Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Wednesday, August 15, 2018

Galatia 4: 22-28 | Anak-anak Perjanjian



Bacaan firman Tuhan: Galatia 4: 22-28
Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar -- Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab -- dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya. Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.

Kita mungkin sudah mengetahui kisah Abraham, yang mana Tuhan menjadikan Abraham bangsa yang besar. Namun Abraham dan istrinya Sara sampai umur mereka sudah tua tidak kunjung dikaruniakan anak. Agar mereka mendapatkan anak, maka Sara melakukan cara dengan agar Abraham mendekati Hagar yang adalah hambanya untuk mendapatkan anak.

Dari hagar lahirlah anak Abraham yang bernama Ismael. Namun kurang lebih 14 tahun kemudian lahirlah anak Abraham dari Sara dan dinamakan Ishak. Walaupun keduanya adalah sama-sama anak Abraham, namun kedua anak ini tidak memiliki status yang sama.
Ismael lahir adalah karena rencana manusia, namun
Ishak lahir adalah dari janji dan rencana Tuhan

Sebagaimana firman Tuhan yang mengatakan “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya” (Amsal 16:9).

Hal ini menjadi suatu gambaran yang dibuat oleh Paulus untuk menjelaskan bagaimana dan siapa orang Kristen yang telah percaya kepada Tuhan Yesus itu diantara orang Yahudi dan juga orang yang tidak percaya kepada Kristus.

Bahwa setiap orang yang telah percaya kepada Yesus Kristus, maka dalam dirinya tidak ada darah hamba (budak) yang lahir oleh karena rencana manusia, seperti Ismael. Tetapi melalui pencurahan darah Kristus, kita menerima darah ke-anak-an seperti Ishak yang lahir oleh karena janji dan anugerah Tuhan.

Ketaatan dan status seorang hamba dan anak tentu akan berbeda, seorang hamba (budak) akan melakukan pekerjaannya karena formalitas sehari-hari, dipaksa dan disuruh namun tidaklah demikian seorang anak, yang melakukan perintah bapanya karena kasihnya.

Demikian halnya kita sebagai anak-anak Allah, melakukan firman Tuhan bukanlah karena ada aturan atau karena dipaksa bahkan melakukan firman Tuhan sekedar formalitas. Contoh sederhana dalam keseharian kita; ada atau tidaknya larangan membuang sampah sembarangan, namun sebagai warga yang perduli akan kebersihan, tentu kita tidak akan membuang sampah di sembarang tempat.

Demikian halnya melakukan firman Tuhan, cara kita dalam menghidupi firman Tuhan bukanlah seperti orang Yahudi yang melakukan firman Tuhan yang kaku pada aturan tertulis. Namun kita melakukan firman Tuhan bukan karena sudah diaturkan, bukan karena dinasehati, bukan karena diingatkan ataupun disuruh, namun melalui darah Kristus yang tercurah, hokum Tuhan yang berguna bagi hidup kita bukan lagi ada diluar diri kita, tetapi telah ditanamkan oleh Tuhan didalam diri kita, bahwa Tuhan ada didalam diri kita, sehingga kita tahu mana yang patut kita lakukan, perbuat dan kita melakukannya dengan sukacita.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Galatia 4: 22-28 | Anak-anak Perjanjian



Bacaan firman Tuhan: Galatia 4: 22-28
Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar -- Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab -- dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya. Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.

Kita mungkin sudah mengetahui kisah Abraham, yang mana Tuhan menjadikan Abraham bangsa yang besar. Namun Abraham dan istrinya Sara sampai umur mereka sudah tua tidak kunjung dikaruniakan anak. Agar mereka mendapatkan anak, maka Sara melakukan cara dengan agar Abraham mendekati Hagar yang adalah hambanya untuk mendapatkan anak.

Dari hagar lahirlah anak Abraham yang bernama Ismael. Namun kurang lebih 14 tahun kemudian lahirlah anak Abraham dari Sara dan dinamakan Ishak. Walaupun keduanya adalah sama-sama anak Abraham, namun kedua anak ini tidak memiliki status yang sama.
Ismael lahir adalah karena rencana manusia, namun
Ishak lahir adalah dari janji dan rencana Tuhan

Sebagaimana firman Tuhan yang mengatakan “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya” (Amsal 16:9).

Hal ini menjadi suatu gambaran yang dibuat oleh Paulus untuk menjelaskan bagaimana dan siapa orang Kristen yang telah percaya kepada Tuhan Yesus itu diantara orang Yahudi dan juga orang yang tidak percaya kepada Kristus.

Bahwa setiap orang yang telah percaya kepada Yesus Kristus, maka dalam dirinya tidak ada darah hamba (budak) yang lahir oleh karena rencana manusia, seperti Ismael. Tetapi melalui pencurahan darah Kristus, kita menerima darah ke-anak-an seperti Ishak yang lahir oleh karena janji dan anugerah Tuhan.

Ketaatan dan status seorang hamba dan anak tentu akan berbeda, seorang hamba (budak) akan melakukan pekerjaannya karena formalitas sehari-hari, dipaksa dan disuruh namun tidaklah demikian seorang anak, yang melakukan perintah bapanya karena kasihnya.

Demikian halnya kita sebagai anak-anak Allah, melakukan firman Tuhan bukanlah karena ada aturan atau karena dipaksa bahkan melakukan firman Tuhan sekedar formalitas. Contoh sederhana dalam keseharian kita; ada atau tidaknya larangan membuang sampah sembarangan, namun sebagai warga yang perduli akan kebersihan, tentu kita tidak akan membuang sampah di sembarang tempat.

Demikian halnya melakukan firman Tuhan, cara kita dalam menghidupi firman Tuhan bukanlah seperti orang Yahudi yang melakukan firman Tuhan yang kaku pada aturan tertulis. Namun kita melakukan firman Tuhan bukan karena sudah diaturkan, bukan karena dinasehati, bukan karena diingatkan ataupun disuruh, namun melalui darah Kristus yang tercurah, hokum Tuhan yang berguna bagi hidup kita bukan lagi ada diluar diri kita, tetapi telah ditanamkan oleh Tuhan didalam diri kita, bahwa Tuhan ada didalam diri kita, sehingga kita tahu mana yang patut kita lakukan, perbuat dan kita melakukannya dengan sukacita.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Keselamatan dengan judul Galatia 4: 22-28 | Anak-anak Perjanjian . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2018/08/galatia-4-22-28-anak-anak-perjanjian.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -

Belum ada komentar untuk " Galatia 4: 22-28 | Anak-anak Perjanjian "