Laman

Wednesday, December 29, 2021

Yeremia 29: 10-14 Rancangan Damai Sejahtera

Bacaan Firman Tuhan: Yeremia 29: 10-14

Nabi Yeremia mengirimkan pesan kepada mereka yang terbuang di Babel supaya mereka dapat menyesuaikan diri dengan keadaan. Walaupun situasi hidup yang sulit tetapi mereka harus dapat memanfaatkan situasi yang sulit itu menjadi kebaikan dalam hidup mereka bahkan mereka harus menjadi berkat dimana mereka dibuang. Hal ini pasti bisa mereka lakukan sebab mereka yang terbuang ke Babel itu adalah orang-orang yang penting dalam suatu negeri. Mereka dibawa ke pembuangan supaya negeri mereka tidak bisa lagi terbangun karena semua orang-orang penting, tukang, pandai besi dan pegawai istana sudah terbuang ke Babel. Walaupun situasi hidup mereka sulit, tetapi mereka yang terbuang itu memiliki potensi untuk mampu bertahan dalam pembuangan.

Ayat 10-11. Nasehat ini menjadi penting sebab ada nabi-nabi palsu yang mengatakan bahwa pembuangan itu hanya sebentar saja dan Babel akan runtuh. Sehingga nabi Yeremia hendak menegaskan kembali rancangan Tuhan, bahwa mereka menjadi orang yang terbuang di Babel adalah hajaran Tuhan atas dosa-dosa mereka, tetapi hajaran itu bukanlah hajaran yang mencelakakan tetapi adalah hajaran damai sejahtera supaya hidup mereka lebih baik dimasa yang akan datang. Maka soal berapa lama mereka terbuang ada dalam rancangan Tuhan dan tidak ditentukan oleh mimpi-mimpi ataupun prediksi nabi-nabi palsu.

Ayat 12-14 dalam situasi yang sulit dalam pembuangan, nabi Yeremia juga menyampaikan firman Tuhan bahwa jika mereka terbuang bukan artinya mereka ditinggalkan oleh Tuhan tetapi justru sebaliknya itu semua adalah untuk kebaikan mereka. Walaupun mereka di pembuangan Tuhan tetap memperhatikan dan mendengar mereka. Apabila mereka berdoa, maka Tuhan akan mendengarkan dan apabila mereka mencari Tuhan maka mereka akan menemukan Tuhan. Hingga pada waktunya Tuhan akan memulihkan mereka. Mereka yang tetap taat dan tekun untuk taat kepada Tuhan dalam pembuangan pada saatnya akan menerima pemulihan dari Tuhan.

Renungan

      1.     Situasi yang dihadapi oleh orang Yahudi di pembuangan ini menjadi suatu pelajaran bagi kita ketika menghadapi pergumulan. Suara siapa yang akan kita dengarkan? Apakah kita akan mendengarkan suara nabi-nabi palsu yang terlalu menganggap sepele pergumulan yang kita hadapi atau mendengarkan pikiran negatif dalam pikiran kita yang menganggap Tuhan itu jauh dari kita, Tuhan itu tidak memperhatikan kita. atau apakah kita akan mendengarkan suara Tuhan supaya menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Bagaimanapun situasi kehidupan yang sudah kita lalui dan yang sedang terjadi dalam kehidupan saat ini, kita pasti mampu menghadapinya dan sanggap melaluinya jika kita selalu mendengarkan perintah Tuhan. Bisa muncul bisikan-bisikan yang membuat kita.

      2.     Rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera. Dari semua yang dapat kita pikirkan dan rencanakan di tahun yang baru yang hendak kita masuki, kita percaya bahwa rancangan Tuhan atas hidup kita adalah yang terbaik. Kita percaya Tuhan tahu bagaimana dan seperti apa kita sekarang ini dan apa yang menjadi harapan kita, tetapi diatas semuanya itu kita mau menundukkan diri dihadapan Tuhan dan memohon kepadaNya mewujudkan rencanaNya yang terbaik atas hidup kita.

     3.     Kehadiran Tuhan dalam hidup kita sungguh nyata, Tuhan berfirman bahwa adalah Tuhan yang mendengar dan Tuhan yang mau untuk ditemui. Dalam pergumulan dan harapan kita disepanjang perjalanan hidup ini ada Tuhan yang selalu ada untuk mendengar doa kita dan yang selalu bersedia untuk ditemui.

Wednesday, December 22, 2021

Lukas 2: 1-7 Yesus Juru Selamat Dunia

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 2: 1-7

Ayat 1-5 Disini Lukas menjelaskan kelahiran Yesus itu dengan bukti sejarah yang kuat yaitu ketika kaisar Agustus memerintahkan untuk diadakan pencatatan semua orang dalam kekuasaan Roma. Dari sini kita dijelaskan bahwa kelahiran Yesus itu adalah sungguh kejadian yang nyata dalam sejarah.

Atas perintah kaisar ini semua orang datang ke kotanya masing-masing, yaitu kota asal nenek moyang mereka tinggal atau kampung halamannya. Maka demikian juga dengan Yusuf yang merupakan keturunan Daud pergi bersama dengan Maria yang sedang mengandung ke kota asalnya yaitu ke kota Daud yang bernama Betlehem. Hal ini sesuai dengannubuatan tentang Mesias akan dilahirkan di Betlehem tergenapi (Mikha 5:1; Mat 2: 5-6; Yoh. 7: 42).

Ayat 6-7 Ketika waktunya Maria akan bersalin. Yusuf yang pulang ke kampung halamannya tentunya dia memiliki kerabat dekat di Betlehem dan mungkin mereka hendak menginap di rumah keluarga dekatnya, tetapi kondisi ketika itu semua orang yang pulang ke kampung halamannya dan rumah yang hendak dikunjungi Yusuf sudah penuh oleh tamu, maka tidak ada lagi ruangan tempat mereka menginap selain kandang ternak. Dan dimalam mereka menginap Yesus lahir di kandang ternak dan dibaringkan dalam palungan. Palungan adalah tempat meletakkan makanan ternak, dan dalam kandang ternak tidak ada tempat yang layak selain palungan.

Renungan

     1.     Dari kisah kelahiran Yesus ini kita dapat menyaksikan bagaimana Allah dapat memakai dan mengatur semua orang dan keadaan untuk mewujudkan rencana keselamatanNya seperti yang telah dinubuatkan oleh para nabi. Tuhan memakai kaisar Agustus supaya genaplah nubuatan akan Mesias yang lahir dari Betlehem. Maka kita melihat bagaimana kita mengimani kuasa Tuhan dalam hidup ini yang dapat mengatur sejarah kehidupan manusia. Di Natal ini kita diajak untuk melihat kuasa Tuhan bahwa dalam sejarah perjalanan dunia ini, bahwa akan selalu ada campur tangan Tuhan dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan. Jika dalam sejarah dunia saat ini kita berhadapan dengan pandemi Covid-19 kita percaya bahwa ada kuasa Tuhan yang menyertai kita umat yang percaya dan kita ada bersama Tuhan yang berkuasa untuk mengendalikan sejarah hidup manusia. Di situasi pandemi Covid-19 yang masih kita hadapi sampai saat ini kita mengimani bahwa Tuhan kita Yesus Kristus adalah juruselamat kita.

Demikian juga dengan kehidupan pribadi kita kita percaya bahwa apapun yang sedang kita hadapi dan apapun yang sedang kita rencanakan tidak lepas dari kuasa dan rencana Tuhan. Di dalam iman kepada Tuhan segala hal bisa dipakai Tuhan untuk kebaikan kita, jika kita sedang menghadapi kondisi kehidupan yang kita anggap adalah sesuatu yang tidak baik untuk kita, tetapi pengharapan kita di Natal ini bahwa Tuhan dapat memakai hal yang buruk menjadi kebaikan bagi kita. Dan apapun yang sedang kita rencanakan ke depannya kita percaya bahwa diatas segala rancangan hati dan pikiran kita ada Tuhan yang lebih berkuasa memberikan yang terbaik bagi kita.

      2.     Tuhan yang kudus dan agung tentu memiliki kuasa yang besar dan dapat berbuat apa saja, Tuhan bisa saja membuat supaya Anak yang dikasihiNya Tuhan kita Yesus Kristus lahir ditempat yang layak sebab Dia adalah Mesias yang telah di nubuatkan. Namun kelahiran Yesus di kandang ternak dan dibaringkan di palungan mau memperlihatkan solidaritas Tuhan Yesus kepada manusia yang menderita dan yang hina. Dalam pelayanan Tuhan Yesus kita dapat melihat bagaimana solidaritas Tuhan Yesus kepada orang-orang yang direndahkan karena status sosial, ekonomi, kerohanian, dan juga perbedaan suku dan bangsa. Memperingati kelahiran Tuhan Yesus iman kita diarahkan untuk melihat bahwa Yesus ada dalam hidup kita ini adalah Tuhan yang solider, Tuhan yang perduli dan hadir dalam setiap pergumulan kita. Dia bukanlah Tuhan yang jauh dari hidup kita, tetapi Dia adalah Tuhan yang telah datang kepada kita menjadi juruselamat hidup kita.

Thursday, December 9, 2021

Yesaya 7:10-16 Immanuel Allah Beserta Kita

 Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 7: 10-16

Ahas raja Yehuda diserahkan oleh Tuhan ke tangan raja Pekah (Efraim) dan raja Rezin (Syria) karena dia telah mendurhaka kepada Tuhan dengan menyembah Baal, menajiskan Bait Allah dan memasukkan agama kafir Damsyik ke Yehuda. Dalam strategi politik, Ahas menolak bersekutu dengan raja Pekah dan Rezin untuk melawan Asyur. Karena penolakan itu, Pekah dan Rezin menyerang Yerusalem. Dari hitung-hitungan militer, Yehuda tidak akan mungkin dapat mengalahkan dua kerajaan itu, hal ini membuat raja Ahas berencana untuk meminta bantuan kepada Asyur sebagai bangsa adikuasa ketika itu.

Wednesday, December 8, 2021

Zefanya 3:14-20 Bersukacitalah, Tuhan Ada di Antara Kita

 Bacaan Firman Tuhan: Zefanya 3: 14-20

Nabi Zefanya yang merupakan keturunan raja dan sebagai kerabat dari raja Yosia yang memerintah saat itu. Namun hal itu tidak menjadi halangan baginya untuk menyuarakan tentang kemerosotan rohani yang terjadi ketika itu. Raja sebelumnya yaitu Manasye dan Amon telah membuat Yehuda jatuh dalam penyembahan berhala, nabi Zefanya menuding para pejabat, imam pemimpin, hakim sebagai penanggungjawab atas kemerosotan rohani umat. Nubuatan Zefanya inilah yang selanjutnya mempengaruhi raja Yosia untuk melakukan reformasi keagamaan.

Tetapi walaupun raja Yosia melakukan reformasi keagamaan itu hanya sebatas perubahan luarnya saja tidak sepenuhnya dapat mengubah hati umat. Nabi Zefanya menubuatkan bahwa akan datang hari Tuhan, yaitu penghukuman Tuhan yang tidak hanya kepada umatNya tetapi juga kepada semua bangsa. Akan tetapi Tuhan akan menunjukkan kasih setiaNya kepada umat yang setia, yaitu umat yang rendah hati yang mencari perlindungan pada nama Tuhan. Sekalipun Tuhan akan menyatakan murkaNya tetapi Dia juga akan mengingat akan kasihNya kepada umatNya.

Nabi Zefanya menubuatkan bahwa umat yang tersisa dari penghukuman itu akan menjadi umat yang bersukacita, sebab tidak akan ada lagi malapetaka dari orang-orang berdoa yang membuat mereka takut, sebab Tuhan ada diantara mereka sebagai Raja yang memerintah dan sebagai pahlawan yang memberi kemenangan.

Raja yang dinubuatkan itu telah datang yaitu Yesus Kristus yang datang sebagai pahlawan yang membawa kemenangan melawan dosa. Umat yang percaya kepadaNya telah dipersatukan menjadi umatNya yang kudus, yaitu suatu umat yang bersukacita karena Tuhan ada diantara umat yang percaya sebagai pemimpin dan pahlawan yang memberikan kemenangan. Namun kedatangan Yesus ini hanyalah permulaannya saja, sebab kesempurnaannya masih akan dinantikan sampai akhir zaman yaitu kedatangan Yesus kembali untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Renungan

Dalam dunia ini ada banyak kejahatan dan dosa yang membuat Tuhan murka, tetapi Dia ingat akan kasih setiaNya kepada umat ciptaanNya. Tuhan tidak ingin umat ciptaanNya itu binasa karena dosa-dosanya, sehingga Dia mengutus AnakNya yang tunggal Tuhan kita Yesus Kristus membawa keselamatan kepada orang yang percaya pada kasihNya. Dia menuntun orang percaya agar berjalan di jalan keselamatan yang diperlihatkannya di dunia ini, sehingga setiap orang yang percaya menjadi umat yang tersisa dari penghukuman Tuhan.  Sebagai umat yang percaya, kedatangan Yesus ke dunia ini masih permulaannya, kita masih akan menantikan “hari Tuhan” yang besar itu untuk menggenapi janji keselamatanNya.

Ketika kita menghadapi berbagai pergumulan dalam hidup ini, siapa yang dapat kita andalkan? Siapakah yang dapat memberi kita jaminan untuk kita di sepanjang hidup ini? Nas firman Tuhan bagi kita berkata bahwa pahlawan sesungguhnya yang dapat menjamin kita mampu melewati berbagai pergumulan dalam hidup adalah Tuhan. Pahlawan yang sesungguhnya dalam hidup kita adalah Yesus Kristus yang telah mengorbankan diriNya mati di kayu salib untuk keselamatan kita. Kita tahu bahwa Allah ada diantara kita, beserta kita sebagai raja yang akan membawa kemenangan bagi kita dalam hidup ini. Sekalipun kita masih harus melalui kehidupan yang penuh dengan tantangan dan penderitaan, tetapi kita ada bersama Tuhan Yesus yang akan memenangkan kita menghadapi berbagai pergumulan dalam hidup ini.