Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, September 6, 2016

Mazmur 51: 1-10 | Pengakuan membawa pada kehidupan



Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 51: 1-10
“Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!”
Dapat dikatakan bahwa dosa adalah bencana terbesar yang pernah ada dalam kehidupan di dunia ini. Mulai dari manusia pertama hingga saat ini perbuatan dosa masih saja terjadi. Dapat diibaratkan seperti virus yang mematikan yang merusak kehidupan manusia. Sebagaimana tertulis dalam Roma 6: 23 “upah dosa ialah maut”.

Sebenarnya sudah ada vaksin yang dapat mematikan kuasa dosa itu dalam diri manusia yaitu Yesus Kristus. Tetapi tidak semua manusia mau untuk lepas dari ikatan dosa, yang bisa kita lihat kenyataan dalam kehidupan ini.

Dalam nas firman Tuhan bagi kita saat ini, yaitu dari doa pengakuan dosa Daud ingin memperlihatkan pada kita sikap yang diperlihatkan oleh Daud ketika ia berdosa. Dia tunduk dan menyesal setelah menerima peringatan dari Tuhan melalui nabi Natan.

Rencana busuk yang dilakukannya atas dasar keinginannya memiliki istri Uria yaitu Betsyeba. Akhirnya Daud mengatur keadaan supaya Uria mati dalam peperangan. Di mata manusia apa yang dilakukan oleh Daud mungkin tidak terlihat, tetapi Daud tidak bisa menyembunyikan dosanya dihadapan Tuhan.

Maka sekecil apapun dosa yang kita perbuat tidak bisa lepas dari pengetahuan Tuhan, sebab dosa adalah pemberontakan dan perlawanan terhadap Tuhan. Maka ada beberapa hal yang bisa kita renungkan melalui nas ini:

1.      Dosa adalah beban
Seharusnya manusia itu sadar, tidak melakukan dosa saja hidup itu sudah terasa berat apalagi jika kita berbuat dosa, akan tambah beratnya hidup.
Kelihatannya dosa itu enak, seakan dapat memberikan jalan pintas dan dapat memuaskan ego kita. Itulah sebabnya Daud mengatakan di ayat 7 “dalam dosa aku dikandung ibuku” artinya bibit dosa itu telah ada sejak kita masih dalam kandungan. Maka jika kita memberikan peluang bagi dosa itu berkembang dan merambat dalam diri kita, maka secara berlahan dosa akan merusak kehidupan kita. Maka pikiran, perasaan dan perbuatan kita secara berlahan akan semakin dibebani.

2.     Pengakuan dosa
Dalam nas ini kita dapat melihat bagaimana kesungguhan dari Daud untuk keluar dari belenggu dosa itu. Daud ingin agar Tuhan mengampuninya sehingga ia kembali pulih dan sembuh dari kuasa dosa itu. Daud merasakan derita yang begitu hebat, seakan tulang-tulangnya diremukkan, tidak ada sukacita dan kegirangan (ay. 10).
Jika kita melihat kondisi dalam kehidupan saat ini, sudah banyak manusia yang tidak perduli lagi peringatan akan bahaya dosa, apa itu dosa atau tidak sudah tidak perduli lagi, yang penting senang, dia dapat apa yang diinginkannya. Bahkan ada pula yang tidak lagi mengakui bahwa dirinya bersalah. Mengapa itu terjadi? Sebab sikap refleks akan dosa sudah mati. Merasa diri benar, hanya dapat melihat dosa kesalahan orang lain.

Pilihan hanya ada dua, mau diarahkan oleh Tuhan atau dikuasai dosa. Berkat atau kutuk, tetapi yang pasti tidak ada kebaikan dihasilkan dari dosa.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Mazmur 51: 1-10 | Pengakuan membawa pada kehidupan



Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 51: 1-10
“Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!”
Dapat dikatakan bahwa dosa adalah bencana terbesar yang pernah ada dalam kehidupan di dunia ini. Mulai dari manusia pertama hingga saat ini perbuatan dosa masih saja terjadi. Dapat diibaratkan seperti virus yang mematikan yang merusak kehidupan manusia. Sebagaimana tertulis dalam Roma 6: 23 “upah dosa ialah maut”.

Sebenarnya sudah ada vaksin yang dapat mematikan kuasa dosa itu dalam diri manusia yaitu Yesus Kristus. Tetapi tidak semua manusia mau untuk lepas dari ikatan dosa, yang bisa kita lihat kenyataan dalam kehidupan ini.

Dalam nas firman Tuhan bagi kita saat ini, yaitu dari doa pengakuan dosa Daud ingin memperlihatkan pada kita sikap yang diperlihatkan oleh Daud ketika ia berdosa. Dia tunduk dan menyesal setelah menerima peringatan dari Tuhan melalui nabi Natan.

Rencana busuk yang dilakukannya atas dasar keinginannya memiliki istri Uria yaitu Betsyeba. Akhirnya Daud mengatur keadaan supaya Uria mati dalam peperangan. Di mata manusia apa yang dilakukan oleh Daud mungkin tidak terlihat, tetapi Daud tidak bisa menyembunyikan dosanya dihadapan Tuhan.

Maka sekecil apapun dosa yang kita perbuat tidak bisa lepas dari pengetahuan Tuhan, sebab dosa adalah pemberontakan dan perlawanan terhadap Tuhan. Maka ada beberapa hal yang bisa kita renungkan melalui nas ini:

1.      Dosa adalah beban
Seharusnya manusia itu sadar, tidak melakukan dosa saja hidup itu sudah terasa berat apalagi jika kita berbuat dosa, akan tambah beratnya hidup.
Kelihatannya dosa itu enak, seakan dapat memberikan jalan pintas dan dapat memuaskan ego kita. Itulah sebabnya Daud mengatakan di ayat 7 “dalam dosa aku dikandung ibuku” artinya bibit dosa itu telah ada sejak kita masih dalam kandungan. Maka jika kita memberikan peluang bagi dosa itu berkembang dan merambat dalam diri kita, maka secara berlahan dosa akan merusak kehidupan kita. Maka pikiran, perasaan dan perbuatan kita secara berlahan akan semakin dibebani.

2.     Pengakuan dosa
Dalam nas ini kita dapat melihat bagaimana kesungguhan dari Daud untuk keluar dari belenggu dosa itu. Daud ingin agar Tuhan mengampuninya sehingga ia kembali pulih dan sembuh dari kuasa dosa itu. Daud merasakan derita yang begitu hebat, seakan tulang-tulangnya diremukkan, tidak ada sukacita dan kegirangan (ay. 10).
Jika kita melihat kondisi dalam kehidupan saat ini, sudah banyak manusia yang tidak perduli lagi peringatan akan bahaya dosa, apa itu dosa atau tidak sudah tidak perduli lagi, yang penting senang, dia dapat apa yang diinginkannya. Bahkan ada pula yang tidak lagi mengakui bahwa dirinya bersalah. Mengapa itu terjadi? Sebab sikap refleks akan dosa sudah mati. Merasa diri benar, hanya dapat melihat dosa kesalahan orang lain.

Pilihan hanya ada dua, mau diarahkan oleh Tuhan atau dikuasai dosa. Berkat atau kutuk, tetapi yang pasti tidak ada kebaikan dihasilkan dari dosa.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Dosa / Epistel dengan judul Mazmur 51: 1-10 | Pengakuan membawa pada kehidupan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2016/09/mazmur-51-1-10-pengakuan-membawa-pada.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Mazmur 51: 1-10 | Pengakuan membawa pada kehidupan "