Bacaan
Firman Tuhan: Matius 11: 16-19, 25-30
Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang
Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Serba
salah! Selalu ada alasan untuk menolak. Yohanes pembaptis datang mendahului
Yesus menyuarakan pertobatan tampil dengan sosok yang ‘berbeda’ dari kebiasaan
orang lain. Yohanes yang menyendiri di padang gurun, makananannya belalang dan
madu hutan. Dengan cara hidup seperti itu dia tampil menyerukan pertobatan,
namun Yesus menggambarkan kehadiran Yohanes seperti anak-anak menyanyikan
kidung duka, tetapi tidak ada yang berkabung, justru mereka menganggap Yohanes
itu gila sebab dia memisahkan diri dari masyarakat.
Kemudian
Yesus memberitakan kerajaan Allah dengan bergaul kepada semua orang. Kepada
pemungut cukai, orang berdosa, perempuan Samaria, menyentuh orang sakit. Namun
Yesus dianggap pelahap dan peminum dan bergaul dengan orang berdosa. Yesus menggambarkan
kehadiranNya diantara orang yang menolakNya seperti anak-anak yang meniup
seruling tetapi mereka tidak berpesta.
Seperti
itulah Yesus mengumpamakan penolakan mereka atas keselamatan dari Tuhan.
Seperti anak-anak yang bermain menirukan orang dewasa ketika berpesta maupun
berkabung, keasyikan mereka bermain seakan sedang berpesta dan berkabung tanpa
ada respon orang yang disekitar mereka yang begitu ramai. Mereka mengacuhkan
keselamatan yang Tuhan telah nyatakan seperti anak-anak yang sedang bermain.
Ajakan untuk memasuki keselamatan itu bagi mereka hanyalah seperti anak-anak
yang sedang bermain.
Mereka
adalah umatNya yang telah lama menanti-natikan kedatangan pembawa keselamatan,
namun ketika keselamatan itu datang, mereka mengeraskan hatinya dengan
mempergunakan standar pikiran sendiri. Berbeda dengan Yohanes pembaptis yang
ingin memastikan tentang kedatangan Yesus dengan mengutus murid-muridnya pada
Yesus “Engkaukah yang akan datang itu?”.
Jawab Yesus sangat jelas, bahwa sesungguhnya tidak ada yang perlu diragukan
lagi, sebagaimana yang sudah tertulis tentang tanda-tanda kedatanganNya sudah
tergenapi dan nyata dalam hidup dan pelayanan Yesus.
Disini,
Tuhan Yesus ingin memperihatkan pada kita kuasa dan perbuatan Allah yang tidak
akan dapat diselami oleh pikiran, akal manusia. Tuhan Yesus memperlihatkan pada
kita, bahwa Tuhan berbuat bukan seperti pikiran, kemuan dan keinginan manusia,
hikmat Allah tidak akan dapat diselami oleh pikiran manusia. Mereka pasti akan
menolak Yesus jika menggunakan pikiran dan keinginannya. Itulah sebabnya Yesus
mengatakan “karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang
pandai” (ay. 25). Demikian pula rasul Paulus mengajarkan bahwa Allah telah membuat himat dunia ini menjadi
kebodohan, dan dunia tidak dapat mengenal Allah oleh hikmatnya (1 Korintus
1: 20-23).
Tuhan
Yesus berkata “Marilah kepadaKu…” Yesus ingin kita datang kepadaNya, jangan
pergunakan pertimbangan pikiranmu, akalmu untuk datang kepadaNya. Pada Yesus
ada kelegaan dari segala macam pergumulan yang kita hadapi. Yesus ingin supaya
kita larut dalam anugerahNya yang ajaib.
Sampai
kapan kita terus menjalani hidup ini hanya mengandalkan pikiran dan kekuatan
fisik kita, semakin lama, tubuh kita yang fana ini akan semakin lemah dan
akhirnya akan kembali menjadi tanah. Tetapi kuasa Allah dalam diri kita akan
semakin menguatkan kita bahkan untuk hidup yang kekal.
Yesus menawarkan kuk baru menggantikan
kuk lama yang membuat letih, lesu dan berbeban berat. Dengan
mengenakan kuk baru yang dari Tuhan Yesus maka akan ada kelegaan. Walaupun beban
yang diangkut kuk itu sama, tetapi kualitas
kuk akan menentukan berat atau ringannya beban itu.
Kasih
karunia Allah itu mahal harganya, tetapi Dia menganugerahkan itu dengan cuma-cuma
bagi siapa yang mau menerimanya. Kuk yang dipasangkan oleh Yesus itu sama
sekali berbeda dan tidak akan di dapatkan dari siapapun kecuali dari Yesus
(bnd. Ayat 27). Kuk yang akan membuat beban hidup kita terasa ringan.
Yesus
melihat kelelehan, keringat yang bercucuran, kekecewaan, keputusasaan yang
dialami oleh manusia. Kehidupan yang dijalani manusia itu menjadi beban yang
begitu berat sehingga mereka tidak akan mungkin sampai pada tujuan hidup yang
sesungguhnya. Tawaran Yesus untuk memasangkan kuk dariNya adalah jalan keselamatan
untuk menjalani perjalanan kehidupan ini dari beban menjadi sukacita.
Jika
saat ini saudara menjalani kehidupan dengan merasakan beban yang berat, Anda
menangis, merintih kesakitan, kehilangan akal dan tidak ada jalan keluar. Renungkanlah
ajakan Tuhan Yesus ini, mungkin kuk yang anda pakai itu adalah kuk yang bukan
dari Yesus, sebab kuk dariNya adalah untuk memberikan kelegaan, supaya beban
kita ringan.
Tuhan
memanggil, Tuhan mengajak dengan lemah lembut dan dengan kerendahan hati
menghampiri hidup kita. Tuhan inginkan kita sampai pada hidup yang
sesungguhnya, Dia tidak menghendaki beban dalam dunia ini menjadi penghalang
langkah kita untuk sampai pada keselamatan jiwa kita. Coba kita renungkan
kembali, apakah Anda sudah benar-benar menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan
Yesus, atau selama ini pengenalan kita pada Yesus terbatas oleh ritual
keagamaan dan bukan menghampiri dan mengenal pribadi Yesus yang menyelamatkan
itu.
No comments:
Post a Comment