Bacaan firman Tuhan: Bilangan 24: 15-17
Lalu
diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Tutur kata Bileam bin Beor, tutur
kata orang yang terbuka matanya; tutur kata orang yang mendengar firman Allah,
dan yang beroleh pengenalan akan Yang Mahatinggi, yang melihat penglihatan dari
Yang Mahakuasa, sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Aku melihat dia,
tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang
terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan
pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.
Balak,
raja Moab, telah dikuasai rasa takut, sebab orang Israel telah menaklukkan
orang Amori. Sekarang, orang Israel telah berkemah didepan mereka dan siap
menutupi permukaan bumi karena banyaknya (Bilangan 22: 5). Maka Balak menyuruh
orang memanggil Bileam, seorang nabi terkenal dari Mesopotanmia utara, dengan
menjanjikan kepada Bileam kemasyhuran dan kekayaan bila Bileam mau mengutuk
Israel.
Walaupun
Bileam menolak datang, Tuhan mengizinkan Bileam pergi ke Moab dengan syarat “Hanya
apa yang akan Kufirmankan kepadamu harus kau lakukan” (22:20), supaya
dia bisa secara terbuka menyatakan maksud Allah untuk menggenapi janji-Nya yang
dahulu Ia berikan kepada Israel.
Balak
memperlihatkan kepada Bileam perkemahan Israel dari tiga sudut pandang yang
berbeda secara berturut-turut, namun bukan kutuk yang diucapkan, tetapi mengucapkan
berkat atas Israel. Dengan perasaan benci Balak menyuruh Bileam untuk berhenti
berbicara. Akan tetapi sang nabi terus berbicara bahkan dengan lebih banyak lagi,
di mana ia meramalkan bukan saja kesejahteraan dan kekuasaan Israel pada masa
yang akan datang sebagai satu bangsa, tetapi juga kehancuran Moab, Edom,
Amalek, Keni dan Asyur.
Dalam
nubuatan yang keempat, Bileam melihat kemuliaan Israel yang akan datang melalui
Mesias, yaitu Bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel” (ayat
17). Kisah ini mengingatkan kita pada saat kelahiran Yesus orang-orang majus
dari timur melihat bintangNya dan datang untuk menyembah Dia. Mereka memilih
untuk tidak kembali kepada Herodes tetapi memilih jalan lain.
Beberapa
hal pengajaran yang kita dapat melalui nas ini:
1. Tuhan mengubah kutuk menjadi berkat
Firman
Tuhan ini ingin meneguhkan iman kita pada Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa tidak
ada yang berkuasa untuk menghentikan pekerjaan dan rencana Tuhan bagi umatNya. Walaupun
iblis beserta pengikut-pengikutnya hendak mengutuk umat Tuhan, namun Tuhan
tetap bekerja senantiasa menyertai umatNya.
Sekuat-kuatnya,
sejahat-jahatnya, sebengis-bengisnya orang-orang yang berusaha menghentikan
umat Tuhan, tetap saja kekuatan mereka ada dibawah kendali Tuhan. Maka, tidak ada
alasan buat kita takut di dalam iman, sebab orang-orang yang bereaksi untuk
membenci, menghalangi pengikut Yesus adalah reaksi ketakutannya atas perbuatan
besar Tuhan terhadap umatNya. Tidak ada kejahatan diluar jangkauan Allah kita,
manusia bisa mereka-reka yang jahat pada kita, tetapi Tuhan akan menggunakannya
menjadi kebaikan bagi kita (Kejadian 50: 20).
2. Tuhan jauh melampaui kekuatan, akal
dan pikiran manusia
Sejak
dari dahulu kala hingga saat ini dan sampai pada masa yang akan datang Tuhan
selalu bekerja mewujudkan janji setiaNya bagi kebaikan umatNya. Ketika kita
hidup bersama Tuhan, maka tidak ada yang perlu kita ragukan tetang masa depan
kita.
Diluar
kemampuan, akal dan pikiran kita Tuhan tetap bekerja “dibalik layar” untuk menghantarkan perjalanan hidup kita kepada
kebaikan. Maka, jangan kita mau diikat dan dibelenggu oleh kenyataan yang
terjadi saat ini, sebab masa depan yang tidak dapat kita salami dan lihat Tuhan
sudah ada disana untuk mewujudnyatakan yang terbaik bagi kita. Firman Tuhan
mengatakan: “TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai
pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita,
Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan
sorak-sorai” (Zefanya 3: 17)
No comments:
Post a Comment