Bacaan Firman Tuhan: 1 Korintus 15: 50-58
Pada zaman Paulus ada yang menentang kepercayaan Kristen tentang kehidupan setelah kematian, mereka yang menentang itu beranggapan bahwa kematian adalah akhir (ay. 12). Sama halnya pada zaman Yesus, ada sekte Yahudi yang disebut Saduki yang tidak percaya tentang kebangkitan dari kematian. Demikian juga hingga saat ini, ada juga yang tidak percaya akan adanya kehidupan setelah kematian. Rasul Paulus menjelaskan bahwa kehidupan setelah kematian bukanlah sebuah dogeng, tetapi justru kepercayaan kita kepada kebangkitan setelah kematian adalah penopang iman percaya kepada Kristus, Paulus mengatakan “sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan” (ay.15) dan “Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari antara orang-orang yang telah meninggal” (ay.20).
Ketika ada yang bertanya “bagaimanakah
orang mati dibangkitkan, dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?”
Paulus memberikan sebuah analogi tentang biji (benih) yang tumbuh, bahwa yang
ditaburkan bukanlah tubuh batang tanaman tetapi biji dan biji itu harus terlebih
dahulu mati barulah tumbuh dan hidup (ay.35-37). Begitu juga dengan orang mati
yang akan dibangkitkan, bahwa kita sama dengan Adam yang terbuat dari debu dan
tanah, ketika tubuh kita dikubur, maka tubuh itu akan kembali menjadi tanah,
tubuh itu akan binasa, tetapi akan dihidupkan kembali dengan tubuh yang tidak
dapat binasa (ay. 44-49).
Selanjutnya, dalam nas bacaan kita saat
ini, Paulus menjelaskan bahwa tubuh kita yang sekarang ini adalah tubuh yang
dapat binasa dan akan datang waktunya tubuh kita yang dapat binasa ini akan
diubahkan menjadi tubuh yang tidak dapat binasa (tubuh yang abadi), sebab tubuh
kita sekarang ini yang dari darah dan daging tidak mendapat bagian dalam
Kerajaan Allah, sebab tubuh yang dapat mati tidak ikut memiliki hidup yang
kekal.
Bagaimana hal itu terjadi? Paulus
menjelaskan bahwa semuanya itu akan terjadi dengan sekejap mata (ay.52), yaitu
ketika nafiri yang terakhir berbunyi, maka tubuh kita yang dapat binasa ini
akan diubah dengan sekejap oleh Allah menjadi tubuh yang tidak dapat binasa.
Untuk melengkapi penjelasan Paulus ini, kita dapat mengingat kembali pengajaran
yang sudah pernah disampaikan oleh Tuhan Yesus, Dia mengatakan “mereka yang
telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi
mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum” (Yoh. 5:29). Maka akan
ada kebangkitan semua orang mati, baik orang benar maupun orang yang tidak
benar (Kis. 24:15). Tuhan Yesus berkata, berbahagialah kita yang menghidupi
kebenaran firman Tuhan, sebab kita akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan
orang benar (Lukas 14:14).
Melalui keselamatan oleh Yesus Kristus,
telah membuat kita menang melawan maut (kematian), walaupun tubuh jasmani kita
akan mati karena upah dari dosa, namun pengorbanan Yesus di kayu salib telah
memenangkan kita dari kuasa maut, sehingga kita memperoleh hidup yang kekal.
Maka kita diajak untuk bersyukur atas perbuatan Tuhan yang besar dalam
kehidupan kita, yang telah memberikan kepada kita jaminan kehidupan yang kekal.
Maka iman kita harus tetap teguh dan tidak tergoyahkan akan pengharapan kita
pada hidup yang kekal. Bagaimanapun perjalanan kehidupan kita dalam dunia saat
ini jangan melemahkan iman dan pengharapan kita. Kesetiaan kita untuk tetap
hidup seturut dengan kehendak Tuhan dan semua yang kita kerjakan semuanya bagi
kemuliaan bagi Tuhan, itu semua tidak akan sia-sia. Hidup dalam dunia akan
cepat berlalu, tetapi kita menantikan kehidupan yang kekal yang Tuhan
anugerahkan kepada setiap orang yang percaya. Amin
No comments:
Post a Comment