Bacaan Firman Tuhan: Lukas 6: 27-37; Matius 5: 38-48
"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku
berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah
berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu,
berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa
yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilahkepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
Ajaran Yesus sungguh tidak masuk akal! Masakan
kita mengasihi dan berbuat baik kepada musuh, meminta berkat dari yang mengutuk
kita, masa ia ketika ada orang yang
melakukan pemerasan meminta sejumlah uang kita malah memberikan semua harta
kita, masa ia jika ada orang
mempermalukan kita di depan maka kita dengan riang gembira berkata “terimakasih telah mempermalukanku”. Masa ia ketika kita meminjamkan uang
kepada orang lain maka kita merelakan begitu saja tanpa berharap dia akan
mengembalikannya, jika yang di pinjam Rp.100.000,- kita mungkin masih rela,
tapi bagaimana jika 1 juta?
Disini
Yesus hendak mengajarkan kepada kita untuk menyelesaikan suatu masalah ataupun
keadaan yang sedang kita hadapi dengan cara yang berbeda dari konsep yang sudah
umum diketahui dan dilakukan oleh manusia. Mata ganti mata, gigi ganti gigi itu
adalah konsep yang sudah umum dan itulah keadilan yang diketahui oleh manusia.
Yesus
mau mengajar kita bahwa ada cara yang jauh lebih baik dari yang sudah umum kita
ketahui, yaitu cara hidup orang yang tinggal dalam kerajaan Allah, cara hidup
anak-anak Allah yaitu hukum kasih. Cara hidup yang diajar oleh Tuhan Yesus
kepada kita memang adalah cara hidup diluar akal manusia, sebab ajaran hidup
yang kita terima adalah berasal dari sorga.
Orang
yang percaya kepada Tuhan Yesus tentu harus berbeda, cara hidup orang beriman bukan lagi seperti cara hidup yang hanya mengandalkan
akal tetapi juga mengandalkan pikiran Kristus (Filipi
2:5). Jika kita mengasihi orang yang mengasihi kita, itu sudah biasa! Orang yang
tidak percaya juga melakukan hal yang sama. Terus beda kita dimana sebagai
orang-orang yang mengimani Tuhan yang benar?
Cara
hidup yang tidak masuk akal itu diajarkan dan dilakukan oleh Tuhan Yesus di
dunia ini, supaya kita dapat belajar dan mencontoh apa yang dilakukan oleh
Tuhan Yesus, Dia hendak mengajar kita melakukan cara hidup melampaui apa yang
sudah biasa, normal dan sudah umum. Dengan cara hidup kita yang berbeda dari
yang sudah biasa dan umum, maka orang lain akan bertanya “orang seperti apa dia ini?”
Dalam
hal mengasihi musuh, bukan artinya kita pasif tanpa berbuat apa-apa ketika ada
yang menampar, menganiaya ataupun menghina kita, namun kita hendak melakukan
sesuatu yang lebih tinggi dan besar dampaknya daripada hal yang sudah biasa di
lakukan oleh manusia dengan pembalasan yang setimpal, yaitu dengan kasih dari
Tuhan, dengan kasih maka kita sedang membalikkan cara yang dilakukannya itu untuk
menyerang dirinya sendiri, dia mau sadar atau tidak bahwa apa yang dilakukannya
itu adalah hal terbodoh yang pernah diperbuatnya.
Itulah sebabnya jika ada pepatah yang
mengatakan bahwa “musuh terbesar adalah diri sendiri”. Jika ada orang
yang memusuhi dan yang membenci kita, sesungguhnya musuh kita bukanlah dia,
melainkan diri kita sendiri. Bagaimana kita untuk mampu menaklukkan diri kita?
Yaitu keegoisan untuk balik memusuhinya. Maka tahlukkanlah dirimu di bawah
kuasa Tuhan. Sebagaimana Tuhan Yesus katakan di ayat 31 “Sebagaimana
kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada
mereka”. Jika kita menghendaki musuh itu menjadi teman, maka kita akan
berbuat sebagai teman bagi dia, namun jika kita menginginkan dia tetap menjadi
musuh, maka dia akan tetap menjadi musuh dalam hidup kita.
Yang hendak di ajar Tuhan Yesus kepada kita adalah tentang sikap hati kita untuk melakukan kasih pada sesama manusia, apa yang Tuhan Yesus sebutkan dalam nas ini adalah beberapa contoh untuk mengilustrasikan bahwa kasih itu harus berbuat dalam kehidupan kita. Kasih yang kita terima dari Tuhan Yesus harus memiliki dampak bagi sesama kita sekalipun itu orang yang memusuhi kita.
No comments:
Post a Comment