Laman

Tuesday, October 6, 2020

Keluaran 18: 17-23 Nasehat Yitro Kepada Musa

Bacaan firman Tuhan: Keluaran 18: 17-23

Ketika Musa dikunjungi oleh Yitro mertuanya. Yitro melihat bagaimana Musa melayani bangsa Israel dengan mengadili diantara bangsa itu mulai dari pagi hingga petang. Yitro berkata “mengapakah engkau seorang diri saja....tidak baik seperti yang kau lakukan ini” (14, 17). Yitro menasehatkan bahwa apa yang dilakukan oleh Musa dengan bekerja sendiri tidak akan baik bagi dirinya yang akan melelahkan dirinya sendiri dan juga tidak baik bagi bangsa itu.

Maka Yitro memberikan nasehat kepada Musa untuk melakukan pembagian dengan mengangkat dari antara umat yang akan membantunya dalam menyelesaikan berbagai perkara, atau yang lebih sering kita ketahui saat ini adalah tim kerja (team work) untuk melakukan tugas dalam mencapai tujuan bersama.

Yitro memperinci dan menjelaskan dengan detail apa yang harus dilakukan oleh Musa untuk menjalankan nasehatnya ini:

      1.      Memohon Penyertaan Tuhan (ayat 19)

Hal pertama yang harus dilakukan oleh Musa adalah berdoa memohon kepada Tuhan untuk menyertainya dalam memimpin umatNya yang besar itu. Supaya pelayanan Musa dan juga orang-orang yang dipilihnya kemudian tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi, menyalahgunakan panggilannya sebagai wakil Allah. Kita menjadi Kristen, pengikut Yesus bahkan aktif dalam pelayanan Gereja, namun sangat disayangkan jika tujuan kita mengikut Yesus, tujuan kita melayani berbeda dengan maksud dan rencana Tuhan, kita dipanggil Tuhan bukan supaya kehendak kita terjadi, tetapi supaya kehendak Tuhanlah yang terjadi pada hidup kita. Supaya jangan sampai kita memiliki maksud dan tujuan yang salah dalam mengukut Yesus, motivasi kita mengikut dan melayani Yesus bukan memenuhi kepuasan dan kesenagan hidup di dunia yang akan lenyap ini, tetapi supaya kita hidup hanya oleh berkat Tuhan saja dan kita sampai pada kemuliaan dalam hidup yang kekal. Sama seperti umat Israel, jangan sampai perkara-perkara mereka di padang gurun membuat mereka tidak sampai kepada tanah Kanaan, tanah perjanjian Tuhan kepada mereka. Maka hendaklah Musa berdoa dan memohon penyertaan Tuhan, supaya apapun yang akan dilakukannya seturut dengan kehendak Tuhan.

      2.      Menetapkan aturan (ayat 20)

Sebelum Musa memilih siapa yang akan dipilih untuk membantunya untuk menyelesaikan perkara diantara bangsa Israel, maka haruslah terlebih dahulu Musa memberikan pengajaran sesuai dengan ketetapan Tuhan. Segala perkara yang dihadapi oleh umat tidak akan bisa diselesaikan hanya mengandalkan kemampuan pikiran manusia, seberapa hebatnya pun manusia dalam menimbang perkara tetaplah Tuhan adalah Hakim Agung yang adil.

Maka diperlukan pengajaran dan menetapkan aturan-aturan sesuai dengan kehendak Tuhan. Mana jalan hidup yang benar yang harus dijalani oleh umat dan juga mana ketetapan dan keputusan yang sesuai dengan kehendak Tuhan dalam memutuskan berbagai perkara. Menetapkan aturan ini berguna tidak hanya kepada orang-orang yang akan dipilih oleh Musa nantinya dalam memutuskan perkara, tetapi juga agar dapat mengurangi perkara-perkara yang harus diputuskan. Sebab ketika umat telah mengetahui mana jalan yang harus dijalani maka mereka akan berbuat dan bahkan menyelesaikan sendiri perkara sesuai dengan aturan yang sudah ada.

Maka demikianlah kita dalam menjalani kehidupan ini, bahwa Tuhan telah menyatakan firmanNya dalam hidup kita, firmanNya adalah pelita dan terang bagi hidup kita, bahkan firmanNya telah menjadi manusia dan diam diantara kita melalui Tuhan kita Yesus Kristus. Dalam dunia ini yang penuh dengan keinginannya, pengikut Yesus akan selalu mendasari hidupnya berjalan sesuai dengan ketetapan Tuhan, kita hidup bukan sedang berusaha mendapat kenikmatan dunia yang sementara ini, tetapi untuk mendapatkan kemuliaan hidup anak-anak Tuhan yang akan mewarisi hidup yang kekal. sebagaimana tertulis di 1 Yohanes 2: 17 “Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya”.

      3.      Memilih Tim Kerja untuk melaksanakan ketetapan Tuhan. (ayat 21-22)

Umat Israel yang keluar dari tanah Mesir ada 600.000 orang laki-laki belum termasuk hitungan perempuan dan anak-anak (Keluaran 12:37). Tentu Musa akan kewalahan dalam menyelesaikan berbagai perkara yang muncul dalam kehidupan mereka. Musa harus duduk dari pagi hingga petang untuk mengurusi perkara mereka. Tentu ini bukanlah cara kepemimpinan yang baik untuk Musa dan juga umat Israel. Maka melalui nasehat Yitro agar Musa mencari dari antara umat Israel yang menjadi rekan kerjanya yang dapat menolongnya menyelesaikan perkara diantara umat yaitu melalui kriteria orang yang cakap dan takut akan Allah, dapat dipercaya, benci suap, yang memenuhi kriteria ini mereka diangkat menjadi pemimpin seribu orang, seratus orang, limapuluh orang, sepuluh orang.

Melalui nasehat Yitro ini akan membuat Musa menjadi seorang pemimpin yang tidak sekedar hanya mempermudah kepemimpinannya tetapi juga membangun keperdulian umat kepada kebaikan mereka bersama.

Demikian juga teladan kepemimpinan yang diperlihatkan oleh Tuhan Yesus, yang walaupun sebenarnya Dia dapat melakukan Misi-Nya sendiri, namun Dia memanggil murid-muridNya yang akan menyertaiNya dalam pelayananNya. Dan Tuhan Yesus mengingatkan murid-muridNya bahwa jika mereka diikutkan dalam pelayanan Tuhan Yesus tidaklah sama dengan kepemimpinan yang ada di dunia ini untuk mencari kehormatan atau materi, tetapi kepemimpinan yang melayani bukan untuk dilayani (Markus 10: 35-45). Dan pada akhirnya Tuhan memberi kepercayaan kepada setiap orang yang percaya, mengutus kita menjadi pewarta firmanNya dalam dunia ini. Kita menjadi rekan kerja Tuhan yang bersama-sama bekerja mewujudkan rencana Tuhan dalam hidup ini. Melalui panggilan kita sebagai orang beriman, kehadiran Tuhan akan dirasakan oleh dunia ini. Dimana ada orang Kristen, disitu ada Tuhan Yesus sedang bekerja. Amin  

 

No comments:

Post a Comment