Laman

Tuesday, January 26, 2021

Lukas 4: 31-37 Perkataan Yesus Yang Penuh Kuasa

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 4: 31-37

Kita akan mempelajari firman Tuhan tentang Yesus yang mengajar di rumah ibadat di Kapernaun. Rumah ibadat berbeda dengan Bait Allah, rumah ibadat atau disebut juga synagoge biasanya adalah tempat perkumpulan orang Yahudi untuk membaca dan mempelajari kitab suci, berdoa dan beribadah, dan tempat pendidikan anak-anak. 

Ketika Yesus mengajar di rumah ibadat di Kapernaun, mereka yang ada di rumah ibadat itu kagum akan cara dan pengajaranNya yang berwibawa. Mengapa dikatakan berwibawa? Sebab Yesus mengajar bukan seperti pengajaran yang sudah biasa mereka dengar, ataupun mendengar pengajaran dengan mengutip perkataan orang yang lain, tetapi Yesus berwibawa mengajar sebagai seorang yang mengetahui tentang kebenaran firman Tuhan. Para pendengar dapat merasakan sedang mendengar firman Tuhan secara langsung melalui pengajaran Tuhan Yesus. Dikatakan disini “perkataanNya penuh kuasa”, bahwa tidak hanya pengajaranNya yang berkuasa, tetapi juga pribadi Yesus yang sedang berbicara itu. Sehingga pribadi Yesus yang sedang mengajar dan perkataanNya dalam pengajaran itu menyatu, ada wibawa dan kuasa dalam pribadi dan perkataan Tuhan Yesus.

Kemudian dikatakan lagi, pada saat itu ada orang yang kerasukan setan atau orang yang dirasuki oleh roh jahat dan berteriak dengan keras. Disini kita lihat bahwa kuasa dan wibawa Yesus itu telah membuat roh jahat yang ada dalam diri seseorang itu terusik, roh jahat itu berkata “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” Dari ucapan ini kita dapat perhatikan bahwa roh jahat itu ketakutan akan datangnya Yesus, sebab roh jahat itu tahu siapa Yesus yang datang dari Allah dan sanggup untuk membinasakan kuasa jahat.

Yesus menghardik roh jahat itu supaya diam dan keluar dari orang yang dirasukinya. Disini kita diperlihatkan bagaimana kuasa dan wibawa Yesus, roh jahat itu pergi hanya dengan bentakan dan perintah Yesus tanpa melukai orang yang dirasuki roh jahat itu

Disini orang-orang yang ada di rumah ibadat itu dibuat lebih kagum lagi, karena bukan hanya kebenaran firman Tuhan yang mereka dengar yang membuat mereka kagum, tetapi mereka menyaksikan sendiri bagaimana roh jahat itu ketakutan karena mengenali siapa Yesus, kuasa dan wibawa Yesus berkuasa mengusik ketenangan setan dan keluar dari tubuh seseorang yang dirasukinya di rumah ibadat itu, dan Yesus berkuasa dengan perkataanNya untuk memerintahkan setan itu pergi. Maka disini kita dapat melihat bahwa kuasa dan perkataan Yesus itu tidak hanya dari kata-kata saja, namun mereka menyaksikan sendiri kuasa dari perkataan Yesus itu bekerja.

1.     Kuasa Firman Tuhan hidup dalam Kata dan perbuatan

Pengalaman iman kita mempercayai Yesus bukanlah hanya melaui kata-kata (tulisan) tetapi Tuhan memperlihatkannya, kasih dan perbuatan Tuhan bukan hanya kata-kata yang tertulis bukan hanya kesaksian dan nubuatan, tetapi firman itu telah menjadi daging dan diam diantara kita (Yoh. 1:14). Kuasa Tuhan tidak hanya melalui kata-kata tetapi juga perbuatan, yaitu Dia yang telah menyatakan kuasaNya didalam Yesus Kristus yang datang ke dunia. Firman Tuhan adalah kebenaran dan juga kenyataan yang telah disaksikan oleh Allah didalam Yesus Kristus, bahkan roh jahat itu sendiri mengakui siapa Yesus yaitu “yang kudus dari Allah”.  

Demikian halnya dengan kita, Tuhan juga menuntut kita supaya tidak hanya menjadi pendengar tetapi kita juga menjadi pelaku firmanNya, firmanNya adalah seperti benih yang perlu untuk diterima dan ditanam dalam diri kita (Markus 4: 14, 27). Kita tidak akan pernah bisa merasakan kuasa dan mujizat dari firman Tuhan jika kita tidak melakukannya. Jangan kita berharap akan menuai buah yang melimpah jika kita tidak menanam benihnya terlebih dahulu. Jika kita masih mengingat pesan yang disampaikan kepada kita di Yunus 3:1-10 walaupun firman Allah yang disampaikan kepada bangsa Niniwe adalah berita penghukuman, namun karena mereka percaya kepada firman Allah dan mereka menyadari kejahatannya sehingga mereka berbalik dari kejahatannya, maka berita penghukuman itu berubah menjadi berita keselamatan bagi bangsa Niniwe. Artinya ketika firman Tuhan itu direspon dengan perbuatan, maka firman Tuhan itu akan berbuahkan kebaikan dalam hidup kita.

            2.     Firman Tuhan berkuasa untuk melepaskan kita dari kuasa kegelapan.

Dalam nas ini kita diperlihatkan bagaimana kuasa dan wibawa Tuhan Yesus mengusik ketenangan roh jahat yang merasuki seseorang. roh jahat itu tidak bisa tenang untuk tinggal lebih lama lagi karena kehadiran Tuhan Yesus disitu, roh jahat itu tidak bisa bersembunyi untuk menghindar dari kuasa Yesus. Roh jahat itu terpaksa untuk menunjukkan kehadirannya yang telah merasuki seseorang karena takut untuk dibinasakan. Bahwa firman Tuhan itu memiliki kuasa yang besar untuk memperbaharui kehidupan kita kepada kebaikan. Tuhan berkuasa untuk mengusir dan menjagai hidup kita dari kuasa roh jahat yang merusak hidup kita.

Di Matius 12: 43-45 Tuhan Yesus menjelaskan kepada kita bahwa manusia dapat diibaratkan seperti rumah tempat tinggal yang sangat disukai oleh roh-roh jahat. Ketika rumah itu kosong maka roh jahat itu akan masuk dan memanggil roh-roh jahat yang lainnya. Ada banyak ruangan dalam diri kita untuk bisa ditinggali roh-roh jahat, sikap, perbuatan, pikiran, keinginan. Dan tentunya tidak ada kebaikan yang akan kita terima dari kehadiran roh jahat dalam diri manusia, kehadiran roh jahat hanya akan menyusahkan.

Disinilah pentingnya kita tetap hidup dalam firman Tuhan. Kita tetap hidup dalam pembacaan dan perenungan firman Tuhan. Kita mau tetap mengisi hidup kita dengan kuasa firman Tuhan, sehingga tidak ada tempat bagi roh jahat dalam diri kita, justru si setan itu akan lari dari kita sebab ada kuasa yang tidak akan dapat dilawannya dalam diri kita.

Tuhan Yesus juga mengajarkan kita bahwa menghidupi firman Tuhan tidak hanya sekedar mendengar, Tuhan Yesus mengibaratkannya seperti benih yang jatuh dipinggir jalan, maka datanglah iblis mengambil benih yang baru ditaburkan itu (Markus 4:15; Matius 13:18-19). Agar firman Tuhan itu dapat tinggal dan bertumbuh dengan baik dalam diri kita, maka kita harus menempatkan firman Tuhan dengan tepat dalam hidup kita, artinya ada kesungguhan  untuk mau memahami dan menghidupi firman Tuhan, sehingga kita harus memohon pertolongan, hikmat dari Tuhan untuk mengerti dan memahami firmanNya.

Kita bersyukur atas anugerah Tuhan yang memberitakan firmanNya yang penuh kuasa itu dalam diri kita. Ketika kita menghidupi kebenaran firman Tuhan maka kita akan takjub, bahwa firman Tuhan itu adalah Dia Tuhan Yesus yang berbicara kepada untuk membimbing dan menuntun hidup kita. firman Tuhan yang akan selalu memberi kita kekuatan, semangat, sukacita dan pembaharui sikap dan perbuatan kita.  

 

No comments:

Post a Comment