Laman

Sunday, May 21, 2017

1 Petrus 5:6-11 | Memenangkan Kehidupan



Bacaan Firman Tuhan: 1 Petrus 5: 6-11
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh

Melalui nas ini, kita diingatkan dalam menjalani kehidupan ini agar jangan dikalahkan oleh si iblis yang berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Ada dua hal yang harus kita perhatikan:

         1. Tidak meremehkan kuasa Tuhan
Sebagaimana yang dikatakan pada ayat 6, “Rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat”. Mau kita memperlihatkan kekayaan, kekuatan dan kepintaran, tetap saja kita akan menjadi orang yang hina tanpa Tuhan Yesus.
Jangan sekali-kali kita meremehkan kuasa Tuhan dalam kehidupan ini, sebab Dia berkuasa penuh. Kita tidak boleh menjadi orang yang lupa diri atas apa yang kita miliki.

Ego manusia sangat rentan untuk dipakai iblis menjauhkan kita dari Tuhan. Iblis tidak perlu susah untuk menarik kita jauh dari Tuhan, cukup dengan meninggi-ninggikan ego kita sudah otomatis kita akan meninggalkan Tuhan. Ketika kesombongan, keangkuhan dan perasaan hebat itu dipupuk dan di besarkan.

Kita ingat bagaimana Adam dan Hawa yang jatuh ke dalam dosa, dengan kecerdikannya mengatakan “pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah” (Kej. 3:5). Begitu pula ketika pendirian menara Babel “marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama” (Kej. 11: 4). 

Walaupun kita memiliki sesuatu apapun, bukan artinya untuk meninggikan diri tetapi untuk memuliankan Tuhan. Jangan justru kita merasa tidak lagi butuh Tuhan, sebab “Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya” (ayat 11).

       2. Tidak terlalu serius menghadapi kehidupan
Kemudian dalam ayat 7 dikatakan serahkanlah segala kekawatiranmu kepadaNya. Bahwa memang kita harus sadar dalam kehidupan ini yang namanya penderitaan dan pergumulan tidak aka nada habisnya. Sehingga yang terpenting adalah bagaimana kita supaya dapat bertahan menghadapi segala pergumulan yang selalu datang silih berganti.

Sehingga jangan terlalu dibawa serius hidup ini, ingat bahwa kita memiliki Allah yang memberikan kekuatan dan jalan untuk tetap dapat bertahan. Sebab jika tidak demikian, maka iblis yang akan mengambil alih pergumulan itu dengan semakin membesar-besarkan masalah untuk menjauhkan kita dari Tuhan. 

Dengan mudahnya iblis dapat merendahkan kita dengan mengatakan “untuk apa lagi aku hidup!” sehingga tidak heran jika ada orang yang mengakhiri hidupnya sendiri dengan bunuh diri. 

Jika hal ini tidak berhasil maka kita akan di bisikkan untuk merendahkan Tuhan “Tuhan itu tidak adil”; “Tuhan itu tidak lagi bersama kita”; “Tuhan tidak memiliki kuasa menyelamatkan kita”. Sehingga tidak heran juga jika akhirnya ada orang yang meninggalkan imannya, tidak lagi mau ke Gereja bahkan mencari kuasa-kuasa kegelapan.

Maka Petrus ingin mengingatkan kita “Ia yang memelihara kamu”. Setiap pergumulan itu jangan dibesar-besarkan, jangan terlalu anggap serius sebab Tuhan ada tempat untuk kita menyerahkan segala kekawatiran.
***
Menjalani kehidupan ini, tetaplah kita sadar dan berjaga-jaga sebab iblis akan tetap memperhatikan kita untuk mencari celah dan kesempatan menjauhkan kita dari Tuhan. Iman adalah senjata kita melawan tipu daya iblis, dengan tetap memegang iman maka kita akan tetap di teguhkan, dikuatkan dan tetap kokoh di setiap kehidupan yang kita jalani (ayat 10).

No comments:

Post a Comment