Bacaan Firman Tuhan: Roma 10: 8-13
Ayat 8-9 Paulus kagum pada kesungguhan orang Yahudi untuk menjalankan hukum taurat, namun arah ketaatan mereka telah salah, sebab Yesus Kristus adalah penggenapan hukum taurat. Sebab, manusia tidak akan pernah dapat menjangkau kekudusan Tuhan bagaimanapun hebat dan kemampuannya untuk taat pada Hukum Taurat. Namun, manusia itu dapat selamat karena Allah yang datang kepada manusia. itulah sebabnya dikatakan “hanya oleh anugerah Allah kita selamat”. Bagaimanapun kehebatan dan kekuatan seorang pelari, jika ia salah arah maka dia tidak akan kunjung sampai pada garis akhir yang benar. Namun karena kasih karunia Tuhan, yang walaupun kita itu lemah dan ‘tak berdaya, namun karena Tuhan mendatangi kita, maka Dia menuntun kita ke jalan yang benar.
Pada
ayat 9, Paulus lebih mempertegas lagi apa yang dikatakannya bahwa keselamatan
itu dekat di hati dan mulut kita sendiri. Keselamatan dari Tuhan bukanlah hasil
usaha manusia, tetapi adalah kasih karunia Allah kepada manusia. Karena manusia
tidak akan mungkin memperoleh keselamatan hanya dengan kemampuannya, maka
Tuhanlah yang membawa keselamatan itu kepada manusia, mendekatkannya sedekat
mungkin agar terjangkau manusia, yaitu mendekatkan ke dalam hati dan mulut
manusia. Artinya keselamatan itu akan diterima jika seseorang mengaku dengan
mulutnya bahwa Yesus adalah Tuhan dan dalam hati percaya bahwa Yesus telah datang
ke dunia, mati dan bangkit kembali bagi keselamatan kita. Bahwa Yesus yang kita
imani bukanlah hanya sebatas Yesus yang historis yang pernah hidup, tetapi
dalam hati kita mengimani Yesus Tuhan yang hidup yang telah mengalahkan
kematian.
Ayat 10-13 Paulus mendasari penjelasannya itu dengan kutipan ayat Alkitab dari Yoel 2:32 “Barangsiapa yang berseru kepada Tuhan akan diselamatkan” dan dari Yesaya 28:16 “Siapa yang percaya tidak akan gelisah”. Dari kedua ayat ini hendak menjelaskan peran dari iman kepada Tuhan yang membawa setiap orang kepada keselamatan Tuhan. Melalui ayat ini juga Paulus memperluas penjelasannya bahwa keselamatan Tuhan tidak hanya terbatas kepada satu bangsa saja, tetapi adalah kepada “setiap orang” yang percaya akan beroleh keselamatan. Maka Yesus Kristus adalah Tuhan untuk semua orang, siapa yang berseru dan percaya kepada Tuhan Yesus akan diselamatkan.
Renungan
1.
Melalui nas ini kita melihat bagaimana
kebaikan Tuhan kepada kita, Dia mengetahui kelemahan kita yang tidak akan
mungkin sampai kepada keselamatan hanya dengan usaha kita. Maka Dia mendekatkan
keselamatan itu dan membawanya sedekat mungkin kepada kita agar kita memperolehnya.
Dari sini kita belajar untuk semakin mengenal Tuhan dalam kehidupan kita, bahwa
Dia adalah Allah yang mengerti dan memahami keadaan dan kemampuan kita. Tuhan
mengerti kelemahan kita, Dia tahu dalam kelemahan kita apa yang sedang kita
usahakan.
2.
Paulus kagum pada kesungguhan orang Yahudi
untuk menjalankan hukum taurat, namun Paulus menyayangkan bahwa kesungguhan
mereka melakukan usahanya itu adalah kesia-siaan, karena hanya di dalam nama
Tuhan Yesuslah ada keselamatan. Kita bisa membanggakan diri atas kehebatan dan
kemampuan kita, kegigihan kita melakukan berbagai usaha dalam hidup ini, namun
semuanya itu hanya akan menjadi usaha yang sia-sia jika kita melakukannya tidak
di dalam iman kepada Tuhan kita Yeus Kristus. Di 1 Korintus 10:31 dikatakan “Jika
engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang
lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” Seperti yang dijelaskan
oleh Paulus dalam nas ini bahwa orang yang beriman tidak akan dipermalukan atau
tidak akan dikecewakan, kita percaya segala usaha kita di dalam iman kepada
Tuhan Yesus tidak akan mengecewakan.
3.
Tuhan kita Yesus Kristus bukanlah Allah
yang jauh dari kita, oleh karena kasihNya kepada kita hanya dengan kesungguhan dalam
hati yang percaya dan dengan mulut yang mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan,
sedekat itulah Tuhan dalam hidup kita. Seruan kita memanggil Tuhan dan hati
kita yang percaya pasti akan ditanggapi oleh Tuhan.
👍👍
ReplyDelete