Bacaan
Firman Tuhan: Imamat 19: 1-2 + 9-18
“Kuduslah
kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus”
Dalam kitab Imamat di jelaskan
dengan sangat terperinci diterangkan aturan-aturan yang harus dilakukan oleh
bangsa Israel baik dalam peribadahan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Secara
umum kita dapat melihat maksud umum dari kitab Imamat ini:
1.
Allah
melibatkan diri dalam segala aspek kehidupan manusia
Urusan dengan Tuhan, hubungan
dengan Tuhan tidak hanya di bait Allah saja, tetapi juga dalam kehidupan
sehari-hari. Kekudusan itu tidak hanya tampak di dalam peribadahan tetapi
kekudusan itu juga harus nyata dalam segala aspek kehidupan.
2.
Supaya menjadi
bangsa yang memiliki identitas
Sama seperti pembentukan suatu Negara
yang baru, maka satu hal yang utama yang harus ada adalah Undang-Undang Dasar
yang akan mengatur tatanan hidup bernegara. Demikian juga halnya dengan umat
Israel karena mereka baru keluar dari perbudakan di Mesir, maka mereka juga
harus dibentuk untuk memiliki identitas yang baru sebagai umat Allah. Maka mental,
sikap, perilaku mereka bukan lagi seperti budak, tetapi sebagai bangsa yang
dipanggil oleh Allah.
Maka sebagai bangsa yang
dipilih oleh Tuhan, mereka harus berbeda dari bangsa-bangsa yang lain. Sebab yang
memanggil mereka adalah Allah pencipta penguasa kehidupan. Bahkan mereka harus
memiliki mental, sikap dan perilaku yang berada jauh di atas bangsa lain. Supaya
melalui kehidupan umat Israel, bangsa yang lainnya dapat melihat kebesaran
Tuhan.
Dalam nas khotbah ini di katakana
di ayat 2 “Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus”. Jika dikatakan
kudus (Ibr. Qadosh) artinya "terpisah" atau "berbeda". Sehingga jika dikatakan kita
harus kudus bukan artinya kita berubah jadi sok kudus dengan penonjolan
kemunafikan. Tetapi seorang Kristen yang hidup kudus di hadapan Allah harus
memiliki sikap dan perilaku yang berbeda dengan orang yang tidak percaya. Kita harus
memperlihatkan bahwa kita adalah umat kepunyaan Allah. Jika Yesus
mengistilahkannya supaya menjadi garam dan terang dunia.
Maka kita sebagai seorang Kristen
harus memiliki nilai lebih yang berbeda dengan mereka. Ada sesuatu yang dapat
di tiru dan diteladani dari kita. Kudus (berbeda) dalam perilaku, hidup
berkeluarga, dalam pencari nafkah, bahkan kita juga berbeda dalam menghadapi
musuh.
Yang membuat kita kudus atau
berbeda dengan orang-orang yang tidak percaya adalah bahwa kita berbuat,
bertindak dan berfikir bukan dengan cara-cara duniawi, tetapi kita memakai
cara-cara yang telah ditetapkan oleh Tuhan.
Ketika kita menikmati apa yang Tuhan
berikan kepada kita, maka kita tidak egois tetapi kita juga harus dapat memakai
apa yang ada pada kita untuk memperhatikan orang lain.
Demikian juga dalam hal bekerja, ketika
kita mempercayai bahwa Tuhan adalah sumber kehidupan dan berkat dalam hidup
kita, maka janganlah kita mengerjakan pekerjaan dengan cara-cara yang tidak
benar seperti tidak jujur, menipu bahkan sampai menggunakan nama Tuhan untuk
niat jahat.
Demikian halnya dengan pergaulan kita
sehari-hari kepada semua orang, umat yang percaya harus memiliki sifat dan
sikap yang berbeda yaitu dengan mengutamakan kasih, dengan mengasihi orang lain
seperti mengasihi diri sendiri.
No comments:
Post a Comment