Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Thursday, January 5, 2023

Matius 3: 13-17 Kehendak Allah Digenapi di Dalam Yesus

            Bacaan Firman Tuhan: Matius 3: 13-17

Perikop ini menceritakan tentang baptisan Yesus. Untuk apa Tuhan Yesus dibaptis? Yohanes merasa tidak pantas membaptis Yesus. Yesus tidak berdosa, Ia tidak memerlukan pertobatan. Namun mengapa Yesus meminta Yohanes membaptis diri-Nya? Pertama, sebagai tanda pengidentifikasian-Nya dengan orang berdosa. Yesus tidak berdosa, tetapi Ia datang untuk menjadi Juruselamat orang berdosa. Untuk itu Ia perlu menempatkan diri-Nya di posisi orang berdosa. Ia dibaptis “seperti” orang berdosa (Ay. 15). Sebagai bukti bahwa Ia telah menjadi sama dengan manusia lainnya.

Kedua, pembaptisan Yesus merupakan peneguhan diri-Nya dari Allah, bahwa Dialah Yang Diperkenan Bapa, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Ay. 16b). Dialah Yang Diurapi Roh untuk melaksanakan karya penebusan (Ay. 16a). Bagi Yesus peneguhan itu penting, karena Ia sadar pelayanan-Nya sebagai Juruselamat manusia bukan pelayanan biasa. Pelayanan itu adalah pelayanan yang menuntut pengorbanan hidup-Nya. Ia harus mati, agar umat manusia memperoleh hidup. Oleh sebab itu, perkenan Allah dan pengurapan Roh menjadi kekuatan bagi Yesus memulai pelayanan-Nya.

Bagi kita diperlihatkan sikap yang sangat rendah hati dari Kristus, sampai Ia memberi diri untuk dibaptis oleh Yohanes, Dia yang tidak mengenal dosa tunduk kepada baptisan pertobatan. Perhatikanlah, begitu Kristus mulai berkhotbah, Ia menyampaikan tentang kerendahan hati melalui teladan-Nya sendiri. Kristus telah ditentukan sebelumnya untuk menerima penghormatan tertinggi, namun dalam langkah pertama-Nya justru Ia merendahkan diri. Mereka yang mau menanjak ke atas harus memulai dari bawah. Kerendahan hati mendahului kehormatan. Demikian juga dengan Yohanes, suatu kehormatan besar bagi Yohanes bila Kristus datang kepadanya dengan memberi upah atas pelayanannya, bahwa mereka yang menghormati Allah akan dihormati oleh-Nya.

Setelah Yesus dibaptis, langit terbuka, hal ini memperlihatkan bahwa dosa telah menutup jalan ke sorga dan memutuskan hubungan antara Allah dan manusia; namun sekarang Kristus telah membuka Kerajaan Sorga bagi semua orang percaya. Kita sekarang dengan penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus. Yesus Kristus, telah menjadi tangga yang kakinya tertancap di bumi sedangkan ujungnya ada di sorga. Hanya melalui Dialah kita bisa memiliki hubungan yang akrab dengan Allah.

Kemudian Roh Allah turun ke atas-Nya seperti burung merpati. Seperti pada peristiwa penciptaan, Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air (Kej. 1:2). Jadi di sini, pada awal kejadian dunia baru ini, Kristus, sebagai Allah, sebenarnya tidak perlu menerima Roh Kudus, namun sudah dinubuatkan sebelumnya bahwa Roh TUHAN akan ada padanya (Yes. 11:2; 61:1). Bahwa pelayanan Yesus di dunia adalah melalui urapan Roh Allah yang menjadi kekuatan bagiNya melakukan pekerjaanNya untuk menyelamatkan dan menebus manusia dari dosa.

1 comment :

Paypal said...

Puji Tuhan kak, renungannya sangat bagus semoga rajin update ya kak.

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Matius 3: 13-17 Kehendak Allah Digenapi di Dalam Yesus

            Bacaan Firman Tuhan: Matius 3: 13-17

Perikop ini menceritakan tentang baptisan Yesus. Untuk apa Tuhan Yesus dibaptis? Yohanes merasa tidak pantas membaptis Yesus. Yesus tidak berdosa, Ia tidak memerlukan pertobatan. Namun mengapa Yesus meminta Yohanes membaptis diri-Nya? Pertama, sebagai tanda pengidentifikasian-Nya dengan orang berdosa. Yesus tidak berdosa, tetapi Ia datang untuk menjadi Juruselamat orang berdosa. Untuk itu Ia perlu menempatkan diri-Nya di posisi orang berdosa. Ia dibaptis “seperti” orang berdosa (Ay. 15). Sebagai bukti bahwa Ia telah menjadi sama dengan manusia lainnya.

Kedua, pembaptisan Yesus merupakan peneguhan diri-Nya dari Allah, bahwa Dialah Yang Diperkenan Bapa, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Ay. 16b). Dialah Yang Diurapi Roh untuk melaksanakan karya penebusan (Ay. 16a). Bagi Yesus peneguhan itu penting, karena Ia sadar pelayanan-Nya sebagai Juruselamat manusia bukan pelayanan biasa. Pelayanan itu adalah pelayanan yang menuntut pengorbanan hidup-Nya. Ia harus mati, agar umat manusia memperoleh hidup. Oleh sebab itu, perkenan Allah dan pengurapan Roh menjadi kekuatan bagi Yesus memulai pelayanan-Nya.

Bagi kita diperlihatkan sikap yang sangat rendah hati dari Kristus, sampai Ia memberi diri untuk dibaptis oleh Yohanes, Dia yang tidak mengenal dosa tunduk kepada baptisan pertobatan. Perhatikanlah, begitu Kristus mulai berkhotbah, Ia menyampaikan tentang kerendahan hati melalui teladan-Nya sendiri. Kristus telah ditentukan sebelumnya untuk menerima penghormatan tertinggi, namun dalam langkah pertama-Nya justru Ia merendahkan diri. Mereka yang mau menanjak ke atas harus memulai dari bawah. Kerendahan hati mendahului kehormatan. Demikian juga dengan Yohanes, suatu kehormatan besar bagi Yohanes bila Kristus datang kepadanya dengan memberi upah atas pelayanannya, bahwa mereka yang menghormati Allah akan dihormati oleh-Nya.

Setelah Yesus dibaptis, langit terbuka, hal ini memperlihatkan bahwa dosa telah menutup jalan ke sorga dan memutuskan hubungan antara Allah dan manusia; namun sekarang Kristus telah membuka Kerajaan Sorga bagi semua orang percaya. Kita sekarang dengan penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus. Yesus Kristus, telah menjadi tangga yang kakinya tertancap di bumi sedangkan ujungnya ada di sorga. Hanya melalui Dialah kita bisa memiliki hubungan yang akrab dengan Allah.

Kemudian Roh Allah turun ke atas-Nya seperti burung merpati. Seperti pada peristiwa penciptaan, Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air (Kej. 1:2). Jadi di sini, pada awal kejadian dunia baru ini, Kristus, sebagai Allah, sebenarnya tidak perlu menerima Roh Kudus, namun sudah dinubuatkan sebelumnya bahwa Roh TUHAN akan ada padanya (Yes. 11:2; 61:1). Bahwa pelayanan Yesus di dunia adalah melalui urapan Roh Allah yang menjadi kekuatan bagiNya melakukan pekerjaanNya untuk menyelamatkan dan menebus manusia dari dosa.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu / Matius dengan judul Matius 3: 13-17 Kehendak Allah Digenapi di Dalam Yesus . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2023/01/matius-3-13-17-kehendak-allah-digenapi.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

1 Komentar untuk " Matius 3: 13-17 Kehendak Allah Digenapi di Dalam Yesus "

Paypal said...

Puji Tuhan kak, renungannya sangat bagus semoga rajin update ya kak.