ketamakan itu seperti seorang yang yang merasa senang dan aman karena memiliki lumbung yang besar untuk menyimpan kekayaannya, namun kesenangannya itu tidak bertahan lama sebab malam itu juga Tuhan mengambil jiwanya.

Tidak ada yang salah dengan harta yang ada di dunia ini, Tuhan menyediakan kebutuhan hidup umat ciptaanNya tidak terbatas, sebab Tuhan menciptakan segala sesuatu dalam dunia dimana kita tinggal ini sungguh amat baik, namun ketika harta duniawi dilihat menjadi alasan supaya bisa bahagia, aman dalam hidupnya maka disitulah letak kesalahannya.

Tuhan yang menyediakan kebutuhan hidup kita, hidup kita bergantung pada pemeliharaan Tuhan, tetapi orang tamak akan mengganungkan hidup dan kesenangannya pada materi yang dikumpulkannya. Semakin banyak yang di dapatkannya maka hidupnya akan semakin senang dan aman.

Tentang perumpamaan itu Tuhan Yesus katakan: “Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah”. Disinilah kata kunci yang hendak disampaikan oleh Tuhan Yesus, yaitu “mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri” dan “tidak kaya di hadapan Allah”.

Yesus tidak mengajarkan pada kita bahwa harta itu tidak perlu dalam hidup kita, tapi bagaimana kita dalam hal menggunakan harta dengan benar, sehingga kita kaya di hadapan Allah. Orang tamak akan mengumpulkan dan menyimpan harta bagi dirinya sendiri, sebab harta adalah menjadi jaminan hidupnya, jika dia membagikan harta yang ada padanya maka berkurang pula jaminan hidupnya.

Dalam khotbah Yesus di bukit, Tuhan Yesus telah mengajarkan tentang hal mengumpulkan harta (Matius 6: 19-24):

1.      Ada Dua jenis harta: yaitu harta di bumi yang bisa hilang dan harta di sorga yang tidak bisa hilang

2.      Ada Dua jenis mata: yaitu sebagaiamana pemahaman yang umum diketahui pada masa Yesus “mata yang tidak sehat” adalah orang yang pelit dan iri sedangkan “Mata yang sehat” adalah orang yang bermurah hati. Orang yang dapat bermurah hati dengan hartanya akan menerangi hidupnya, sebaliknya orang yang pelit itu akan menggelapkan hidupnya.

3.      Ada Dua jenis tuan: “kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon”. Sebab tanpa disadari mamon itu bisa menjadi tuhan bagi seseorang. Tak perduli dia banyak atau sedikit harta (kaya maupun miskin) sama-sama dapat mengabdi kepada mamon karena menganggap bahwa dengan memiliki uang atau harta kita bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan. Kepada siapa kita mempercayakan hidup, apakah pada uang atau Tuhan.

Dari ketika hal yang disampaikan Tuhan Yesus ini, mungkin kita sudah bisa mengerti, apa maksud Tuhan, bahwa bukan artinya kita tidak membutuhkan uang atau harta, namun bagaimana kita memahami posisi atau keberadaan uang itu dalam kehidupan kita. Apapun yang ada dalam dunia ini adalah ciptaan Tuhan, bersumber dari Dia. Tuhan menyediakan kebutuhan hidup kita umat ciptaanNya, apapun yang ada di dunia ini termasuk harta benda adalah untuk kebaikan ciptaanNya. Harta dan kekayaan adalah alat dan bukan tujuan hidup, sebab kita hidup bukan untuk mencari uang atau harta tetapi Kerajaan Allah (Matius 6:33).

Saran saya, biarkan dan serahkan hati kita di kuasai oleh Allah, apapun rencana dan harapan hidup kita serahkanlah semuanya kepada Tuhan, jangan pernah kita mengkhawatirkan akan hari esok, sebab Tuhan menyediakan apa yang kita butuhkan akan hari esok. Tetapi biarlah hatimu dikuasai Tuhan menjadi orang yang bermurah hati, memberikan hidup dan apapun yang ada pada kita menjadi kemuliaan Tuhan. Dengan mau untuk berbagi dan bermurah hati kita bukan sedang mengurangi persediaan kita untuk masa depan, sebab yang menjamin masa depan kita adalah Tuhan bukan mamon. Tetapi dengan kemurahan hati kita, termulialah Tuhan dalam hidup kita.       

Lihat juga artikel ini di Channel YouTube Sukacitamu id

 


No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Lukas 12: 13-21 Perumpamaan Orang Kaya Yang Bodoh

Bacaan Firman Tuhan: Lukas 12: 13-21

Dalam nas ini Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh, hal ini disampaikannya menjadi pengajaran kepada pendengarNya ketika seorang dari antara mereka yang memohon kepada Yesus untuk menyelesaikan perkara warisan yaitu supaya saudaranya mau untuk membagi harta warisan.

Tentu ini adalah permhonan yang keliru dan salah alamat datang kepada Yesus. Sebab dia datang memohon kepada Yesus adalah untuk mengumpulkan baginya harta duniawi, dan Tuhan Yesus hendak memberikan kepadanya pemahaman yang benar tentang keinginannya akan harta duniawi itu. Sebab Yesus datang bukan supaya manusia mengumpulkan baginya harta duniawi yang pada saatnya akan ditinggalkannya namun supaya setiap orang menjadi pewaris kerajaan sorga, yaitu mengumpulkan harta di sorga yang tidak akan termakan ngengat.

Selanjutnya Yesus mengatakan “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan”. Seorang terkaya di dunia yaitu Jhon D. Rockefeller pernah di tanya oleh reporter televisi “how much is enough?” jika kita sederhanakan pertanyaannya itu “seberapa banyak lagi uang atau harta yang kau butuhkan?” karena dia sudah menjadi orang terkaya di dunia saat itu, dan dia berkata “just a lillte bit more” (“sedikit lagi”). Walaupun seseorang sudah memiliki banyak harta kekayaan, tetap saja tidak ada kata cukup,  

Ketamakan yaitu kerakusan yang selalu ingin memperoleh sebanyak-banyaknya, yang menggantungkan kesenangan, kepuasan dan kebahagiaannya pada segala hal yang ada d dunia ini. Maka Tuhan Yesus ingatkan “berjaga-jaga dan waspadalah” sebab hidup kita bukan bergantung pada materi yang ada di dunia tetapi Allah pemberi dan pencipta kehidupan. Justru ketamakan akan menjadi akar untuk menumbuhkan banyak lagi berbagai macam dosa dalam hidup kita.

Dan lihatlah, ketamakan akan melahirkan banyak lagi dosa, ketamakan akan melahirkan permusuhan, iri hati, sakit hati, dendam. Ketamakan akan membuat seseorang itu sombong, tinggi hati. Seperti yang tertulis di dalam 1 Timotuis 6: 10 “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”

Dalam nas ini Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang ketamakan itu seperti seorang yang yang merasa senang dan aman karena memiliki lumbung yang besar untuk menyimpan kekayaannya, namun kesenangannya itu tidak bertahan lama sebab malam itu juga Tuhan mengambil jiwanya.

Tidak ada yang salah dengan harta yang ada di dunia ini, Tuhan menyediakan kebutuhan hidup umat ciptaanNya tidak terbatas, sebab Tuhan menciptakan segala sesuatu dalam dunia dimana kita tinggal ini sungguh amat baik, namun ketika harta duniawi dilihat menjadi alasan supaya bisa bahagia, aman dalam hidupnya maka disitulah letak kesalahannya.

Tuhan yang menyediakan kebutuhan hidup kita, hidup kita bergantung pada pemeliharaan Tuhan, tetapi orang tamak akan mengganungkan hidup dan kesenangannya pada materi yang dikumpulkannya. Semakin banyak yang di dapatkannya maka hidupnya akan semakin senang dan aman.

Tentang perumpamaan itu Tuhan Yesus katakan: “Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah”. Disinilah kata kunci yang hendak disampaikan oleh Tuhan Yesus, yaitu “mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri” dan “tidak kaya di hadapan Allah”.

Yesus tidak mengajarkan pada kita bahwa harta itu tidak perlu dalam hidup kita, tapi bagaimana kita dalam hal menggunakan harta dengan benar, sehingga kita kaya di hadapan Allah. Orang tamak akan mengumpulkan dan menyimpan harta bagi dirinya sendiri, sebab harta adalah menjadi jaminan hidupnya, jika dia membagikan harta yang ada padanya maka berkurang pula jaminan hidupnya.

Dalam khotbah Yesus di bukit, Tuhan Yesus telah mengajarkan tentang hal mengumpulkan harta (Matius 6: 19-24):

1.      Ada Dua jenis harta: yaitu harta di bumi yang bisa hilang dan harta di sorga yang tidak bisa hilang

2.      Ada Dua jenis mata: yaitu sebagaiamana pemahaman yang umum diketahui pada masa Yesus “mata yang tidak sehat” adalah orang yang pelit dan iri sedangkan “Mata yang sehat” adalah orang yang bermurah hati. Orang yang dapat bermurah hati dengan hartanya akan menerangi hidupnya, sebaliknya orang yang pelit itu akan menggelapkan hidupnya.

3.      Ada Dua jenis tuan: “kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon”. Sebab tanpa disadari mamon itu bisa menjadi tuhan bagi seseorang. Tak perduli dia banyak atau sedikit harta (kaya maupun miskin) sama-sama dapat mengabdi kepada mamon karena menganggap bahwa dengan memiliki uang atau harta kita bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan. Kepada siapa kita mempercayakan hidup, apakah pada uang atau Tuhan.

Dari ketika hal yang disampaikan Tuhan Yesus ini, mungkin kita sudah bisa mengerti, apa maksud Tuhan, bahwa bukan artinya kita tidak membutuhkan uang atau harta, namun bagaimana kita memahami posisi atau keberadaan uang itu dalam kehidupan kita. Apapun yang ada dalam dunia ini adalah ciptaan Tuhan, bersumber dari Dia. Tuhan menyediakan kebutuhan hidup kita umat ciptaanNya, apapun yang ada di dunia ini termasuk harta benda adalah untuk kebaikan ciptaanNya. Harta dan kekayaan adalah alat dan bukan tujuan hidup, sebab kita hidup bukan untuk mencari uang atau harta tetapi Kerajaan Allah (Matius 6:33).

Saran saya, biarkan dan serahkan hati kita di kuasai oleh Allah, apapun rencana dan harapan hidup kita serahkanlah semuanya kepada Tuhan, jangan pernah kita mengkhawatirkan akan hari esok, sebab Tuhan menyediakan apa yang kita butuhkan akan hari esok. Tetapi biarlah hatimu dikuasai Tuhan menjadi orang yang bermurah hati, memberikan hidup dan apapun yang ada pada kita menjadi kemuliaan Tuhan. Dengan mau untuk berbagi dan bermurah hati kita bukan sedang mengurangi persediaan kita untuk masa depan, sebab yang menjamin masa depan kita adalah Tuhan bukan mamon. Tetapi dengan kemurahan hati kita, termulialah Tuhan dalam hidup kita.       

Lihat juga artikel ini di Channel YouTube Sukacitamu id

 


Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu / Perumpamaan Tuhan Yesus dengan judul Lukas 12: 13-21 Perumpamaan Orang Kaya Yang Bodoh . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2020/06/lukas-12-13-21-perumpamaan-orang-kaya.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Lukas 12: 13-21 Perumpamaan Orang Kaya Yang Bodoh "