Laman

Wednesday, September 29, 2021

Ibrani 2: 1-4 Keselamatan Dari Tuhan

 Bacaan Firman Tuhan: Ibrani 2: 1-4

2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.

Kata “karena itu” memperlihatkan bahwa ayat ini menjelaskan bahwa apa yang akan disampaikan dalam nas ini adalah kelanjutan dari pasal satu (1), yakni tentang kemuliaan, keagungan dan kebesaran Tuhan Yesus, sebagaimana yang telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama bahwa Anak Allah lebih tinggi dari malaikat-malaikat. Jika demikian, maka di ayat 1 ini kita diarahkan untuk bertindak dan berbuat sesuatu atas kesaksian tentang Tuhan Yesus

“harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar” disini kita diperlihatkan suatu perbandingan jika kita sungguh-sungguh mendengarkan apa yang disaksikan dalam Perjanjian Lama melalui para malaikat, apalagi sekarang yang memberikan kesaksian itu adalah sumber kebenaran itu sendiri, yaitu Tuhan Yesus, maka kita tentunya kita harus lebih bersungguh-sungguh lagi

“supaya kita jangan hanyut dibawa arus.” Hal ini menggambarkan seperti sebuah kapal yang hanyut terbawa oleh arus. Maka jika kita bersungguh-sungguh mau untuk hidup dalam kebenaran yang telah kita dengar dari Tuhan Yesus melalui para rasulNya, maka kita tidak akan seperti perahu yang hanyut terbawa arus. Atau hal ini dapat kita pahami dari makna tersiratnya, yaitu agar kita tidak menyimpang dari kebenaran firman Tuhan Yesus hanya karena ketidaksungguhan mendengarkan firmanNya sehingga kita seperti perahu yang hanyut terbawa arus.

2:2 Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,

Jika aturan atau hukum yang ditetapkan dalam Perjanjian Lama yang disampaikan para malaikat jika tidak ditaati pasti akan mendapatkan balasannya yang setimpal, apalagi pesan-pesan yang telah disampaikan oleh Allah kepada kita melalui AnakNya Tuhan Yesus Kristus sebagaimana yang dapat kita lihat di ayat 3

2:3 bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan

Dalam ayat ini lebih jelas lagi diterangkan hubungan atay 2 dan ayat 3, bahwa kita akan mendapat hukuman jika mengabaikan aturan Tuhan yang disampaikan oleh para malaikat, apalagi jika kita mengabaikan perintah yang disampaikan oleh Tuhan Yesus selaca langsung kepada kita.

2:4 Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.

Disini diterangkan bahwa oleh kuasa Roh Kudus, Tuhan juga turut bersaksi melalui kesaksian para rasul maupun saksi Kristus dengan berbagai tanda-tanda mujizat. Para rasul memberitakan Injil bukan berdasarkan apa yang di dengarnya dari orang lain, tetapi para rasul bersaksi dan memberikan Injil adalah berdasarkan kesaksian mereka langsung tentang hidup pelayanan Yesus dan juga melalui kuasa Roh Kudus yang memampukan mereka memberitakan Injil.

Renungan:

    1.     “menyesal kemudian tiada guna” maka sebelum terlambat, dari awal kita sudah diperingatkan oleh firman Tuhan untuk “teliti” dan mempersiapkan diri kita untuk masa yang akan datang. Sejak awal kita diingatkan bahwa firman Tuhan adalah dasar dan sumber kehidupan kita. Jika kita tidak berpegang teguh pada kebenaran yang sejati yang Tuhan firmankan di dalam Yesus Kristus, maka tanpa sadar kita akan terseret oleh arus kehidupan ini kepada kebinasaan.

    2.     Ilmu pengetahuan manusia akan selalu berkembang, dan kita tentu saja perlu untuk menggapai pengetahuan yang lebih baik. Tetapi firman Tuhan adalah sumber hikmat dan pengertian yang terbesar yang Tuhan berikan kepada kita sebagai dasar dan pondasi kehidupan kita. Yesus Kristus menjadi hikmat terbesar yang datang dari sorga untuk kita terima. Maka sehebat apapun kita, setinggi apapun pengetahuan kita, tetaplah orang yang selalu merendahkan diri dihadapan Tuhan.

    3.      Apa yang paling mengancam kehidupan kita bukan karena kita sedang menghadapi bahaya atau tantangan yang besar, tetapi ketika kita jatuh ke dalam dosa. Ada banyak orang yang meninggalkan iman percaya kepada Tuhan Yesus dengan berbagai alasan, tetapi jauh lebih banyak orang yang terpisah jauh dari Tuhan adalah karena dosa. Karena sikap yang “acuh tak’ acuh” terlalu sepele atau cuek dengan firman Tuhan, maka tanpa di sadari kita sedang terbawa oleh arus kehidupan dan semakin jauh meninggalkan sumber keselamatan hidup kita.


Jika keselamatan Tuhan yang diberitakan dalam kitab Perjanjian Lama melalui para malaikat adalah kebenaran yang berasal dari Tuhan yang sangat dihormati apalagi sekarang, kebenaran Tuhan dinyatakan langsung melalui AnakNya Tuhan Yesus Kristus kepada kita, dan kebenaran itu disaksikan dengan langsung oleh para rasul dan para rasul juga diberi kuasa Roh Kudus untuk memberitakan kebenaran Tuhan itu melalui berbagai tanda-tanda. Maka penulis kitab Ibrani menjelaskan bahwa Injil yang mereka dengar saat ini adalah suatu berita keselamatan yang besar, sebab berita keselamatan itu datang kepada kita bukan lagi melalui perantaraan malaikat-malaikat, tetapi Tuhan sendiri yang datang membawa berita keselamatan itu kepada kita.

Maka selayaknya kita harus lebih teliti dan bersungguh-sungguh untuk menghidupi berita keselamatan yang mereka terima itu dan tidak akan menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu. Jika kita tunduk pada hukum yang ditetapkan oleh Tuhan dalam Perjanjian Lama, apalagi sekarang Tuhan Yesus yang telah menggenapi hukum Tuhan yang diberitakan dalam Perjanjian Lama tentunya kita harus semakin bersungguh-sungguh dan lebih teliti lagi untuk mendengarkan perintah Tuhan Yesus.

Melalui nas renungan ini, kita diingatkan supaya bersungguh-sungguh memperhatikan apa yang kita dengar dari Injil Kristus, jika tidak demikian maka kita bisa seperti perahu yang hanyut terbawa arus, karena kita akan seperti perahu yang tidak bersandar dan diikat di tempat yang benar. Seharusnya kita bersyukur dapat mendengar dan menerima berita keselamatan yang besar dari Tuhan, maka kita akan meresponnya dengan kesungguhan untuk menghidupi perintah Tuhan Yesus. Tetapi sebaliknya sikap yang “acuh tak’ acuh”, dan tidak perduli kepada perintah Tuhan Yesus, maka kita akan sama seperti perahu yang tanpa disadari akan terbawa arus dan akan hanyut karena ketidakperduliannya.

Kita bersyukur dapat mengenal dan mengimani Tuhan yang tidak bisa disamakan dengan allah manapun, sebab kita memiliki Tuhan yang mengasihi, Tuhan yang menyelamatkan, Tuhan yang perduli atas hidup dan masa depan kita, Tuhan yang sungguh-sungguh hadir merasakan penderitaan kita dan yang menyelamatkan kita dari penderitaan dalam dunia ini. Amin


No comments:

Post a Comment