Bacaan
Firman Tuhan: Mazmur 119: 1-8
Berbahagialah
orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN. Berbahagialah
orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan
segenap hati, yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut
jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya.
Hidup bahagia menjadi dambaan
setiap orang. Namun masih banyak orang yang salah memahami tentang kebahagiaan
itu, seakan kebahagiaan itu jauh dari dirinya atau bahkan mempersulit diri
sendiri dengan menetapkan syarat untuk bahagia.
Untuk menikmati dan merasakan
kebahagiaan bukanlah untuk di cari tetapi untuk diperbuat (aksi). Ada sikap dan
tindakan dalam diri supaya kebahagiaan itu terjadi dalam diri kita. Karena kebahagiaan
itu letaknya bukan di luar diri kita, tetapi ada dalam diri kita. Kebahagaan itu
adalah pilihan untuk kita terima atau tidak.
Sebab ada banyak orang yang
menetapkan syarat-syarat bagi dirinya sendiri untuk bahagia. Mendapat apa yang
dalam hatinya barulah dia bisa bahagia. Padahal tidaklah demikian, bukan harta,
kehormatan atau apapun yang menjadi keinginan kita, itu hanyalah kebahagiaan
yang semu dan sementara. Sesaat kita bisa merasakan kebahagiaan namun tidak
akan berlangsung lama. Yang kita lakukan itu hanya mempersulit diri kita
sendiri untuk hidup bahagia.
Gerbang atau pintu untuk
memasuki kebahagiaan itu adalah Tuhan, sehingga pemazmur memohon kepada Tuhan “janganlah
tinggalkan aku sama sekali”. Selama firman Tuhan ada dalam hidupnya
kebahagiaan itu akan tetap ada juga. Aksi untuk hidup dalam kebahagiaan itu
adalah melakukan, memegang dan mencintai Firman Tuhan. Kebahagiaan yang abadi
dan sejati ada pada Tuhan.
Hal inilah yang dapat kita
lihat melalui khotbah di bukit, yang mana ketika Yesus menyatakan “ucapan
bahagia” (Mat. 5: 1-12). Bahwa kebahagiaan itu bukan karena sesuatu yang
lahiriah, tetapi kebahagiaan itu adalah milik dari orang yang membuka dirinya
untuk menghidupi dan merindukan firman Tuhan.
“Berbahagialah
orang yang mendengar Firman Allah serta memeliharanya”, Amin!
No comments:
Post a Comment