Laman

Thursday, February 2, 2017

1 Korintus 2: 6-16 | Hikmat Allah



Bacaan Firman Tuhan: 1 Korintus 2: 6-16
Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Bagaimana kehadiran Allah dalam kehidupan, Dia berkarya, bekerja, menuntun dan mengarahkan hidup manusia tentulah tidak akan dapat dipahami, dimengerti dan tidak akan tergambar dalam akal pikiran orang yang tidak menerima Roh Allah diam dan bekerja dalam kehidupan seseorang.

Hikmat Allah, bukanlah hikmat yang berasal dari dunia ini, yang sudah ada sebelum dunia di jadikan itulah yang dinyatakan bagi kita orang percaya melului Roh Tuhan yang diam dalam diri orang percaya. 

Dengan demikian, Tuhan memberikan kepada setiap orang percaya kemuliaan (ay.7) yang begitu besar, sebab hikmat yang kita miliki melebihi orang yang hanya mengandalkan hikmat duniawi. Pengetahuan, pengertian, kebijaksanaan, hikmat yang ada sebelum dunia dijadikan itu dicurahkan kepada kita orang yang percaya kepada Kristus. 

Memiliki hikmat Allah hanya dapat bekerja dalam diri seorang yang menerima Kristus Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Menerima curahan Roh-Nya diam dan bekerja dalam dirinya. Rasul Paulus menuliaskan bahwa memiliki hikmat Allah adalah “memiliki pikiran Kristus”. Artinya bahwa Kristus adalah penyataan hikmat Allah dalam dunia ini, yang tentunya hikmat manusia tidak dapat memahami ini, dan menganggap hal ini adalah ‘kebodohan’.

Namun mengenal dan mempercayai Kristus menjadikan kita sebagai orang yang beruntung. Pengetahuan dan iman kita kepada Kristus telah menjadikan kita berada diatas hikmat manusia. Dikatakan pada ayat 9 "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Pengetahuan, peradaban dan tehnologi akan selalu berkembang dan berubah seiring berjalannya waktu. Dahulu berbeda dengan sekarang dan akan beda pula pada hari yang akan datang. Apa yang baik sekarang belum tentu sesuatu yang baik pada masa yang akan datang, dan pengetahuan manusia akan selalu berdampingan dengan human error. Namun hikmat Allah yang telah ada sebelum dunia dijadikan dan yang telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus akan tetap sampai selamanya. Tidak akan berubah dari masa ke masa. Dia adalah yang dahulu sekarang dan sampai selama-lamanya. Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" (ay. 16). Inilah yang kita miliki, hikmat yang ‘tak terbantahkan dan ‘tak terpatahkan oleh siapapun.

Tuhan menciptakan kita dengan memberikan logika pikiran yang dapat kita pakai menjalani kehidupan ini, namun tentunya pikiran yang ada pada manusia itu terbatas, manusia membutuhkan hikmat Allah untuk dapat menjalani kehidupan dengan sempurna. Yaitu manusia yang hidup menurut rancangan Tuhan pencipta.

Sehingga tidak heran jika kita melihat situasi saat ini, bahwa ilmu pengetahuan dan tehnologi yang dirancang oleh manusia justru menjadi senjata penghancur bagi manusia. Tanpa control dan pengawasan dan juga arahan dan bimbingan bagi generasi muda saat ini, iptek telah merusak masa depan mereka.

Maka bagi kita orangtua saat ini, perlu untuk memperlengkapi dan mendidik anak-anak kita sedini mungkin. Bahwa ada ilmu dan teknologi yang tidak lekang oleh jaman yaiti Alkitab (Firman Allah). Adalah baik mengejar ilmu setinggi-tingginya, tetapi ada ilmu yang lebih utama yang menjadi landasan pengetahuan kita, yaitu Firman Tuhan.

Dalam memperjuangkan hidup dalam dunia ini dalam meraih kebahagiaan dan kesuksesan, tidak bisa hanya mengandalkan hikmat manusia, kita membutuhkan hikmat Allah. Jika tidak kita hanya akan menjumpai dan menerima kualitas hidup yang “kadaluarsa”, “penyusutan” ataupun “ketinggalan jaman” karena demikianlah adanya kemampuan hikmat manusia. Namun hidup bersama hikmat Allah kita akan menemukan suatu kualitas hidup yang sangat berbeda. Hidup bersama hikmat Allah akan kita jalani hidup yang biasa menjadi luar biasa, yang senantiasa melihat Allah hadir dalam setiap kehidupan yang kita lalui.
    

No comments:

Post a Comment