Daniel 3: 28
Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah manapun kecuali Allah mereka.
Yang menarik dari nas ini bahwa kata-kata ini keluar dari
kesaksian Nebukadnezar yang menjatuhkan hukuman dengan mencampakkan Sadrakh,
Mesakh, Abednego ke dalam perapian yang menyala-nyala karena mereka tidak mau
menyembah patung emas yang didirikan oleh Nebukadnezar. Oleh kuasa Allah yang
berkenan menyelamatkan mereka dari perapian yang menyala-nyala itu, dan sedikit
pun mereka tidak ada yang terbakar, membuat raja Nebukadnezar kagum dengan
kesetiaan iman mereka dan juga kepada Allah yang disembah oleh Sadrakh, Mesakh
dan Abednego.
Kesetiaan iman dari Sadrakh, Mesakh dan Abednego ini menjadi
teladan bagi kita dalam menunaikan tugas dan panggilan Tuhan kepada kita untuk
memberitakan Injil Kristus. Disekitar kita mungkin ada orang yang tidak
menyukai dan membenci kita karena kita adalah seorang pengikut Yesus, mereka
yang selalu menaruh curiga kepada kita tanpa alasan. Namun justru dalam situasi
yang seperti inilah kita dapat memberitakan Injil tidak dengan kata-kata,
tetepi dengan sikap dan perbuatan. Kita tidak membalas kebencian dengan
kebencian tetapi kita membalas kebencian dengan kebaikan. Kita mau menyatakan
pada mereka bahwa kuasa Allah bekerja di dalam diri kita melalui perbuatan dan
sikap kita yang selalu mendatangkan kebaikan.
Kesaksian dalam memberitakan Injil juga dapat kita lakukan
seperti yang dialami oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa mereka diberi
pilihan dengan tetap setia kepada Allah mereka atau mereka berpaling dari
imannya untuk menyembah patung emas. Tetapi mereka tetap konsisten pada imannya
untuk tetap setia kepada Tuhan. Bahwa dalam hidup ini, kita bisa juga
diperhadapkan pada pilihan-pilihan yang seperti ini. Yaitu ketika kita diperhadapkan
untuk memilih tawaran nikmat dunia yang menggiurkan yang tidak berkenan kepada
Tuhan atau kita menolaknya dengan
kehilangan yang kelihatannya nikmat.
Kita percaya bahwa berkat datangnya dari Tuhan, Dia yang
berkuasa berbuat apapun yang terbaik dalam hidup ini. Dengan tetap setia kepada
Tuhan kita tidak hanya memperoleh apa yang baik dari Tuhan, tetapi kita juga
sudah menunaikan tugas dan panggilan kita untuk memberitakan kebenaran Injil
Kristus yang dapat dilihat semua orang melalui sikap dan perbuatan kita.
Seperti kesaksian Nebukadnezar ini yang memuji Allahnya Sadrakh, Mesakh dan
Abednego demikianlah kita berharap bahwa orang yang disekitar kita akan memuji
Allah kita melalui sikap dan perbuatan kita.
No comments:
Post a Comment