Bacaan Firman Tuhan: Daniel 6: 1-15
Pada masa pembuangan ke Babel, Daniel adalah seorang dari orang Yahudi yang dibawa ke Babel. Dalam kitab Daniel ini kita mendapati sosok Daniel yang setia kepada Tuhan dan memuliakan Tuhan di negeri orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Kesetiaan Daniel kepada Tuhan membuatnya menjadi orang yang diberkati oleh Tuhan, dan Tuhan memakainya menjadi seorang yang menyatakan kebesaran nama Tuhan di antara bangsa yang tidak percaya kepada Tuhan. Melalui Daniel, Tuhan menyatakan kepada bangsa-bangsa bahwa walaupun orang Yahudi dibawa kepada pembuangan bukan artinya Tuhan mereka dikalahkan, tetapi itu adalah hukuman atas dosa umatNya. Melalui Daniel, Tuhan menyatakan bahwa Tuhan berdaulat atas sejarah kehidupan bangsa-bangsa (Daniel 4:25).
Diperlihatkan
kepada kita bahwa Tuhan selalu menyertai Daniel di setiap krisis yang
dihadapinya, bahkan melalui pergumulan yang di lalui Daniel itu, Tuhan
menyatakan kemahakuasaanNya ditengah-tengah bangsa yang tidak percaya kepada
Tuhan. Dari beberapa krisis yang dihadapi oleh Daniel salah satunya adalah
tentang pekerjaan. Daniel yang diangkat menjadi salah satu pejabat tinggi dalam
kerajaan bangsa yang tidak percaya membuat orang disekitarnya cemburu karena
Daniel dipromosikan menempati posisi yang lebih tinggi, yaitu setingkat lebih
rendah dari raja. Tentu hal ini membuat pejabat di negeri itu cemburu,
bagaimana mungkin orang Yahudi mendapat posisi jabatan yang tinggi di negeri
mereka. Mereka tidak dapat menemukan celah untuk menjatuhkan Daniel jika dari
segi pekerjaan. Maka mereka mencari cara lain, yaitu memakai isu agama, dengan
membuat suatu undang-undang bahwa setiap orang di negeri itu tidak boleh
menyembah dewa atau manusia kecuali kepada raja, maka akan dihukum.
Hal
ini tidak membuat Daniel menjadi menjadi takut kehilangan jabatannya. Dia seperti
biasanya tetap setia kepada Tuhan untuk berdoa tiga kali sehari berdoa dan
memuji Tuhan. Sehingga inilah cara yang dipakai untuk menjatuhkan Daniel dari
jabatannya hingga mendapat hukuman untuk dimasukkan ke dalam gua singa yang
kelaparan. Namun seperti krisis yang sudah pernah dialami sebelumnya Tuhan menyertai
Daniel untuk selamat dari penghukuman itu, dan melalui kejadian itu nama Tuhan
dimuliakan.
Dari
kisah Daniel ini kita belajar banyak dalam hal kesetiaan kepada Tuhan. Bahwa sekalipun
kita bekerja dan berkarir diantara orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan,
bukan artinya kita menjadi takut untuk menyatakan iman kita sebagai pengikut
Yesus, tetapi kita harus percaya bahwa sama seperti Daniel, kita juga dipakai
oleh Tuhan untuk menyatakan kuasa dan kemuliaan Tuhan diantara orang-orang yang
tidak percaya kepada Tuhan. Sekalipun kita akan mendapatkan konsekuensi akan
kehilangan jabatan karena kita iman kita dan sulit untuk mendapatkan posisi
yang baik, itu adalah tantangan iman yang harus dapat kita kalahkan. Kita percaya
bahwa Tuhanlah pengendali dan yang berkuasa dalam kehidupan ini. Jika kita
setia kepada Tuhan, tantangan yang kita hadapi itu bisa dipakai Tuhan untuk
kebaikan kita.
Kemudian
kita juga belajar dari kisah hidup Daniel supaya kita menjadi pekerja yang
profesional oleh karena iman kita kepada Tuhan. Jangan karena kita bekerja
untuk masyarakat yang bukan kristen sehingga kita bekerja sembarangan dan
asal-asalan, tetapi kita mau sungguh-sungguh bekerja adalah untuk kemuliaan
nama Tuhan. Sebagaimana firman Tuhan di Yeremia 29:7 berkata kepada kita “Usahakanlah
kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada
TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”
Dalam
konteks kehidupan kita di Indonesia, walaupun kita orang kristen dianggap
sebagai agama minoritas, sebagaimana yang kita ketahui banyaknya kasus-kasus
diskriminasi dan juga usaha-usaha untuk menghalang-halangi berdirinya gereja. Hal
ini jangan membuat kita umat kristen menjadi takut dan gentar atas iman kita
kepada Tuhan. Kita mau belajar dari Daniel untuk tetap memperlihatkan jati diri
kita sebagai warga negara yang beriman memperlihatkan sikap yang benar dan
baik. Sekkalipun kita mendapatkan banyak penolakan, tetapi kita harus tetap
mengusahakan supaya dimanapun orang kristen itu berada tetap menjadi berkat
bagi sekitarnya. Kita percaya dibalik semua sikap intoleran yang kita hadapi,
ada Tuhan yang menjadi pengendali sejarah kehidupan manusia. Amin
No comments:
Post a Comment