Bacaan Firman Tuhan: Hosea 1: 2-9
Di permulaan kitab Hosea (pasal 1-3) memperlihatkan kepada tema utama dari kitab ini, yaitu suatu gambaran tentang umat Allah yang memberontak dan akhirnya menerima konsekuensi dari pemberontakannya kepada Tuhan, namun kasih setia Tuhan jauh lebih besar dari dosa-dosa umatNya. Maka di awal kitab kita diperlihatkan gambaran yang nyata tentang hubungan Allah dengan umat Israel yang berdosa melalui pernikahan Hosea dengan seorang perempuan “sundal” yang bernama Gomer.
I.
Pernikahan
Hosea dengan Gomer
Di ayat 2 Tuhan
memerintahkan Hosea untuk mengawini seorang perempuan sundal. Tetapi lebih
tepatnya adalah perempuan yang berwatak sundal. Artinya bahwa Tuhan sudah
memberitahukan sejak awal, bahwa perempuan yang akan dinikahinya bukanlah
perempuan yang setia. Hosea memiliki tiga orang anak dari pernikahannya dengan
Gomer. Singkat cerita, setelah melahirkan ketiga anaknya, Gomer meninggalkan
Hosea dan anak-anaknya untuk menjadi pelacur.
Sikap dan perbuatan Gomer
yang menjadi perempuan sundal sangat menyakitkan bagi Hosea, demikianlah umat
Israel yang menyakitkan hati Tuhan. Bahwa Tuhan digambarkan seperti suami yang
setia, tetapi umat israel menjadi seperti istri yang tidak setia. Tuhan menyelamatkan
dan memberkati umat Israel karena kasih setiaNya kepada umatNya, tetapi umat
Israel menjadi bangsa yang tidak tahu berterima kasih dengan mengingkari
perjanjian kasih antara Tuhan dan umat Israel.
Akibat kepergian Gomer
menjadi perempuan sundal, membawa penderitaan bagi dirinya sendiri. Tetapi Tuhan
berfirman kepada Hosea untuk membawa pulang dan menebus Gomer dari
persundalannya. Ini menjadi gambaran bahwa bagaimana pun besarnya dosa dari
umat Israel, kasih Tuhan jauh lebih besar, sehingga Tuhan mau untuk menebus dan
menyelamatkan umatNya dari perhambaan dosa (Hosea 3:1-5).
II.
Anak-anak
Hosea dari Gomer
1. Yizreel
Anak
pertama yang dilahirkan Gomer untuk Hosea. Yizreel berarti “Tuhan akan menabur”
(2:21-22). Nama Yizreel mengingatkan pada Yehu yang membunuh Yoram dan
keluarganya yang tidak bersalah (2 Raja-raja 9-10). Bahwa Tuhan akan membuat
pemaknaan baru atas tempat itu, yaitu menabur persatuan antara Israel dan
Yehuda. Anak pertama ini adalah gambaran bahwa dosa telah membuat orang Israel
jatuh.
2. Lo-Rumaha
Anak
kedua yaitu perempuan yang bernama Lo-Rumaha yang artinya “yang tidak
disanyangi” atau “tidak mendapat kemurahan”. Bahwa dosa telah membuat umat
Israel tidak lagi merasakan kemurahan Tuhan.
3. Lo-Ami
Anak
ketiga, yaitu laki-laki yang dinamai Lo-Ami yang artinya “bukan umatKu”. Bahwa
dosa membuat umat Israel terpisah dari Tuhan.
Renungan
1.
Jika kita mendengar berita-berita di media,
ada banyak kasus-kasus pembunuhan yang disebabkan perselikuhan, sakit hati
karena kecemburuan maupun karena “cinta segitiga”. Maka jika kita ingin
menanyakan bagaimana sakitnya dikhianati oleh orang yang sangat kita cintai,
maka tanyakanlah mereka. Namun tidak demikian dengan Allah, walaupun Tuhan
dikhianati, berulang-ulang umat Israel membuat menyakiti hati Tuhan, tetapi Dia
memperlihatkan Dirinya seperti seorang suami yang setia dan mengampuni. Kasih yang
seperti inilah yang diperlihatkan Tuhan kepada umatNya, yaitu dengan firmanNya
kepada Hosea untuk memanggil pulang dan menebus kembali Gomer dari
persundalannya. Dari sini kita diajar oleh firman Tuhan, bagaimana kasih setia
Tuhan kepada kita umatNya, bahkan cinta kasih Tuhan itu seperti yang tertulis
dalam Kidung Agung 8:6 “cinta kuat seperti maut”, bahwa Allah sampai
menyerahkan AnakNya yang tunggal mati di kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan
kita dari kematian oleh dosa. Dari nas ini kita mau diajak untuk bertanya pada
diri kita, apakah balasan dari cinta kasih Tuhan kepada kita? atau justru kita
menghianati cinta kasih Tuhan? Kita mengasihi Tuhan hanya dari mulut saja
2. Belajar dari Hosea, kejadian-kejadian nyata dapat dipakai oleh Tuhan untuk memperingatkan kita, sebagaimana yang Tuhan lakukan untuk memperingatkan orang Israel, mungkin sudah tidak cukup kata-kata untuk memperingatkan akan dosa mereka, sehingga Tuhan harus memerintahkan Hosea mengawini perempuan sundal sebagai gambaran nyata bagaimana dosa yang telah mereka lakukan dan juga sekaligus untuk memperlihatkan bagaimana cinta kasih Tuhan kepada umatNya. Banyak contoh-contoh nyata dalam kehidupan ini yang menjadi pelajaran bagi kita, bahkan mungkin Tuhan juga dapat memakai kejadian yang terjadi pada diri kita sendiri untuk memperingatkan kita. dari contoh nyata melalui Hosea ini, kita diingatkan bahwa Tuhan bisa marah, sakit hati karena kejahatan kita, kita tidak bisa menghindar dari pengetahuan Tuhan, jika kita selingkuh di belakang Tuhan, pastinya Dia tahu dan tentu dapat membuatnya marah dan sakit hati, tetapi sebesar apapun besar amahnya, jauh lebih besar kasihNya jika kita mau bersungguh-sungguh berbalik kepada Tuhan.
Amin
ReplyDeleteAmin 😇🙏
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin
ReplyDelete