Bacaan Firman Tuhan: Yakobus 2:14-17
Iman tanpa perbuatan
adalah mati
Setia melakukan Firman Tuhan
Iman
itu bukan sesuatu yang maya (yang tidak terlihat) tetapi iman itu benar-benar
nyata ada. Inilah yang hendak dijelaskan oleh Yakobus di ayat 17 “jika iman itu
tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati”. Bahwa iman
itu bukanlah sesuatu yang tidak kelihatan yang tersimpan dalam hati, tetapi
iman akan mendorong seseorang untuk mewujudnyatakan imannya melalui perbuatan,
atau bisa dikatakan bahwa iman itu sifatnya aktif dan bukan pasif. Misalnya seseorang
yang berdoa kepada Tuhan mengharapkan berkat Tuhan, maka imannya akan mendorong
dia untuk bekerja lebih giat untuk mendapatkan berkat yang dimohonkan dari
Tuhan, namun jika ada seseorang yang berdoa memohon berkat Tuhan, namun dia
hanya diam menanti mengharapkan suatu keajaiban terjadi, maka ini namanya iman
yang mati.
Jika
kita membaca ayat 19, jika hanya sebatas percaya, maka setan-setan pun percaya
pada kuasa Tuhan bahkan mereka gemetar pada kuasa Tuhan. Sehingga apa yang
membedakan kita dengan setan-setan jika hanya sebatas percaya? Yang menjadi
kelebihan kita adalah bahwa kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan untuk
melakukan firmanNya, tunduk dibawah otoritas Tuhan. Kemudian kalau kita melihat
di ayat 18 dikatakan bahwa kita tidak akan bisa menunjukkan iman kita tanpa
perbuatan, sebab hanya dengan perbuatan nyatalah iman itu bisa ditujukkan. Sebagaimana
Tuhan Yesus mengatakan “pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik dan
pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik” (Matius 7: 17). Kemudian
Tuhan Yesus juga mengatakan “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 7:21). Seperti yang dikatakan juga
dalam nas ini, jika ada seorang yang tidak mempunyai pakaian dan makanan dan
kita hanya mengatakan “kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang”
tetapi kita tidak memberikan makanan dan kain panas, apakah gunanya? Iman itu
tidak cukup kata-kata tetapi juga tindakan nyata.
Sebagai
wujud pengakuan iman kita kepada Tuhan kita datang beribadah, berdoa, memuji
Tuhan, mendengarkan dan membaca firman Tuhan. Tetapi cukupkah hal-hal tersebut
menandakan kita sebagai seorang yang beriman? Surat Yakobus ini mengatakan itu adalah iman yang mati jika tidak
disertai perbuatan. Jika kita benar-benar percaya kepada Tuhan, maka
pengakuan iman kita itu tentu harus nyata juga melalui kehidupan dan perbuatan
nyata kita. Jika tidak demikian mungkin saja justru kita akan menjadi batu
sandungan kepada orang lain, ada yang mengatakan “percuma seorang majelis/sintua/pelayan
gereja tetapi kelakuannya tidak baik”; “percuma saja rajin ke gereja tetapi
sifatnya tidak bisa ditiru”. Jika kita mengatakan beriman kepada Tuhan, maka mari
kita menguji diri kita, apakah yang kita lakukan adalah yang berkenan kepada
Tuhan? apakah kita mau taat kepada setiap firman yang kita baca dan dengarkan?
Sering
orang mengidentikan beriman itu hanya sebatas untuk mengharapkan berkat kepada
Tuhan, misalnya “kalau beriman kepada Tuhan maka akan diselamatkan”, “percayalah
kepada Tuhan, sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil”, tetapi kita melupakan
sisi lain dari iman yaitu kita beriman kepada Tuhan adalah supaya kita dipakai
Tuhan menjadi berkat. Tuhan Yesus mengingatkan kita jika iman tidak
menghasilkan buah, maka sama seperti pohon yang tidak berbuah akan ditebang dan
dibakar, sebab Tuhan mengharapkan buah yang banyak dari firman yang ditanamkan
dalam diri kita, bahwa iman itu akan menjadi berkat bagi diri kita dan juga
berkat bagi banyak orang.
Adalah baik jika kita seorang yang
selalu rajin membaca dan mendengarkan firman Tuhan, tetapi akan jauh lebih baik
lagi jika kita lebih rajin lagi melakukan firman Tuhan
Adalah baik jika kita memiliki suara
yang indah memuji Tuhan, tetapi adalah jauh lebih baik jika sikap dan perbuatan
kita lebih indah dari suara kita memuji Tuhan.
No comments:
Post a Comment