Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Thursday, August 10, 2023

Kejadian 39: 1-5 Menjadi Berkat di Dalam Tuhan

Renungan Minggu X Setelah Trinitatis

“Menjadi Berkat Di Dalam Tuhan” – Kejadian 39: 1-5 

Yusuf adalah anak Yakub yang lebih dikasihi diantara anak-anaknya yang lain, dan Yusuf dibuatkan jubah yang maha indah oleh ayahnya. Namun hal ini membuat saudara-saudaranya membencinya. Bahkan kebencian ini semakin besar ketika Yusuf menceritakan mimpinya bahwa dalam mimpi itu Yusuf akan menjadi pusat penghormatan saudara-saudaranya, ibu bahkan ayahnya. Kebencian kepada Yusuf semakin memuncak hingga akhirnya saudara-saudaranya merencanakan pembunuhan, namun berbagai pertimbangan akhirnya Yusuf dijual ke saudagar-saudagar Midian yang sedang melintas menuju Mesir, yang kemudian dijual kembali kepada Potifar, seorang pegawaiistana Firaun. Yusuf yang dulunya adalah anak kesayangan yang dibalut jubah yang maha indah dan yang bermimpi menjadi seorang yang dihormati, sekarang telah menjadi seorang budak yang diperjualbelikan, yang hidupnya bergantung kepada tuannya.

Dalam nas ini diperlihatkan bagaimana Yusuf di rumah Potifar, walaupun dia adalah seorang budak belian, tetapi Yusuf memperlihatkan bagaimana kualitasnya sebagai seorang yang diberkati oleh Tuhan. Yusuf bekerja dengan baik sehingga apa yang dikerjakannya berhasil dan dia mendapat kepercayaan tuannya untuk menjagai segala harta milik potifar, sehingga harta milik Potifar pun diberkati oleh Tuhan. Maka dari nas ini beberapa hal yang bisa kita pelajari:

    1.    Dalam kisah hidup Yusuf, kita diajak untuk menggumuli penyertaan Tuhan. Jika Tuhan menyertai hidup kita bukan artinya kita tidak lagi hidup tanpa masalah dan pergumulan dalam hidup, justru sebaliknya kita hendak diajar bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan ini tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah sebab Tuhan senantiasa menyertai kita. (Roma 8:39). Sekalipun Yusuf menjadi budak di negeri orang, dibuang jauh dari kasih bapanya, tetapi Tuhan setia menyertainya. Dengan penyertaan Tuhan, Yusuf selalu berhasil dari segala yang dikerjakannya. Penyertaan Tuhan dalam kehidupan bukan untuk menjamin kita bebas dari berbagai macam masalah, tetapi menjamin kita dapat dan mampu melaluinya.

    2.    Sebagaimana topik minggu kita yang menyuarakan “Menjadi berkat di dalam Tuhan”, dari Yusuf kita belajar bahwa situasi dan keadaan yang kita hadapi tidak bisa menjadi penghalang ataupun alasan untuk kita tidak bisa menjadi berkat. Walaupun Yusuf seorang budak yang sangat rendah, namun dia memperlihatkan kesungguhan melakukan segala pekerjaan dengan baik, sehingga apa yang dikerjakannya berhasil. Yusuf menjadi berkat bagi Potifar, maka demikianlah kita juga dalam kehidupan kita sehari-hari, baik dalam keluarga, pekerjaan, gereja dan masyarakat kita dapat menjadi berkat dengan memperlihatkan kualitas diri sebagai anak-anak Tuhan yang menghidupi kasih, kejujuran, kerja keras, semangat bekerja, dan dapat dipercaya. Seperti firman Tuhan yang tertulis di Kolose 3:23 “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”

1 comment :

Anonymous said...

Terima kasih untuk penjelasannya, Tuhan memberkati.

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Kejadian 39: 1-5 Menjadi Berkat di Dalam Tuhan

Renungan Minggu X Setelah Trinitatis

“Menjadi Berkat Di Dalam Tuhan” – Kejadian 39: 1-5 

Yusuf adalah anak Yakub yang lebih dikasihi diantara anak-anaknya yang lain, dan Yusuf dibuatkan jubah yang maha indah oleh ayahnya. Namun hal ini membuat saudara-saudaranya membencinya. Bahkan kebencian ini semakin besar ketika Yusuf menceritakan mimpinya bahwa dalam mimpi itu Yusuf akan menjadi pusat penghormatan saudara-saudaranya, ibu bahkan ayahnya. Kebencian kepada Yusuf semakin memuncak hingga akhirnya saudara-saudaranya merencanakan pembunuhan, namun berbagai pertimbangan akhirnya Yusuf dijual ke saudagar-saudagar Midian yang sedang melintas menuju Mesir, yang kemudian dijual kembali kepada Potifar, seorang pegawaiistana Firaun. Yusuf yang dulunya adalah anak kesayangan yang dibalut jubah yang maha indah dan yang bermimpi menjadi seorang yang dihormati, sekarang telah menjadi seorang budak yang diperjualbelikan, yang hidupnya bergantung kepada tuannya.

Dalam nas ini diperlihatkan bagaimana Yusuf di rumah Potifar, walaupun dia adalah seorang budak belian, tetapi Yusuf memperlihatkan bagaimana kualitasnya sebagai seorang yang diberkati oleh Tuhan. Yusuf bekerja dengan baik sehingga apa yang dikerjakannya berhasil dan dia mendapat kepercayaan tuannya untuk menjagai segala harta milik potifar, sehingga harta milik Potifar pun diberkati oleh Tuhan. Maka dari nas ini beberapa hal yang bisa kita pelajari:

    1.    Dalam kisah hidup Yusuf, kita diajak untuk menggumuli penyertaan Tuhan. Jika Tuhan menyertai hidup kita bukan artinya kita tidak lagi hidup tanpa masalah dan pergumulan dalam hidup, justru sebaliknya kita hendak diajar bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan ini tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah sebab Tuhan senantiasa menyertai kita. (Roma 8:39). Sekalipun Yusuf menjadi budak di negeri orang, dibuang jauh dari kasih bapanya, tetapi Tuhan setia menyertainya. Dengan penyertaan Tuhan, Yusuf selalu berhasil dari segala yang dikerjakannya. Penyertaan Tuhan dalam kehidupan bukan untuk menjamin kita bebas dari berbagai macam masalah, tetapi menjamin kita dapat dan mampu melaluinya.

    2.    Sebagaimana topik minggu kita yang menyuarakan “Menjadi berkat di dalam Tuhan”, dari Yusuf kita belajar bahwa situasi dan keadaan yang kita hadapi tidak bisa menjadi penghalang ataupun alasan untuk kita tidak bisa menjadi berkat. Walaupun Yusuf seorang budak yang sangat rendah, namun dia memperlihatkan kesungguhan melakukan segala pekerjaan dengan baik, sehingga apa yang dikerjakannya berhasil. Yusuf menjadi berkat bagi Potifar, maka demikianlah kita juga dalam kehidupan kita sehari-hari, baik dalam keluarga, pekerjaan, gereja dan masyarakat kita dapat menjadi berkat dengan memperlihatkan kualitas diri sebagai anak-anak Tuhan yang menghidupi kasih, kejujuran, kerja keras, semangat bekerja, dan dapat dipercaya. Seperti firman Tuhan yang tertulis di Kolose 3:23 “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu / Penyertaan Tuhan dengan judul Kejadian 39: 1-5 Menjadi Berkat di Dalam Tuhan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2023/08/kejadian-39-1-5-menjadi-berkat-di-dalam.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

1 Komentar untuk " Kejadian 39: 1-5 Menjadi Berkat di Dalam Tuhan "

Anonymous said...

Terima kasih untuk penjelasannya, Tuhan memberkati.