Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Monday, September 24, 2018

Matius 8: 23-27 | Pengikut Yesus Menghadapi Pergumulan



Bacaan Firman Tuhan: Matius 8: 23-27
Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"


Kisah tentang Yesus meredakan angin rebut ketika Yesus bersama murid-muridNya menaiki perahu. Para murid begitu sangat ketakutan yang menganggap mereka akan binasa. Namun ketakutan yang dialami oleh murid-murid berbanding terbalik dengan kondisi Yesus yang ketika itu tidur.

Jika kita memahami kejadian ini lebih luas mencakup keseluruhan pasal 8, maka kita akan melihat bahwa kejadian ini tidak lepas dari konteks pengajaran yang hendak diberikan oleh Tuhan Yesus kepada pengikutNya.
Pengajaran I: Iman
Ayat 10 – Yesus mendapati seorang yang imannya besar
Ayat 26 – Yesus menyatakan tentang murid-murid yang kurang percaya

Pengajaran II: Mengikut Yesus
Ayat 18-22: Tuhan Yesus mengajarkan tentang hal mengikut Yesus, bahwa mengikut Yesus itu tidak semudah mengucapkan kata-kata, namun harus siap menerima konsekuensi

Ayat 23: Yesus naik ke perahu dan murid-murid mengikutiNya

Disini dapat kita lihat bagaimana perpaduan antara iman dan mengikut Yesus. Bahwa untuk mengikut Yesus tidak cukup hanya kata-kata, namun harus siap menghadapi konsikuensi sebagai pengikut Yesus. Dapat dikatakan bahwa kisah yang terjadi di perahu yang diombangambingkan angin rebut ini adalah praktek langsung dari pengajaranNya tentang Hal mengikut Yesus dan tentang Iman. Mau disampaikan pada kita:

        -          Jika kita mengikut Yesus bukan artinya tidak lagi ada penderitaan maupun kesusahan
        -          Namun, ketika kita menghadapi penderitaan Tuhan Yesus hedak mengajar kita bahwa Iman adalah kekuatan dan kemampuan kita menghadapinya. Iman berbanding terbalik dengan takut. Rasa takut adalah reaksi yang wajar manakala kita menghadapi pergumulan, namun ketakutan akan segera dilenyapkan oleh kekuatan iman kita untuk menyelesaikan masalah

Jika kita hendak memahami lebih luas lagi dari nas ini, dengan membandingkan kisah yang serupa yang dituliskan dalam Injil Markus 4: 35-40. Akan ada perbedaan redaksi, sehingga kita semakin mendalami pesan yang hendak disampaikan melalui Injil Matius ini

Pelajaran I: Reaksi para murid
Markus          : Bentuk seruan “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?”
Matius            : Bentuk doa “Tuhan, Tolonglah, kita binasa”

Pengajaran II: Pengajaran Yesus
Markus          : Yesus terlebih dahulu meredakan angin rebut lalu kemudian berkata
Matius            : Yesus terlebih dahulu berkata baru angin rebut diredakan

Tentu ada pesan yang dalam yang hendak disampaikan oleh Injil Matius melalui perbedaan redaksi ini. Yaitu bagaimana kita dalam menghadapi pergumulan hidup:

     -          Yang pertama yang harus kita lakukan adalah berdoa.
-     -    Yang kedua, bahwa dalam perjalanan hidup kita aka nada saja badai ataupun pergumulan yang kita hadapi, namun demikian kita yakin bahwa kita ada bersama-sama dengan Tuhan Yesus yang member kita pengajaran, hikmat dan kekuatan melalui semua badai kehidupan. Bahwa kehidupan ini ada di bawah kuasa kendali Tuhan.


No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Matius 8: 23-27 | Pengikut Yesus Menghadapi Pergumulan



Bacaan Firman Tuhan: Matius 8: 23-27
Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"


Kisah tentang Yesus meredakan angin rebut ketika Yesus bersama murid-muridNya menaiki perahu. Para murid begitu sangat ketakutan yang menganggap mereka akan binasa. Namun ketakutan yang dialami oleh murid-murid berbanding terbalik dengan kondisi Yesus yang ketika itu tidur.

Jika kita memahami kejadian ini lebih luas mencakup keseluruhan pasal 8, maka kita akan melihat bahwa kejadian ini tidak lepas dari konteks pengajaran yang hendak diberikan oleh Tuhan Yesus kepada pengikutNya.
Pengajaran I: Iman
Ayat 10 – Yesus mendapati seorang yang imannya besar
Ayat 26 – Yesus menyatakan tentang murid-murid yang kurang percaya

Pengajaran II: Mengikut Yesus
Ayat 18-22: Tuhan Yesus mengajarkan tentang hal mengikut Yesus, bahwa mengikut Yesus itu tidak semudah mengucapkan kata-kata, namun harus siap menerima konsekuensi

Ayat 23: Yesus naik ke perahu dan murid-murid mengikutiNya

Disini dapat kita lihat bagaimana perpaduan antara iman dan mengikut Yesus. Bahwa untuk mengikut Yesus tidak cukup hanya kata-kata, namun harus siap menghadapi konsikuensi sebagai pengikut Yesus. Dapat dikatakan bahwa kisah yang terjadi di perahu yang diombangambingkan angin rebut ini adalah praktek langsung dari pengajaranNya tentang Hal mengikut Yesus dan tentang Iman. Mau disampaikan pada kita:

        -          Jika kita mengikut Yesus bukan artinya tidak lagi ada penderitaan maupun kesusahan
        -          Namun, ketika kita menghadapi penderitaan Tuhan Yesus hedak mengajar kita bahwa Iman adalah kekuatan dan kemampuan kita menghadapinya. Iman berbanding terbalik dengan takut. Rasa takut adalah reaksi yang wajar manakala kita menghadapi pergumulan, namun ketakutan akan segera dilenyapkan oleh kekuatan iman kita untuk menyelesaikan masalah

Jika kita hendak memahami lebih luas lagi dari nas ini, dengan membandingkan kisah yang serupa yang dituliskan dalam Injil Markus 4: 35-40. Akan ada perbedaan redaksi, sehingga kita semakin mendalami pesan yang hendak disampaikan melalui Injil Matius ini

Pelajaran I: Reaksi para murid
Markus          : Bentuk seruan “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?”
Matius            : Bentuk doa “Tuhan, Tolonglah, kita binasa”

Pengajaran II: Pengajaran Yesus
Markus          : Yesus terlebih dahulu meredakan angin rebut lalu kemudian berkata
Matius            : Yesus terlebih dahulu berkata baru angin rebut diredakan

Tentu ada pesan yang dalam yang hendak disampaikan oleh Injil Matius melalui perbedaan redaksi ini. Yaitu bagaimana kita dalam menghadapi pergumulan hidup:

     -          Yang pertama yang harus kita lakukan adalah berdoa.
-     -    Yang kedua, bahwa dalam perjalanan hidup kita aka nada saja badai ataupun pergumulan yang kita hadapi, namun demikian kita yakin bahwa kita ada bersama-sama dengan Tuhan Yesus yang member kita pengajaran, hikmat dan kekuatan melalui semua badai kehidupan. Bahwa kehidupan ini ada di bawah kuasa kendali Tuhan.


Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Iman / Mengikut Yesus / Pergumulan Hidup dengan judul Matius 8: 23-27 | Pengikut Yesus Menghadapi Pergumulan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2018/09/matius-8-23-27-pengikut-yesus.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -

Belum ada komentar untuk " Matius 8: 23-27 | Pengikut Yesus Menghadapi Pergumulan "