Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 16: 4b-15
Kedatangan Yesus ke dunia adalah memenuhi karya dan rencana keselamatan Allah, tetapi kedatangan Yesus ke dunia sebagai inkarnasi Firman adalah sementara (9:4; 11:9 dst.; 12:35). Ia turun ke dunia, namun pada saatnya Dia akan kembali lagi ke tempat dimana Ia berada sebelumnya. Jika Yesus meninggalkan dunia ini bukan artinya bahwa pekerjaan Yesus telah berakhir, namun akan dilanjutkan melalui pengutusan Roh yang akan senantiasa bekerja dalam dunia ini.
Tuhan Yesus hendak
menjelaskan, bahwa masih banyak hal yang belum mereka mengerti dan pahami
tentang kedatangan Yesus ke dunia ini, sehingga adalah lebih baik jika Yesus
pergi yang walaupun kepergianNya itu dapat membuat murid-muridNya bersedih.
Tetapi dengan kepergianNya Roh Penghibur atau Penolong akan datang. Dengan
kuasa Roh itu, mereka dimampukan untuk mengerti semua yang telah Yesus ajarkan,
mereka menjadi mengerti mengapa Tuhan memanggil mereka, Roh yang akan menuntun
mereka ke masa depan yaitu kepada pekerjaan-pekerjaan yang besar sesuai dengan
rencana keselamatan Allah akan dunia ini.
Tuhan Yesus menjelaskan
bahwa Roh itu akan menginsafkan dunia tentang: dosa, kebenaran dan penghakiman. Roh yang menginsafkan ini akan
menyertai orang percaya ditengah dunia ini. Kata menginsafkan dapat diartikan dengan
menyadarkan, sehingga Roh Kudus akan menyadarkan dunia ini tentang dosanya.
Pada dasarnya manusia telah mati secara rohani, sehingga orang berdosa tidak
akan dapat menyadari dosanya berdasarkan kebenaran Injil tannpa kuasa Roh
Kudus. Sehingga Roh Kudus adalah kuasa yang menghidupkan supaya kita tersadar
akan dosa kita melalui kebenaran Tuhan.
Jika dunia ini mengatakan seseorang yang hidup itu: masih ada fisik, masih bisa bergerak, bekerja, bernafas, berfikir. Namun dihadapan Tuhan seseorang dikatakan hidup tidak hanya sebatas pengertian itu. Lebih dari situ pengertian seseorang dikatakan hidup. Sebab ada satu unsur yang terpenting yang harus dimiliki setiap orang barulah dia dikatakan hidup dalam arti yang sesungguhnya, yaitu dalam dirinya ada Roh Tuhan.
Dari kehidupan daging tidak ada ubahnya kita dengan mereka yang tidak percaya, sama-sama bernafas, bekerja dan berusaha, namun dihadapan Tuhan yang terbilang orang yang hidup adalah yang dalam dirinya Roh Tuhan berdiam dan bekerja. Itulah sebabnya jika kita menyimak Yehezkiel 37: 1-14 digambarkan orang Israel itu seperti “tulang-tulang kering”, walaupun mereka hidup secara daging, namun sesungguhnya mereka adalah mati seperti tulang-tulang kering. Sebab mereka hidup sesuai dengan keinginannya, hidup yang tidak ada ubahnya dengan orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Hanya keinginan dagingnya saja yang terus dipelihara.
Tuhan Yesus mengatakan “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10: 10b). Kehadiran Yesus dalam diri manusia adalah untuk menghidupkan. Bukan karena dunia ini manusia menikmati hidupnya, tetapi karena Tuhan ada dalam hidupnya.
Maka firman Tuhan bagi kita saat ini hendak menggugah kita menjawab pertanyaan ini: “Apakah kita benar-benar hidup?” entah kita sebagai orang Kristen tidak ada ubahnya dengan mereka yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus, atau bahkan mungkin kita seperti gambaran dalam kitab Yehezkiel hidup seperti “tulang-tulang kering?”
Seperti
membaca sebuah buku, jika kita serius memperdalam ilmu sebuah buku. Namun
ketika buku itu hilang dan lenyap, ilmu dari buku itu tidak akan pernah lenyap
karena sudah ada dalam otak kita. Demikian juga hidup ini, apapun yang kita
dapatkan dan raih dalam hidup ini pada akhirnya semuanya akan lenyap, tetapi
hidup kita tidak akan lenyap bersama dengan dunia ini karena kita telah
memiliki hidup yang sesungguhnya melalui Roh Kudus yang telah dicurahkan kepada
kita.
No comments:
Post a Comment