Laman

Wednesday, May 15, 2024

Kisah Para Rasul: 2: 1-13 Kuasa Roh Kudus Yang Mempersatukan

 Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul: 2: 1-13

KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSATUKAN

Kata Pentakosta berasal dari bahasa Yunani: pentekoste yang berarti: hari yang kelima puluh. Disebut demikian karena hari tersebut jatuh pada hari kelima puluh setelah kebangkitan Tuhan Yesus. Setelah kenaikan Tuhan Yesus, para murid mentaati perintah-Nya untuk tetap tinggal di Yerusalem hingga mereka diperlengkapi oleh kuasa Roh Kudus (Lukas 24:49; Kis. 1:8). Mereka bertekun setiap hari berdoa di ruang atas sebuah rumah di Yerusalem (Kis. 1: 12-14). Pada waktu turunnya Roh Kudus, suasana di Yerusalem sedang ramai dikunjungi oleh peziarah Yahudi yang datang dari berbagai negeri untuk merayakan hari raya Shavout (Ibr.) yaitu lima puluh hari setelah paskah. Selain itu, karena Yerusalem adalah termasuk kota besar, maka ada banyak bangsa-bangsa lain yang datang ke Yerusalem untuk melakukan berbagai aktifitas seperti perdagangan.  

Berdasarkan Kisah para rasul 2, dijelaskan turunnya Roh Kudus kepada orang percaya ditandai dengan mujizat yang terjadi, yaitu suatu bunyi seperti tiupan angin yang keras, nyala lidah-lidah api kepada setiap mereka yang ada di situ dan berkata-kata dalam bahasa lain. Peristiwa ini menarik perhatian banyak orang, baik orang Yahudi maupun dari bangsa-bangsa lain, sehingga mereka berkerumun untuk melihat apa yang terjadi. Sehingga orang banyak ini telah turut menjadi saksi peristiwa turunya Roh Kudus pada saat itu. Mereka (bangsa-bangsa di luar Yahudi) tercengang-cengang karena oleh kuasa Roh Kudus, mereka orang Yahudi namun dapat berbicara tentang perbuatan Allah dengan bahasa mereka. Namun dari mereka ada juga yang menyindir bahwa mereka mabuk oleh anggur manis. Tetapi Petrus berkhotbah dan menjelaskan apa yang mereka saksikan itu dengan mengutip teks PL dari Yoel 2: 28-29 yang menyatakan “Aku akan mencurahkan RohKu atas semua manusia”. karena khotbah Petrus itu, sehingga ada kira-kira tiga ribu orang percaya dan memberi diri mereka dibaptis.  

Dalam Perjanjian Lama (PL) Roh Allah berasal dari kata ruakh dan dalam Perjanjian Baru dengan Pneuma yang memiliki arti yang sama, yaitu: angin/nafas/energi yang tidak terlihat (Yohanes 3: 8; Yohanes 20:22). Dalam PL, Roh Allah adalah tanda kehadiran Allah secara pribadi untuk membentuk atau menjadikan keteraturan (Kej. 1:2). Dalam PL kita dapat melihat bahwa Roh Allah diberikan kepada seseorang untuk dapat melakukan tugas-tugas tertentu, seperti Yusuf (Kej. 41:37-42), Bezaleel (Kel. 35: 30 dst), Otniel dan Gideon (Hak. 3:10; 6:34), Saul (1 Sam. 11:6), Yehezkiel (Yeh. 2:2), Mikha (Mikha 3:8). Tetapi setelah hari Pentakosta, sebagaimana khotbah Petrus tentang Yoel 2:8 bahwa nas itu telah digenapi, bahwa Tuhan akan mencurahkan RohNya secara meluas kepada setiap orang yang telah dikuduskan oleh darah Kristus.

Roh Kudus adalah Allah sendiri yang hadir dalam diri setiap orang yang percaya supaya hidup menurut kehendak Tuhan. Melalui Roh Kudus yang ada dalam diri kita, memberikan kita kuasa yang berasal dari Tuhan untuk memampukan kita dalam berbagai keterbatasan kita dan secara khusus untuk dapat memberitakan Injil. Roh Kudus juga akan menjadi jembatan yang mempersatukan setiap orang percaya walaupun berasal dari latar belakang yang berbeda daerah, bangsa, suku dan bahasa.

No comments:

Post a Comment