Bacaan Firman Tuhan: Lukas 14: 25-33
Sebagaimana dengan topik minggu kita “Semua nyata dihadapan Tuhan” maka demikianlah Yesus melihat orang banyak yang berduyun-duyun mengikutiNya dalam perjalananNya, bahwa Yesus mengetahui bagaimana motivasi orang banyak itu untuk mengikutiNya. Apakah mereka memiliki motivasi yang benar mengikut Yesus atau hanya karena mereka mengikut Yesus karena terhanyut dengan popularitas Yesus yang banyak dibicarakan orang-orang. Maka jika hanya mengikut Yesus dalam sekumpulan orang banyak yang hanya ikut-ikutan, itu belumlah bisa dikatakan sebagai pengikut Yesus yang sejati.
Maka
Yesus memberikan suatu pengajaran kepada mereka hal mengikut Dia bukanlah
semudah mendengarkan apa kata orang tentang Yesus, tetapi mengikut Dia adalah
keputusan yang terbesar yang dapat diputuskan oleh seseorang dalam hidupnya. Mengikut
Yesus menjadi keputusan yang terbesar karena setiap orang yang mau mengikut
Yesus haruslah mau mengorbankan semuanya hanya untuk mengikut Yesus.
Yesus
menjelaskan bahwa seorang yang mau mengikut Yesus dan menjadi murid-muridNya
adalah “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya,
isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan
nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul
salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (ay. 26-27). Kata “membenci”
yang dimaksud disini bukan hendak mengatakan bahwa seorang yang mau mengikut
Yesus harus membenci ayah, ibu dan sanak saudaranya, karena jika kita merujuk
yang tertulis di Matius 10: 37 bahwa seorang “yang lebih” mengasihi bapa atau
ibunya lebih dari Yesus, maka dia tidak layak bagiNya. Bahwa yang mau
ditekankan oleh Tuhan Yesus adalah bagaimana setiap orang yang mau mengikut Dia
adalah keputusan yang membutuhkan pengorbanan, mau untuk memikul salib yaitu
mau untuk menderita demi iman dan kesetiaan kepada Tuhan Yesus.
Untuk
memperjelas pernyataanNya, Yesus memberikan perumpamaan tentang bagaimana
keputusan mengikut Yesus adalah keputusan yang besar dan sangat menentukan. Pertama, Yesus mengumpamakannya seperti seorang
yang akan mendirikan bangunan. Seorang yang ingin mendirikan bangunan jika dia
tidak ingin malu ketika tidak bisa menyelesaikan bangunan yang telah diletakkan
dasarnya, maka perlu sebelum melakukan aksi pembangunan, perlu untuk membuat
anggaran biaya. Kedua, seorang raja perlu
memperhitungkan kekuatan pasukannya sebelum memutuskan untuk berperang. Dari perumpamaan
ini Yesus hendak menjelaskan bahwa keinginan mengikut Dia jangan lahir dari
keputusan yang asal mengambil, hanya semangat di awal tetapi kemudian setelah
mengikutiNya berhenti di tengah jalan, karena apa yang diharapkannya dari Yesus
mulanya ternyata berbeda, sebab mengikut Yesus bukanlah untuk memperoleh dunia,
tetapi adalah untuk memperoleh kerajaan sorga.
Dari pernyataan Yesus di awal dengan kedua gambaran yang disampaikan oleh Yesus hendak menjelaskan kepada kita bahwa mengikut Dia dibutuhkan komitmen untuk terus konsisten secara terus-menerus mengikut Dia. Yesus memberikan peringatan bahwa mengikut Dia bukanlah menjalani jalan yang mudah, perlu pengorbanan yaitu salib yang harus dipikul sepanjang jalan mengikut Yesus.
Renungan
Anugerah
keselamatan Yesus bukanlah anugerah yang murahan, sehingga Yesus tidak
menginginkan orang yang beriman dan yang percaya kepadaNya adalah sekumpulan
orang banyak yang hanya ikut-ikutan dengan orang lain, tetapi setiap orang yang
percaya kepadaNya adalah pengikut yang keputusannya lahir dari iman akan
keselamatan yang dibawa oleh Yesus.
Yesus
datang adalah untuk seluruh dunia, supaya setiap orang memperoleh keselamatan
dengan percaya kepada Yesus dan Injil Kristus diberitakan kepada seluruh dunia,
tetapi kita mengingat apa yang Tuhan Yesus katakan di Matius 7:21 tidak semua
orang yang berseru Tuhan Tuhan akan masuk ke dalam kerajaan sorga, melainkan
dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Tuhan melihat dan mengetahui
setiap perbuatan dan motivasi setiap orang yang percaya kepadaNya. Yesus tidak
menginginkan pengikutNya banyak secara kuantitas (jumlah) tetapi yang
diingankan Yesus adalah pengikut yang memiliki kualitas sama seperti Yesus.
Bukan
perkara yang sulit bagi Yesus membuat semua orang Israel ketika itu menjadi
pengikutNya dan percaya kepadaNya, sebab semua kuasa ada padaNya, tetapi yang
Tuhan Yesus inginkan agar setiap orang yang sungguh-sungguh mengikutiNya adalah
murid yang sejati, murid yang mau berkorban untuk guruNya.
Demikian
juga dalam hal pekabaran Injil, Tuhan bisa saja membuat semua orang di dunia
ini menjadi percaya kepadaNya melalui kuasa yang ada padaNya, tetapi yang Tuhan
mau adalah orang Kristen yang benar-benar lahir dari imannya yang murni dan
tulus untuk mengikut Yesus. Dalam pemberitaan Injil ada tantangan-tantangan
yang berat yang harus dihadapi oleh para rasul dan juga jemaat mula-mula,
tetapi justru dari situlah lahir pengikut Yesus yang setia yang mau berkorban
demi imannya bahkan hingga mengorbankan nyawa.
Dalam
mengikut Yesus, kita harus siap menerima konsekuensi atas keputusan iman kita
kepada Yesus, yaitu mau memikul salib dan meninggalkan keinginan duniawi hanya
untuk iman kepada Yesus. Demikian juga kita merefleksikan ini dalam kehidupan
pribadi kita, apa jadinya kalau setiap permintaan kita selalu dikabulkan Tuhan
seperti yang kita pikirkan dan kita inginkan, bisa-bisa kita menjadi orang
kristen yang manja, malas. Jika demikian halnya, Dia bukan Tuhan lagi namanya. Tetapi
kita percaya bahwa Tuhan pasti akan jawab doa-doa kita, hanya saja Tuhan punya
caranya sendiri untuk menjawab doa kita, dan jawaban dari doa kita adalah
jawaban yang terbaik dari Tuhan.
Sekarang, orang Kristen secara kuantitas (jumlah) bertambah karena mengikuti agama orangtuanya, maka pertanyaannya apakah mereka ini benar-benar dipersiapkan menjadi seorang pengikut Kristus yang murni, yang setia, yang rela berkorban untuk Tuhan Yesus? Nyatanya banyak yang menyatakan diri Kristen, tetapi pada akhirnya murtad karena pernikahan, pekerjaan, pergumulan dan lain sebagainya. Banyak hal-hal dalam kehidupan ini yang akan menguji kita, apakah kita ini benar-benar pengikut Yesus yang setia dan konsisten mengikut Yesus dalam suka maupun duka dalam kehidupan ini.
No comments:
Post a Comment