Laman

Friday, July 21, 2023

Matius 13: 31-35 Beriman dan Bertumbuh di Dalam Tuhan

 Bacaan Firman Tuhan: Matius 13: 31-35

Setelah Yesus mengajar orang banyak tentang perumpamaan tentang seorang penabur, bahwa benih penabur itu ada yang jatuh pinggir jalan, di tanah yang berbatu-batu, di tengah semak duri dan di tanah yang baik (13:1-9). Selanjutnya Tuhan Yesus menjelaskan lebih dalam lagi arti perumpamaan itu kepada murid-muridNya dengan perumpamaan-perumpamaan lain, dan salah satunya adalah nas ini, yaitu perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi.

Biji sesawi (ay. 31-32).

Maksud perumpamaan ini adalah untuk menunjukkan bahwa Injil itu pada mulanya sangat kecil, namun pada akhirnya akan bertumbuh dan menjadi sangat besar. Bahwa Injil sangat kecil pada mulanya, seperti biji sesawi, yang paling kecil dari segala jenis benih. Kristus dan para rasul, jika dibandingkan dengan para pembesar dunia, tampak seperti biji sesawi di dunia ini. Akan tetapi, walaupun biji sesawi itu kecil, biji itu adalah benih yang mempunyai daya untuk bertumbuh. Dalam sejarah pekabaran Injil menyaksikan bagaimana perumpamaan ini digenapi, oleh kuasa Roh Kudus, Tuhan memampukan murid-muridNya untuk memberitakan Injil, sehingga semakin banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Hingga gereja itu seperti pohon yang besar, menjadi sarang bagi burung-burung. Semakin banyak orang yang percaya dan datang kepadanya untuk mendapat makanan dan beristirahat, berteduh dan berlindung.

Dalam konteks orang percaya, biji sesawi yaitu firman Tuhan yang ditanamkan dalam diri setiap orang, firman itu akan bertumbuh semakin besar dan menghasilkan buah yang banyak. Orang-orang Kristen bertumbuh menjadi berguna (berkat) bagi orang lain, seperti halnya biji sesawi yang bertumbuh bagi burung-burung di udara, sehingga orang-orang yang tinggal di dekat atau di bawah bayangan mereka akan terberkati.

Ragi (ay. 33).

Tepung terigu itu sebanyak tiga sukat, jumlah yang sangat besar, namun ragi yang sedikit akan membuat khamir seluruh adonan. Tidak ada orang yang melihat bagaimana ragi bekerja dalam adonan, semuanya terjadi secara perlahan, lalu seluruh adonan menjadi khamir. Ragi yang tersembunyi dalam adonan itu bekerja di dalamnya, demikianlah firman Allah itu hidup dan kuat (Ibr. 4:12). Terjadi perubahan pada adonan yang telah dicampur dengan ragi, demikianlah terjadi perubahan bagi setiap orang yang menerima firman Tuhan, seperti adonan yang diubahkan oleh ragi. Pemberitaan Injil itu seperti ragi, dan akan bekerja seperti ragi di dalam hati orang-orang yang menerimanya. Setiap orang yang telah menerima firman Tuhan akan diubahkan dan siap dibentuk sesuai dengan maksud dan kehendak Tuhan.

Yesus Mengajar Dengan Perumpamaan (ay.34-35)

Murid-murid Tuhan Yesus bertanya mengapa Yesus berkata-kata dengan perumpamaan (ay.10), dan Tuhan Yesus mengatakan bahwa perumpamaan itu dimaksudkan supaya mereka dengan mudah dapat mengerti tentang Kerajaan Sorga, karena sekalipun mereka melihat, mereka tidak melihat, mereka mendengar tetapi tidak mendengar (ay.13) dan perumpamaan-perumpamaan yang diucapkan Yesus untuk menggenapi firman yang telah disampaikan oleh nabi, supaya dengan berbagai perumpamaan, Yesus mengungkapkan apa yang tersembunyi sejak dunia dijadikan (34-35).

2 comments: