Renungan Minggu Invocavit, 9 Maret 2025
Iman Timbul Dari
Pendengaran – Roma 10: 16-21
Paulus menyatakan kesedihannya sebab saudara-saudaranya Yahudi yang tidak percaya kepada keselamatan yang telah dinyatakan Allah melalui Yesus Kristus, justru bangsa-bangsa lain yang telah mengimani keselamatan dalam Yesus Kristus. Sehingga Paulus senantiasa berdoa kepada Tuhan agar saudara sebangsanya Yahudi juga turut mendapatkan keselamatan didalam Yesus Kristus, sebab mereka sangat giat untuk hidup dalam hukum taurat, tetapi tidak mempercayai Yesus Kristus sebagai penggenapan hukum taurat.
Paulus menjelaskan lebih lanjut tentang ketidakpercayaan orang Israel
kepada Tuhan Yesus. Bahwa Kristus telah datang kedalam dunia untuk membawa
kabar baik bagi keselamatan setiap orang, baik Yahudi maupun kepada bangsa
lain. Tetapi tidak semua orang menyambut (percaya) kabar baik yang dibawa oleh
Yesus (16). Kabar baik itu telah diberitakan bahkan banyak bangsa-bangsa lain
yang mendengarkan, tetapi orang Israel mendengar kabar baik itu tetapi tidak
meresponnya, sebab iman itu timbul dari
hati yang merespon kabar baik yang diberitakan Yesus Kristus (17). Dengan kasih
Tuhan yang besar kepada orang Israel supaya mereka percaya kepada Yesus. Bahkan
jauh hari Musa dan Yesaya sudah menubuatkan bahwa orang-orang yang tidak
mencari Tuhan (bangsa-bangsa lain) justru yang menemukan Tuhan, supaya itu
membuat kecemburuan orang Israel (19-21).
Jika ditinjau dari segi umur, maka orang Israel bukanlah “kanak-kanak”
secara rohani, sebab Allah telah memanggil sejak dari nenek moyang mereka. Bisa
dikatakan mereka bukanlah “anak kemarin sore” soal pengenalan kepada Allah.
bagaimana Allah berbuat dalam kehidupan umatNya Isrel sudah diberitakan dari
generasi ke generasi, bahkan nabi-nabi silih berganti diutus Tuhan untuk
menyampaikan firmanNya, seharusnya secara umur mereka telah dewasa secara
rohani. Tetapi kenyataan sampai Allah sendiri yang datang ke dalam dunia di
dalam Yesus Kristus tetap saja mereka menjadi bangsa yang tegar tengkuk. Dalam nas
ini Paulus menjelaskan bahwa “iman timbul dari pendengaran firman Kristus”,
kata “mendengar” tidak hanya sebatas penerimaan melalui telinga tetapi lebih
dari itu adalah penerimaan dan respon dari pesan firman Tuhan. Sehingga respon
kita menangkap pesan firman Tuhan akan melahirkan iman, dan imanlah yang akan
menuntun kepada keselamatan.
Dari nas ini kita dapat merenungkan bahwa selama kita telah menjadi
Kristen, sudah banyak firman Tuhan yang kita dengar, baca dan kita pelajari,
tetapi pertanyaannya adalah sejauh mana kita merespon firman Tuhan dalam hidup
kita? Tuhan Yesus berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang
mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." (Lukas 11:28).
No comments :
Post a Comment