Bacaan Firman Tuhan: Galatia 5: 19-21
Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia adalah untuk menyelamatkan manusia dari kuasa dosa yaitu dengan memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah (Lukas 4:43). Tuhan Yesus mengajarkan banyak hal tentang Kerajaan Allah supaya manusia dapat memahaminya, baik melalui pengajaran dan juga perumpamaan. Supaya melalui kedatangan Tuhan Yesus maka nyatalah pemisahan orang yang hidup dalam Kerajaan Allah dengan orang yang hidup dalam kuasa dosa, sebagaimana yang Tuhan Yesus katakan di Matius 10:34 “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang”. Dengan dedatangan Yesus nyatalah pemisahan yang akan menolong manusia untuk menentukan jalan hidupnya mana jalan kebenaran dan hidup dan mana jalan yang menuju kebinasaan.
Untuk
tetap dapat teguh berjalan dijalan kebenaran maka kita harus berjuang melawan
keinginan daging. Maka Tuhan Yesus telah memberi kita Roh Kudus tinggal didalam
kita untuk dapat melawan segala keinginan daging (Yoh. 14: 16-17). Dalam nas
firman Tuhan bagi kita saat ini, rasul Paulus mengajarkan bahwa keinginan daging
dan keinginan Roh akan berlawanan dan bertentangan (ay.16-17). Jika kita
memberi diri dipimpin oleh Roh maka dari dalam diri kita akan menentang segala
bentuk keinginan daging, seperti yang telah dijelaskan dalam nas ini ada
percabulan, penyembahan berhala, perselisihan, iri hati, kemabukan dan lain
sebagainya.
Ada
begitu banyak keinginan daging yang dapat menghambat jalan kita untuk mewarisi
Kerajaan Allah. Namun rasul Paulus mengajarkan kepada kita, bahwa kuasa Roh dalam
diri kita akan menerangi jalan hidup kita untuk dapat melihat mana keinginan
daging yang harus kita hindari (ay. 19-21) dan mana buah Roh (ay. 22-23) yang
harus kita hidupi.
Untuk dapat melawan keinginan daging tentu bukanlah hal yang mudah, namun bukan artinya tidak dapat kita kalahkan. Tuhan Yesus telah memberikan kepada kita petunjuk untuk dapat mengalahkan keinginan daging sebagaimana yang diajarkan Tuhan Yesus “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Lukas 9:23). Menyangkal diri lebih mudah kita pahami adalah seperti doa Tuhan Yesus “Bukan kehendak-Ku, ya bapa, melainkan kehendak-Mulah yang jadi”. Dalam hidup ini tentu kita memiliki harapan dan keinginan yang hendak kita capai, namun terkadang untuk menggapainya kita bisa saja berbenturan dengan keinginan daging yang dapat menjatuhkan kita ke dalam dosa, maka sebagai pengikut Yesus kita harus membuat keputusan yang benar seperti yang Tuhan Yesus ajarkan “apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?” (Lukas 9:25).
Memilih keputusan yang benar untuk hidup dalam kehendak Tuhan maka kita juga harus siap menerima penderitaan oleh karena keteguhan iman kita. Setiap orang memiliki salib yang berbeda-beda untuk dipikulnya, ada seorang karyawan yang tidak naik jabatan karena imannya, ada yang mau mengalah dan mengorbankan diri untuk kebaikan bersama, dan masih banyak lagi bentuk dari salib yang harus siap kita tanggung. Namun dari semuanya itu, rasul Petrus mengajarkan supaya kita bersukacita menanggung semuanya itu, sebab dengan menanggung semuanya itu kita telah mendapat bahagian dalam penderitaan Kristus (1 Petrus 4:12-14).
Tuhan juga menuntut kesetiaan dan ketaatan
kita untuk mau digembalakan oleh Tuhan disepanjang hidup kita. Mengikut Yesus berarti
kita telah menyerahkan hidup untuk dipimpin oleh Tuhan bukan lagi keinginan
duniawi. Kita mau untuk selalu belajar, membenahi diri untuk semakin baik dan
disempurnakan sehingga kita layak menjadi pewaris Kerajaan Allah.
No comments:
Post a Comment