Bacaan Firman Tuhan: 2 Korintus 5: 6-10
“Hidup Karena Percaya, Bukan Karena Melihat”
Jika kita mengikuti dari ayat sebelumnya (ayat 1-5), rasul Paulus menjelaskan tentang pengharapan yang ada dalam dirinya menjadi motivasi yang mendorongnya untuk tabah dan sabar menahan segala tekanan dan penderitaannya. Dalam pengharapannya itu, Paulus menganggap bahwa hidup dalam dunia ini adalah sementara seperti kemah yang pada waktunya akan dibongkar dan akan mendiami kediaman di sorga yang tidak dibuat oleh tangan manusia dan memperoleh hidup yang baru.
Berangkat dari pengharapan inilah
rasul Paulus hendak menegaskan bahwa hidupnya sepenuhnya telah dilingkupi oleh
pengharapan itu. Sehingga Paulus dalam menjalani hidup telah memiliki visi dan
misi yang pasti, yaitu: visi untuk
tinggal bersama Tuhan dalam kehidupan yang kekal, dan misi-nya selama hidup dalam tubuh yang fana ini adalah menyenangkan
hati Tuhan, supaya ketika dirinya berada di depan tahkta pengadilan Kristus,
dia akan memperoleh berkat kehidupan yang kekal.
Untuk menjalankan visi Paulus untuk
tinggal bersama Tuhan dalam kehidupan yang kekal, maka yang dilakukan adalah
seperti yang dikatakan di ayat 7 “hidup karena percaya, bukan karena melihat”. Artinya,
kita memiliki cara pandang dan prinsip hidup yang tidak tergoyahkan. Apapun yang
terjadi sekarang, yang terlihat oleh mata kita tidak akan dapat mengombangambingkan
kita, sebab kita tahu apa yang terlihat adalah sementara, tetapi apa yang belum
terlihat atau apa yang dapat dilihat oleh iman adalah yang kekal. Misalnya, kita
sekarang melihat hidup kita berada dalam penderitaan, maka penderitaan itu
tidak akan menggoyahkan kita, karena kita tahu bahwa penderitaan itu adalah
sementara, tetapi setelah penderitaan itu ada sukacita abadi yang tersedia bagi
kita. Maka kita tidak akan mau tertipu oleh penderitaan yang sementara itu
untuk membuat kita takut dan mundur.
Kemudian untuk menjalankan misi-nya
agar memperoleh kehidupan yang kekal, Paulus mengatakan di ayat 9 yaitu “berusaha...supaya
kami berkenan kepadaNya”. Rasul Paulus
mengatakan di ayat 11 bahwa semua kita akan menghadap takhta pengadilan
Kristus, dan kita akan menerima sesuai dengan kelakuan hidup kita. Maka, Paulus
akan berusaha selama hidupnya menyenangkan hati Tuhan. Berusaha sekuat tenaga
dan semampu kita melakukan apa yang berkenan kepada Tuhan.
Renungan:
1. Kita hidup
harus memiliki prinsip visi (pandangan) yang pasti. Seperti rasul Paulus dalam
nas ini, kita diajarkan supaya kita memiliki visi yang dapat melihat jauh ke
depan yaitu melalui iman percaya kepada Tuhan. Dalam Alkitab kita akan dapat
melihat beberapa contoh kisah yang sangat relevan bagaimana kekuatan dari
prinsip iman sangat mempengaruhi dalam hidup. misalnya, saat pengintaian tanah
Kanaan, dari dua belas orang yang diutus, sepuluh orang melihat bahwa
bangsa-bangsa yang tinggal di tanah Kanaan itu adalah orang yang kuat-kuat,
mereka lebih kuat dari orang Israel, maka tidak mungkin dapat dikalahkan orang
Israel, tetapi Kaleb dan Yosua melihat hal yang sama juga, namun mereka
mengatakan “kita pasti akan mengalahkannya” (Bilangan 13). Kemudian adalah
kisah Daud yang mengalahkan Goliat. Saat tentara Israel ketakutan menghadapi
Goliat yang tinggi dan besar, tetapi Daud berani menghadapinya dan
mengalahkannya dengan mengatakan “aku mendatangimu dengan nama Tuhan, hari ini
Tuhan menyerahkan engkau ke dalam tanganku” (1 Samuel 17). Dari kedua contoh
ini, dapat kita pahami walaupun mata kita melihat ada masalah yang besar
didepan kita, tetapi kalau kita sudah memiliki prinsip iman yang teguh, maka
seburuk apapun keadaan di depan kita akan dapat kita hadapi. Dari sini kita
belajar, betapa besarnya kuasa dari iman kepada Tuhan dapat menolong kita
menghadapi berbagai rintangan dalam hidup.
2. Dalam hidup
juga kita harus memiliki prinsip misi yang pasti. Kalau mau berhasil maka harus
belajar dan bekerja keras, maka kalau mau memperoleh kehidupan yang kekal maka
kita juga harus mempersiapkan diri kita agar layak memperoleh hidup yang kekal.
Maka, selama kita hidup di dunia ini, kita harus tetap menjaga hidup kita kudus
dihadapan Tuhan. seperti yang tertulis dalam 2 Petrus 3: 14 sambil menanti hari
Tuhan, kita harus berusaha agar tak bercacat dan tak bernoda dihadapanNya. Jika
Tuhan masih memberikan nafas kehidupan bagi kita sampai saat ini, itu artinya
Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kita untuk mempersiapkan diri dan
membenahi diri agar kita layak menerima mahkota kehidupan yang disediakan bagi
setiap orang yang berkenan kepadaNya.
No comments:
Post a Comment