Bacaan firman Tuhan: Keluaran 18: 17-23
Ketika Musa dikunjungi oleh Yitro mertuanya. Yitro melihat bagaimana Musa melayani bangsa Israel dengan mengadili diantara bangsa itu mulai dari pagi hingga petang. Yitro berkata “mengapakah engkau seorang diri saja....tidak baik seperti yang kau lakukan ini” (14, 17). Yitro menasehatkan bahwa apa yang dilakukan oleh Musa dengan bekerja sendiri tidak akan baik bagi dirinya yang akan melelahkan dirinya sendiri dan juga tidak baik bagi bangsa itu.
Maka Yitro memberikan nasehat kepada
Musa untuk melakukan pembagian dengan mengangkat dari antara umat yang akan
membantunya dalam menyelesaikan berbagai perkara, atau yang lebih sering kita
ketahui saat ini adalah tim kerja (team
work) untuk melakukan tugas dalam mencapai tujuan bersama.
Yitro memperinci dan menjelaskan
dengan detail apa yang harus dilakukan oleh Musa untuk menjalankan nasehatnya
ini:
1.
Memohon Penyertaan Tuhan (ayat 19)
Hal pertama yang harus dilakukan oleh Musa adalah berdoa memohon kepada Tuhan untuk menyertainya dalam memimpin umatNya yang besar itu. Supaya pelayanan Musa dan juga orang-orang yang dipilihnya kemudian tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi, menyalahgunakan panggilannya sebagai wakil Allah. Kita menjadi Kristen, pengikut Yesus bahkan aktif dalam pelayanan Gereja, namun sangat disayangkan jika tujuan kita mengikut Yesus, tujuan kita melayani berbeda dengan maksud dan rencana Tuhan, kita dipanggil Tuhan bukan supaya kehendak kita terjadi, tetapi supaya kehendak Tuhanlah yang terjadi pada hidup kita. Supaya jangan sampai kita memiliki maksud dan tujuan yang salah dalam mengukut Yesus, motivasi kita mengikut dan melayani Yesus bukan memenuhi kepuasan dan kesenagan hidup di dunia yang akan lenyap ini, tetapi supaya kita hidup hanya oleh berkat Tuhan saja dan kita sampai pada kemuliaan dalam hidup yang kekal. Sama seperti umat Israel, jangan sampai perkara-perkara mereka di padang gurun membuat mereka tidak sampai kepada tanah Kanaan, tanah perjanjian Tuhan kepada mereka. Maka hendaklah Musa berdoa dan memohon penyertaan Tuhan, supaya apapun yang akan dilakukannya seturut dengan kehendak Tuhan.
2.
Menetapkan aturan (ayat 20)
Sebelum Musa memilih siapa yang akan
dipilih untuk membantunya untuk menyelesaikan perkara diantara bangsa Israel,
maka haruslah terlebih dahulu Musa memberikan pengajaran sesuai dengan
ketetapan Tuhan. Segala perkara yang dihadapi oleh umat tidak akan bisa
diselesaikan hanya mengandalkan kemampuan pikiran manusia, seberapa hebatnya
pun manusia dalam menimbang perkara tetaplah Tuhan adalah Hakim Agung yang
adil.
Maka diperlukan pengajaran dan
menetapkan aturan-aturan sesuai dengan kehendak Tuhan. Mana jalan hidup yang
benar yang harus dijalani oleh umat dan juga mana ketetapan dan keputusan yang
sesuai dengan kehendak Tuhan dalam memutuskan berbagai perkara. Menetapkan
aturan ini berguna tidak hanya kepada orang-orang yang akan dipilih oleh Musa
nantinya dalam memutuskan perkara, tetapi juga agar dapat mengurangi perkara-perkara
yang harus diputuskan. Sebab ketika umat telah mengetahui mana jalan yang harus
dijalani maka mereka akan berbuat dan bahkan menyelesaikan sendiri perkara
sesuai dengan aturan yang sudah ada.
Maka demikianlah kita dalam menjalani kehidupan ini, bahwa Tuhan telah menyatakan firmanNya dalam hidup kita, firmanNya adalah pelita dan terang bagi hidup kita, bahkan firmanNya telah menjadi manusia dan diam diantara kita melalui Tuhan kita Yesus Kristus. Dalam dunia ini yang penuh dengan keinginannya, pengikut Yesus akan selalu mendasari hidupnya berjalan sesuai dengan ketetapan Tuhan, kita hidup bukan sedang berusaha mendapat kenikmatan dunia yang sementara ini, tetapi untuk mendapatkan kemuliaan hidup anak-anak Tuhan yang akan mewarisi hidup yang kekal. sebagaimana tertulis di 1 Yohanes 2: 17 “Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya”.
3.
Memilih Tim Kerja untuk melaksanakan
ketetapan Tuhan. (ayat 21-22)
Umat Israel yang keluar dari tanah Mesir ada 600.000 orang laki-laki belum termasuk hitungan perempuan dan anak-anak (Keluaran 12:37). Tentu Musa akan kewalahan dalam menyelesaikan berbagai perkara yang muncul dalam kehidupan mereka. Musa harus duduk dari pagi hingga petang untuk mengurusi perkara mereka. Tentu ini bukanlah cara kepemimpinan yang baik untuk Musa dan juga umat Israel. Maka melalui nasehat Yitro agar Musa mencari dari antara umat Israel yang menjadi rekan kerjanya yang dapat menolongnya menyelesaikan perkara diantara umat yaitu melalui kriteria orang yang cakap dan takut akan Allah, dapat dipercaya, benci suap, yang memenuhi kriteria ini mereka diangkat menjadi pemimpin seribu orang, seratus orang, limapuluh orang, sepuluh orang.
Melalui nasehat Yitro ini akan
membuat Musa menjadi seorang pemimpin yang tidak sekedar hanya mempermudah
kepemimpinannya tetapi juga membangun keperdulian umat kepada kebaikan mereka
bersama.
Demikian juga teladan kepemimpinan
yang diperlihatkan oleh Tuhan Yesus, yang walaupun sebenarnya Dia dapat
melakukan Misi-Nya sendiri, namun Dia memanggil murid-muridNya yang akan
menyertaiNya dalam pelayananNya. Dan Tuhan Yesus mengingatkan murid-muridNya
bahwa jika mereka diikutkan dalam pelayanan Tuhan Yesus tidaklah sama dengan
kepemimpinan yang ada di dunia ini untuk mencari kehormatan atau materi, tetapi
kepemimpinan yang melayani bukan untuk dilayani (Markus 10: 35-45). Dan pada
akhirnya Tuhan memberi kepercayaan kepada setiap orang yang percaya, mengutus
kita menjadi pewarta firmanNya dalam dunia ini. Kita menjadi rekan kerja Tuhan
yang bersama-sama bekerja mewujudkan rencana Tuhan dalam hidup ini. Melalui panggilan
kita sebagai orang beriman, kehadiran Tuhan akan dirasakan oleh dunia ini. Dimana
ada orang Kristen, disitu ada Tuhan Yesus sedang bekerja. Amin
No comments:
Post a Comment