Laman

Thursday, June 29, 2017

Matius 11:16-19,25-30 | Marilah kepada-Ku



Bacaan Firman Tuhan: Matius 11: 16-19, 25-30
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

Serba salah! Selalu ada alasan untuk menolak. Yohanes pembaptis datang mendahului Yesus menyuarakan pertobatan tampil dengan sosok yang ‘berbeda’ dari kebiasaan orang lain. Yohanes yang menyendiri di padang gurun, makananannya belalang dan madu hutan. Dengan cara hidup seperti itu dia tampil menyerukan pertobatan, namun Yesus menggambarkan kehadiran Yohanes seperti anak-anak menyanyikan kidung duka, tetapi tidak ada yang berkabung, justru mereka menganggap Yohanes itu gila sebab dia memisahkan diri dari masyarakat.

Kemudian Yesus memberitakan kerajaan Allah dengan bergaul kepada semua orang. Kepada pemungut cukai, orang berdosa, perempuan Samaria, menyentuh orang sakit. Namun Yesus dianggap pelahap dan peminum dan bergaul dengan orang berdosa. Yesus menggambarkan kehadiranNya diantara orang yang menolakNya seperti anak-anak yang meniup seruling tetapi mereka tidak berpesta.

Seperti itulah Yesus mengumpamakan penolakan mereka atas keselamatan dari Tuhan. Seperti anak-anak yang bermain menirukan orang dewasa ketika berpesta maupun berkabung, keasyikan mereka bermain seakan sedang berpesta dan berkabung tanpa ada respon orang yang disekitar mereka yang begitu ramai. Mereka mengacuhkan keselamatan yang Tuhan telah nyatakan seperti anak-anak yang sedang bermain. Ajakan untuk memasuki keselamatan itu bagi mereka hanyalah seperti anak-anak yang sedang bermain. 

Mereka adalah umatNya yang telah lama menanti-natikan kedatangan pembawa keselamatan, namun ketika keselamatan itu datang, mereka mengeraskan hatinya dengan mempergunakan standar pikiran sendiri. Berbeda dengan Yohanes pembaptis yang ingin memastikan tentang kedatangan Yesus dengan mengutus murid-muridnya pada Yesus “Engkaukah yang akan datang itu?”. Jawab Yesus sangat jelas, bahwa sesungguhnya tidak ada yang perlu diragukan lagi, sebagaimana yang sudah tertulis tentang tanda-tanda kedatanganNya sudah tergenapi dan nyata dalam hidup dan pelayanan Yesus.

Disini, Tuhan Yesus ingin memperihatkan pada kita kuasa dan perbuatan Allah yang tidak akan dapat diselami oleh pikiran, akal manusia. Tuhan Yesus memperlihatkan pada kita, bahwa Tuhan berbuat bukan seperti pikiran, kemuan dan keinginan manusia, hikmat Allah tidak akan dapat diselami oleh pikiran manusia. Mereka pasti akan menolak Yesus jika menggunakan pikiran dan keinginannya. Itulah sebabnya Yesus mengatakan “karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai” (ay. 25). Demikian pula rasul Paulus mengajarkan bahwa Allah telah membuat himat dunia ini menjadi kebodohan, dan dunia tidak dapat mengenal Allah oleh hikmatnya (1 Korintus 1: 20-23).

Tuhan Yesus berkata “Marilah kepadaKu…” Yesus ingin kita datang kepadaNya, jangan pergunakan pertimbangan pikiranmu, akalmu untuk datang kepadaNya. Pada Yesus ada kelegaan dari segala macam pergumulan yang kita hadapi. Yesus ingin supaya kita larut dalam anugerahNya yang ajaib. 

Sampai kapan kita terus menjalani hidup ini hanya mengandalkan pikiran dan kekuatan fisik kita, semakin lama, tubuh kita yang fana ini akan semakin lemah dan akhirnya akan kembali menjadi tanah. Tetapi kuasa Allah dalam diri kita akan semakin menguatkan kita bahkan untuk hidup yang kekal. 

Yesus menawarkan kuk baru menggantikan kuk lama yang membuat letih, lesu dan berbeban berat. Dengan mengenakan kuk baru yang dari Tuhan Yesus maka akan ada kelegaan. Walaupun beban yang diangkut kuk itu sama, tetapi kualitas kuk akan menentukan berat atau ringannya beban itu

Kasih karunia Allah itu mahal harganya, tetapi Dia menganugerahkan itu dengan cuma-cuma bagi siapa yang mau menerimanya. Kuk yang dipasangkan oleh Yesus itu sama sekali berbeda dan tidak akan di dapatkan dari siapapun kecuali dari Yesus (bnd. Ayat 27). Kuk yang akan membuat beban hidup kita terasa ringan. 

Yesus melihat kelelehan, keringat yang bercucuran, kekecewaan, keputusasaan yang dialami oleh manusia. Kehidupan yang dijalani manusia itu menjadi beban yang begitu berat sehingga mereka tidak akan mungkin sampai pada tujuan hidup yang sesungguhnya. Tawaran Yesus untuk memasangkan kuk dariNya adalah jalan keselamatan untuk menjalani perjalanan kehidupan ini dari beban menjadi sukacita. 

Jika saat ini saudara menjalani kehidupan dengan merasakan beban yang berat, Anda menangis, merintih kesakitan, kehilangan akal dan tidak ada jalan keluar. Renungkanlah ajakan Tuhan Yesus ini, mungkin kuk yang anda pakai itu adalah kuk yang bukan dari Yesus, sebab kuk dariNya adalah untuk memberikan kelegaan, supaya beban kita ringan.

Tuhan memanggil, Tuhan mengajak dengan lemah lembut dan dengan kerendahan hati menghampiri hidup kita. Tuhan inginkan kita sampai pada hidup yang sesungguhnya, Dia tidak menghendaki beban dalam dunia ini menjadi penghalang langkah kita untuk sampai pada keselamatan jiwa kita. Coba kita renungkan kembali, apakah Anda sudah benar-benar menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan Yesus, atau selama ini pengenalan kita pada Yesus terbatas oleh ritual keagamaan dan bukan menghampiri dan mengenal pribadi Yesus yang menyelamatkan itu.

No comments:

Post a Comment