Laman

Tuesday, September 4, 2018

Yeremia 26: 7-14 | Firman menuntun pada kebaikan



Bacaan Firman Tuhan: Yeremia 26: 7-14

"Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kamu dengar dengan telingamu sendiri." Tetapi Yeremia berkata kepada segala pemuka dan kepada seluruh rakyat itu, katanya: "Tuhanlah yang telah mengutus aku supaya bernubuat tentang rumah dan kota ini untuk menyampaikan segala perkataan yang telah kamu dengar itu. Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu. Tetapi aku ini, sesungguhnya, aku ada di tanganmu, perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar di matamu.


Para imam, nabi dan seluruh rakyat yang mendengar firman Tuhan yang disampaikan oleh Yeremia menjadi marah. Mereka tidak terima akan nubuat tentang penghukuman yang akan terjadi di negeri mereka. Karena kemarahan mereka, Yeremia di bawa ke depan istana raja agar di hukum mati.

Dari apa yang terjadi dalam nas ini hendak mengingatkan kita agar waspada pada sikap seperti yang ditunjukkan oleh umat Israel terhadap Firman Tuhan; mereka diingatkan supaya bertobat, namun tidak didengarkan; diberitakan penghukuman karena kejahatannya, tetap juga tidak didengarkan. Sehingga tidak jelas apa maunya mereka, keinginannya supaya diberkati, namun tidak mau bertobat dari kejahatannya. Tentu Tuhan tidak menginginkan diriNya dipermainkan.

Hal ini sama seperti orang yang ingin kaya tetapi tidak mau kerja; ingin pintar tetapi tidak mau belajar; ingin sehat tetapi tidak menjaga kesehatan, ingin diberkati tetapi tidak mau mendengarkan firman Tuhan. Itulah sebabnya firman Tuhan mengingatkan “yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (Lukas 11: 28)

Mengapa Tuhan menyampaikan firmanNya, jika bukan karena berguna bagi umatNya. Sebagaimana dikatakan di 2 Timoteus 3: 16 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran”.

Itulah sebabnya di Alkitab kita temukan begitu sering menekankan tentang keseriusan umat untuk mendengarkan firman Tuhan. Seperti; “Dengarkanlah, hai orang Israel..” (Ul. 6:4); “domba-dombaKu mendengarkan suaraKu” (Yoh. 10:27); “Pasanglah teliga untuk pengajaranku..”(Mzm. 78:1); “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar..” (Mat. 11:15).
Kemudian juga Tuhan Yesus dalam menekankan kesungguhan umat untuk menghidupi firman Tuhan, juga dinyatakan dengan perumpamaan. Bahwa firman Tuhan itu seperti benih, dan kita seperti tempat benih itu ditaburkan. Ada orang yang mendengarkan firman Tuhan itu seperti benih yang jatuh di tanah yang baik, ada yang jatuh di jalan, semak duri dan dibebatuan.
Yesus juga menekankan tentang pentingnya firman Tuhan ketika mengatakan bahwa “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan” (Lukas 4:4; Ulangan 8:3). Bahwa firman Tuhan itu begitu berharga dalam kehidupan manusia. Bahwa firman Tuhan itu adalah kabar baik dari segala kabar yang pernah dan yang akan didengar; peringatan yang penting dari segala peringatan yang ada; nasehat yang paling berharga dari segala nasehat yang pernah ada; pengetahuan yang paling dalam dari segala pengetahuan yang ada.
Setiap firman yang kita dengar dan lakukan tidak akan pernah sia-sia, sebagaimana dikatakan oleh Tuhan di Yesaya 55: 11 “Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia…”. Bahwa firman Tuhan bekerja dan berkarya dalam hidup ini, dan akan berbuah diwaktunya. Maka, hendaklah kita memberikan diri kita digembalakan oleh firman Tuhan, yang menuntun kita pada jalan kebenaran.


No comments:

Post a Comment