Bacaan Firman Tuhan: Matius 27: 1-10
Yudas dan juga para imam-imam Yahudi menghargai nyawa Yesus dengan 30 uang perak, sementara bagi Yesus betapa sangat berharganya hidup manusia itu supaya jangan ada seorangpun binasa, dan Dia memberikan diriNya sendiri menjadi korban bagi keselamatan hidup semua manusia.
Dalam
nas ini kita dapat melihat bagaimana penyesalan Yudus atas perbuatannya yang
telah menghianati Tuhan Yesus dengan menyerahkanNya kepada para imam dengan
imbalan 30 uang perak. Dia menyesal atas perbuatannya setelah mengetahui bahwa
ternyata Yesus akan dijatuhi hukuman mati, begitu sangat menyesalnya dia sampai
mengembalikan uang itu dan sampai bunuh diri. Dari sini kita dapat melihat
bahwa mungkin saja rencana penghianatan Yudus ini bukanlah semata-mata hanyalah
karena uang, namun bisa juga ada rencana Yudas yang lain, berharap bahwa Yesus
akan bertindak lebih agresif, karena mungkin dalam pikirannya tidak mungkin
Yesus dijatuhi hukuman mati, karena orang Yahudi tidak memiliki wewenang untuk
menghukum mati ketika itu. Walaupun Yesus sudah berkali-kali mengatakan kepada
murid-muridNya bahwa Dia akan menderita dan mati dibunuh, namun murid-muridNya
masih sulit memahami ucapan Tuhan Yesus itu. Namun apapun yang menjadi motif
ataupun alasan penghianatan Yudas ini, dia menanggung akibat dari dosanya yang
telah menghianati Yesus dengan merendahkan Yesus dengan nilai 30 uang perak.
Firman
Tuhan hendak mengajarkan kita bahwa betapa berharganya kita (manusia) bagi
Tuhan. Karena begitu berharganya, bahkan Dia yang adalah Tuhan saja sampai
memberikan hidupNya hanya untuk keselamatan manusia agar tidak binasa karena
dosa (Yoh. 3:16). Tuhan menghargai hidup manusia itu dengan menyerahkan
hidupNya sendiri di kayu salib, bahkan Dia menghargai hidup kita ini bukan
karena kebenaran kita tetapi justru adalah karena kejahatan kita. Begitulah
kasih Allah akan hidup kita, namun sekarang bagaimana dengan kita manusia? Firman
Tuhan berkata kepada kita di 1 Yohanes 4:11 dikatakan “jikalau Allah sedemikian
mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.”
Yudas
dan imam-imam Yahudi telah memperlihatkan kepada kita bahwa dosa telah membuat
rendah harga diri manusia. Betapa rusaknya kehidupan manusia dibuat oleh dosa
itu, ketika keinginan duniawi dan uang lebih berharga dari nyawa manusia. Melalui
pemberitaan di media atau mungkin kejadian yang pernah kita ketahui bahwa ada
banyak kasus bahwa peri kemanusiaan yang hilang hanya karena uang ataupun
karena keinginan yang tidak terpenuhi. Ada anak yang membunuh ibu atau ayahnya
ataupun sebaliknya ada ayah maupun ibu yang membunuh anak kandungnya sendiri,
ada juga yang membunuh saudaranya sendiri. Sampai saat ini juga perdagangan
manusia masih saja terus terjadi, mempekerjakan seseorang dibawah tekanan dan
penyiksaan yang dibuat menjadi mesin pencetak uang.
Sama
seperti Yudas yang walaupun adalah seorang dari murid Tuhan Yesus namun pada
akhirnya menghianati Yesus, maka potensi untuk menghianati Yesus juga bisa terjadi
kepada setiap orang. Maka nas ini menjadi peringatan bagi kita untuk selalu
berhati-hati akan tipu daya si iblis. Apapun yang sedang kita hadapi dalam
hidup ini, meninggalkan iman, menghianati Yesus dan menyangkal Yesus bukanlah
pilihan yang baik, tidak ada kebaikan yang akan kita dapatkan selain dari
kebinasaan.
No comments:
Post a Comment