Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Thursday, February 22, 2018

Filipi 3: 13-16 | Kesungguhan Pengikut Kristus



Bacaan Firman Tuhan: Filipi 3: 13-16
aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.


Dalam dunia pendidikan ada istilah yang mengatakan “Belajar sepanjang Hayat” (life long learning). Akan selalu ada hal-hal yang baru untuk kita pelajari  dalam kehidupan ini. Sehingga usia tidak akan membatasi seseorang untuk belajar. Tidak akan ada orang yang tamat dalam mempelajari apa yang ada dalam kehidupan ini.

Lebih dalam lagi, kita juga hendak menggumuli panggilan kita sebagai seorang Kristen. Dalam surat Paulus kepada jemaat Filipi ini kita diingatkan dalam hal iman kita kepada Tuhan ada banyak yang harus kita pelajari. Terus berusaha dengan sungguh-sungguh mencapai kemenangan iman kita.

Paulus menggambarkan pengajaran ini seperti seorang pelari dengan kesungguhan untuk mencapai garis akhir. Sang pelari tidak tidak terusik akan apa yang terjadi sebelumnya, apakah dulu dia penah menang berkali-kali ataupun kalah berkali-kali. Namun, apa yang di depannya dia akan bersungguh-sungguh untuk mencapainya.

Demikian halnya dengan iman kita kepada Tuhan, bahwa tidak ada dari kita yang telah sempurna dalam panggilan kita sebagai pengikut Kristus. Namun kita dengan sungguh-sungguh mau seperti yang dikehendaki oleh Kristus. Selama kita hidup kita bersungguh-sungguh supaya pada saatnya kita memperoleh kemenangan iman, yaitu panggilan sorgawi melalui Tuhan kita Yesus Kristus.

Sehingga jangan ada dari antara orang Kristen yang merasa bangga dan hebat akan imannya. Merasa diri telah sempurna sebagai seorang Kristen. Namun, kita diingatkan Firman Tuhan bahwa selama kita hidup maka selama itu pula kita berada pada lintasan pertandingan. Kesempurnaan kita menjadi seorang Kristen hanya terbentuk ketika kita mau sungguh-sungguh menjadi sempurna, atau jika kita contohkan dalam bahasa yang lain “kita bisa pintar hanya ketika kita sungguh-sungguh mau menjadi orang pintar” – “kita bisa sukses hanya ketika kita sungguh-sungguh mau menjadi orang sukses”. Kata kuncinya adalah “Kesungguhan”.

Kesungguhan kita menjadi seperti yang dinginankan Yesus, inilah lintasan pertandingan yang sedang kita lalui dalam hidup ini. Bersungguh-sungguh menjadi seorang pengikut Yesus, tidak melihat apa yang di belakang, tetapi melihat apa yang ada di depan. Apa yang telah terjadi sebelumnya dalam hidup kita mungkin bisa sangat menyakitkan, sangat menyusahkan, kita bersusah hati, menderita ataupun sebaliknya kita sangat bersukacita dengan berbagai alasan, namun apapun yang telah terjadi kita di ajak melihat ke depan.

Ketika kita terpaku pada kesuksesan maupun kegagalan pada masa lalu akan menghentikan langkah kita maju ke depan mencapai garis akhir. Suka atau duka yang terjadi di belakang kita tidak akan menyurutkan kesungguhan kita menjadi seorang yang di kehendaki oleh Yesus. (Ibrani 12: 1-3). Mari kita belajar dari Tuhan kita Yesus Kristus yang telah memberikan kita teladan terbaik, bahwa Dia bertekun melaksanakan misiNya.





No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Filipi 3: 13-16 | Kesungguhan Pengikut Kristus



Bacaan Firman Tuhan: Filipi 3: 13-16
aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.


Dalam dunia pendidikan ada istilah yang mengatakan “Belajar sepanjang Hayat” (life long learning). Akan selalu ada hal-hal yang baru untuk kita pelajari  dalam kehidupan ini. Sehingga usia tidak akan membatasi seseorang untuk belajar. Tidak akan ada orang yang tamat dalam mempelajari apa yang ada dalam kehidupan ini.

Lebih dalam lagi, kita juga hendak menggumuli panggilan kita sebagai seorang Kristen. Dalam surat Paulus kepada jemaat Filipi ini kita diingatkan dalam hal iman kita kepada Tuhan ada banyak yang harus kita pelajari. Terus berusaha dengan sungguh-sungguh mencapai kemenangan iman kita.

Paulus menggambarkan pengajaran ini seperti seorang pelari dengan kesungguhan untuk mencapai garis akhir. Sang pelari tidak tidak terusik akan apa yang terjadi sebelumnya, apakah dulu dia penah menang berkali-kali ataupun kalah berkali-kali. Namun, apa yang di depannya dia akan bersungguh-sungguh untuk mencapainya.

Demikian halnya dengan iman kita kepada Tuhan, bahwa tidak ada dari kita yang telah sempurna dalam panggilan kita sebagai pengikut Kristus. Namun kita dengan sungguh-sungguh mau seperti yang dikehendaki oleh Kristus. Selama kita hidup kita bersungguh-sungguh supaya pada saatnya kita memperoleh kemenangan iman, yaitu panggilan sorgawi melalui Tuhan kita Yesus Kristus.

Sehingga jangan ada dari antara orang Kristen yang merasa bangga dan hebat akan imannya. Merasa diri telah sempurna sebagai seorang Kristen. Namun, kita diingatkan Firman Tuhan bahwa selama kita hidup maka selama itu pula kita berada pada lintasan pertandingan. Kesempurnaan kita menjadi seorang Kristen hanya terbentuk ketika kita mau sungguh-sungguh menjadi sempurna, atau jika kita contohkan dalam bahasa yang lain “kita bisa pintar hanya ketika kita sungguh-sungguh mau menjadi orang pintar” – “kita bisa sukses hanya ketika kita sungguh-sungguh mau menjadi orang sukses”. Kata kuncinya adalah “Kesungguhan”.

Kesungguhan kita menjadi seperti yang dinginankan Yesus, inilah lintasan pertandingan yang sedang kita lalui dalam hidup ini. Bersungguh-sungguh menjadi seorang pengikut Yesus, tidak melihat apa yang di belakang, tetapi melihat apa yang ada di depan. Apa yang telah terjadi sebelumnya dalam hidup kita mungkin bisa sangat menyakitkan, sangat menyusahkan, kita bersusah hati, menderita ataupun sebaliknya kita sangat bersukacita dengan berbagai alasan, namun apapun yang telah terjadi kita di ajak melihat ke depan.

Ketika kita terpaku pada kesuksesan maupun kegagalan pada masa lalu akan menghentikan langkah kita maju ke depan mencapai garis akhir. Suka atau duka yang terjadi di belakang kita tidak akan menyurutkan kesungguhan kita menjadi seorang yang di kehendaki oleh Yesus. (Ibrani 12: 1-3). Mari kita belajar dari Tuhan kita Yesus Kristus yang telah memberikan kita teladan terbaik, bahwa Dia bertekun melaksanakan misiNya.





Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Iman / Mengikut Yesus dengan judul Filipi 3: 13-16 | Kesungguhan Pengikut Kristus . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2018/02/filipi-3-12-16-kesungguhan-pengikut.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Filipi 3: 13-16 | Kesungguhan Pengikut Kristus "