Laman

Tuesday, February 18, 2014

Hidup Dalam Kebenaran Allah (Mazmur 119:33-40)


Jaman tehnologi dan informasi yang canggih saat ini tidaklah sulit kita menemukan pengetahuan iman dan firman seluas-luasnya, Alkitab pun tidak lagi hanya dalam bentuk buku tetapi sudah dapat diakses melalui media elektronik. Hanya tinggal membuka “mesin pencari” maka mulai dari artikel, Video, MP3 dan Foto semuanya ada. Namun apakah semuanya itu akan menjamin kita akan hidup didalam perintah dan kebenaran Tuhan? Dari kitab Mazmur ini kita patut belajar bagaimana sesungguhnya agar kita hidup didalam perintah dan aturan Tuhan.
Selama kita mengandalkan kekuatan kita untuk memahami aturan dan perintah Tuhan, maka yang terjadi hanyalah “mengerti tetapi tidak melakukan” atau “sebentar mengerti nanti sudah lupa”. 

Itulah sebabnya dinyatakan disini bahwa sesungguhnya pemazmur bukan tidak melihat, mengerti atau tidak tahu untuk melakukan, namun Ia rindu akan pertolongan Tuhan agar kuasaNya yang membuat dia untuk melihat, mengerti dan melakukan FirmanNya (ay.40). Merindukan perintah Tuhan dengan segenap hati adalah akses untuk boleh memasuki pemahaman dan pelaksanaan yang benar. 
 ***
Dalam kerinduan pemazmur akan Firman Tuhan, ada langkah-langkah yang dapat kita terapkan untuk mencapai hidup dalam kebenaran Firman Tuhan seperti langkah-langkah yang dimohonkan pemazmur kepada Tuhan:

     1.       Memohon kepada Tuhan “Memperlihatkan ketetapan Tuhan” (ay.33)
Ini ada kesediaan kita yang mendalam untuk membuka diri menerima Firman Tuhan dalam hidup kita. Ini jugalah yang menjadi awal untuk memohon kepada Tuhan agar Tuhan bersedia berfirman dalam hidup kita. Berapa banyak ayat-ayat alkitab yang telah kita baca? Sudah berapa banyak khotbah-khotbah yang kita dengar dan baca? Sebanyak apapun yang telah kita dengar dan baca namun ketika kita tidak membuka diri agar Allah berfirman dalam hidup kita maka tetap saja kita tetap akan jauh dari kebenaran Firman Tuhan.

     2.       Memohon kepada Tuhan “Membuat kita mengerti” (ay.34)
Dalam Matius 22: 29 mengingatkan kepada kita bahwa kita akan menjadi sesat ketika tidak mengerti Kitab Suci dan kuasa Allah. Untuk mengerti Firman Allah tidaklah dengan kuasa daging maupun dengan logika (Yoh 6:63; 2 Kor 3:6; 2 Ptr. 1:20) namun biarlah Kristus yang memberikan kita pengertian akan FirmanNya (Luk. 24: 45). Roh Tuhan akan menuntun kita memahami segala kehendak dan jalan-jalanNya sebab hanya Roh yang mampu menyelidiki segala sesuatu bahkan yang tersembunyi dalam diri Allah (1 Kor. 2: 10-14).

    3.       Memohon kepada Tuhan “Agar hidup menurut petunjuk perintahNya” (ay.35)
Apalah artinya Iman tanpa perbuatan? Apalah artinya mendengarkan Firman Tuhan tetapi tidak melakukannya? Maka yang seperti itu adalah orang bodoh yang mendirikan rumahnya di atas pasir (Mat. 7: 24-27). Seperti keriduan kita untuk mengenal dan mengerti Firman Tuhan demikianlah halnya kerinduan kita untuk melakukan FirmanNya. Maka tetaplah memohon kepada Tuhan agar Dia yang memampukan kita melakukan perintahNya. Yang dimaksud dengan hidup menurut petunjuk Tuhan bukan dengan cara memahami seperti pemahaman aturan formal atau harafiah, namun bagaimana agar Firman Tuhan itu menyatu dalam hidup kita baik dalam perilaku, perkataan maupun pikiran kita (1 Ptr. 4:11).

    4.       Memohon kepada Tuhan “Agar hati dan mata kita tetap terarah kepada peringatan dan jalan Tuhan dan bukan kepada laba dan hal-hal yang hampa” (ay.36-39)
Jika kita membuka maka jangan juga lupa untuk menutup kembali pintunya bahkan harus di kunci. Ketika kita telah membuka lebar-lebar hati kita untuk Firman Tuhan jangan lupa untuk menutup rapat-rapat agar kuasa iblis jangan ikut masuk lagi dalam hati kita. Haruslah kita sadari bahwa iblis juga dengan liciknya akan dapat merusak semua pengenalan dan pengertian kita akan Firman Tuhan ketika kita masih mau membuka pintu hati kita akan hal-hal yang fana dalam dunia ini.

Sehingga mari kita tutp dan kunci dengan memohon kepada Tuhan agar hidup kita ini tidak terlena akan tawaran-tawaran yang hanya menguntungkan hidup secara duniawi saja, sebab semakin kita membuka hati untuk hal-hal yang hampa semakin banyak tawaran datang yang akan melenyapkan semua kerinduan kita pada kebenaran Firman Tuhan. Sebab pemazmur sungguh sangat menyadari bahwa akan banyak hal-hal yang hamba yang menjadi tantangan iman kita. 

Pemazmur juga memohon kepada Tuhan supaya dalam mengenal, mengerti dan melakukan Firman Tuhan hatinya memang benar-benar bersih, sehingga tidak ada sedikit pun hal yang dapat mengotori Firman Tuhan masuk dalam hidupnya. Itulah sebabnya pemazmur memohon kepada Tuhan “Lalukanlah celaku”, sebab cela yang sedikit dapat merebak menjadi besar. Sehingga tetaplah kita meminta pengampunan dosa kepada Tuhan agar kebenaran Tuhan tetap murni dan jernih menguasai hidup kita.
 ***
Mengapa banyak orang yang meniadakan Firman Tuhan dan tidak mau melakukan kebenaran Firman Tuhan? Seperti khotbah minggu yang lalu Ulangan 30:15-20 bahwa kutuklah yang akhirnya menjadi bahagian kita ketika kita tidak hidup dalam ketetapan dan perintah Tuhan dan sebaliknya ada berkat yang berkelimpahan dari Tuhan akan kita terima ketika kita hidup dalam perintah dan kebenaran Tuhan. Firman yang diucapkan Tuhan sesungguhnya adalah untuk kebaikan umatNya. Orang yang hidup dalam kebenaran Tuhan akan melakukannya dengan penuh sukacita, namun orang yang jauh dari kebenaran Tuhan akan menganggap suatu beban melakukan Firman Tuhan. Baiklah kita merenungkan Mazmur 1 yang menyatakan bahwa orang yang kesukaannya adalah taurat Tuhan akan hidup seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air yang menghasilkan buahnya pada musimnya yang tidak layu daunnya dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.  

No comments:

Post a Comment