Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 139: 1-6 Semua Nyata Dihadapan Tuhan
Dalam nas ini, kita diperlihatkan tentang seorang (pemazmur) yang mengenal Allah secara akrab serta memiliki pengalaman bersama Allah yang menaikkan doa pribadinya. Dilihat dari sudut teologi Perjanjian Lama, ini adalah klimaks dari pemikiran dalam Mazmur mengenai hubungan pribadi dengan Allah. Bahwa Allah memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai kita, dan bahwa semua gerakan dan tindakan kita, baik manusia batiniah maupun lahiriah kita telanjang dan terbuka seluruhnya di hadapan-Nya.
Allah
mengetahui semua pikiran, motivasi, keinginan, dan ketakutan di dalam hati
kita, juga kebiasaan dan perilaku lahiriah kita. Dia mengetahui segala sesuatu
yang kita lakukan sejak terbit fajar hingga tengah malam. Dalam segala sesuatu
yang kita lakukan, Ia mengelilingi kita dengan perhatian dan meletakkan tanganNya
di atas kepala kita (ay. 5). Mazmur ini berupa renungan teologis mengenai Allah
dan boleh dibandingkan dengan Ayub 7:17-19 bahwa Tuhan tahu segala sesuatunya.
Tuhan
menyelidiki dan mengenal aku (ay. 1-2)
Pengenalan
Tuhan tentang kita tidak hanya mengenal dari luarnya saja, tetapi Dia “menyelidiki”,
artinya Dia mengetahui sampai yang terdalam dari diri kita. Tidak ada yang
tersembunyi dari Tuhan, bagaimanapun lika-liku jalan-jalan hati dan pikiran
kita, Dia tetap dapat mengetahuinya, sebab Dia juga menyelidiki sampai kepada
yang terdalam. Dengan penekanan kata “aku” dan bukan “semua orang” hendak
menjelaskan kedalaman pengenalan Tuhan kepada setiap pribadi.
Tuhan
memeriksa jalan hidupku (ay. 3)
“memeriksa”
(zarah = menampi, menyebarkan) berarti
menunjukkan mana jalan yang harus dilalui. Jalan yang benar, jalan kehidupan
dan juga jalan kebinasaan Tuhan memperlihatkannya kepada kita agar kita tidak
salah ambil langkah. Sehingga ketika kita menjalani kehidupan ini, Tuhan
mengetahui mana yang kita pilih. Jika kita salah mengambil jalan, maka Tuhan
akan mengarahkan kita kepada jalan yang benar agar tidak tersesat.
Tuhan
mendengar perkataanku (ay. 4)
Tidak
ada sepatah kata pun dari bibir kita ini yang tidak didengar oleh Tuhan, bahkan
perkataan dari dalam hati pun Tuhan mengetahuinya, apakah itu perkataan yang
sia-sia, caci maki, perkataan kotor, perkataan kutuk maupun perkataan berkat,
semuanya diketahui dan didengar oleh Tuhan. Maka dari sini juga kita ketahui bahwa
tidak ada doa yang tidak didengar oleh Tuhan, kita percaya bahwa setiap doa
yang kita panjatkan didengar oleh Tuhan dan akan dijawabNya sesuai dengan
kehendakNya.
Tuhan
mengurung dan menaruh tanganNya ke atasku (ay. 5)
Kata
“mengurung” dari belakang dan dari depan adalah tanda penyertaan Tuhan dalam
kehidupan kita. Wujud nyata dari kemahakuasaan Tuhan yang maha mengetahuo itu
adalah bahwa Dia turut serta dalam perjalanan kehidupan kita. kita tidak pernah
berjalan sendiri, tetapi Dia selalu ada bersama dengan kita di setiap langkah
hidup kita. Dari belakang kita tidak mengetahui apa yang bisa mengejutkan kita,
tetapi Dia menjagai kita dari belakang dan di depan kita tidak tahu apa yang
akan terjadi, tetapi Dia ada untuk memimpin langkah kita. Tetapi Dia juga tidak
hanya sebatas menjagai dan memimpin langkah hidup kita, tetapi dari atas tangan
Tuhan memberkati kita. Maka dapatlah kita mengerti bahwa dalam perjalanan hidup
kita Tuhan hadir beserta kita dan memberkati perjalanan hidup kita.
Kemahatahuan
Tuhan terlalu ajaib bagiku (ay.6)
Dengan
merenungkan hal-hal di atas, pemazmur menyadari Tuhan sangat ajaib dalam
kehidupan kita. Hal ini sulit untuk diterima (tidak sanggup aku mencapainya) oleh
akal dan pikiran, tetapi dari pengalaman pemazmur inilah yang sungguh-sungguh
nyata dan benar terjadi. Maka dari sinilah kita ketahui bahwa Tuhan jauh lebih mengenal
kita daripada kita mengenal diri sendiri.
Renungan:
Setiap
orang memiliki privasi, untuk menjaga privasi, maka ada rumah pribadi, kamar
pribadi, catatan pribadi, kunci, pasword, dan lain-lainnya, tentu semua itu adalah
hal-hal personal setiap orang. Namun tidak demikian dihadapan Allah, di hadapan
Tuhan tidak ada privasi pribadi yang tersembunyi di hadapanNya, sebab Dia
adalah Allah yang maha mengetahui. Baik itu dosa, kejahatan maupun pergumulan
hidup seseorang, semuanya diketahui oleh Tuhan. Nas ini memberikan kita
penguatan dan dorongan bahwa dalam perjalanan hidup kita ada Tuhan yang maha
mengetahui yang selalu beserta dengan kita.
Apakah
kita selalu menyadari bahwa Tuhan selalu ada bersama dengan kita? seperti yang
dikatakan dalam Amsal 3: 6 “akuilah Dia dalam segala lakumu”. Bahwa dalam
setiap kegiatan hidup kita, dalam segala jalan-jalan hidup kita, Tuhan ingin
kita menyadari bahwa Dia ada bersama-sama dengan kita. Bahkan di Matius 10: 30
Yesus mengatakan “bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya”, bahkan matanya
tidak terlelap dan tidak tertidur untuk selalu menjagai kita. (Mazmur 121: 4).
Dari sini kita tahu bahwa rancangan Tuhan adalah rancangan yang terbaik, sekalipun sesuatu yang terjadi dalam hidup kita tidak selalu sesuai dengan keinginan dan harapan kita, tetapi kalau kita yakin bahwa itu semua terjadi oleh sepengetahuan Tuhan, maka kita tetap yakin bahwa segala sesuatu mendatangkan kebaikan sesuai dengan rencana Tuhan bagi orang percaya kepadaNya. Namun ada juga orang yang tidak percaya atau menyadari hal ini, sehingga menganggap semua usaha yang dilakukannya dapat berhasil jika hanya mengandalkan kekuatan dan kemampuannya tanpa melibatkan Tuhan dalam segala usahanya (Ams. 3: 5-6).
No comments:
Post a Comment