Laman

Monday, October 26, 2020

1 Korintus 3: 10-17 Tubuhmu Adalah Bait Allah

Bacaan Firman Tuhan: 1 Korintus 3: 10-17

Dasar iman kita telah diletakkan yaitu Yesus Kristus. Setiap orang percaya memiliki dasar iman yang sama yaitu dasar yang kuat yang merupakan karya kesematan Allah yang dinyatakan di tengah-tengah kehidupan kita. Supaya melalui dasar itu kita dibangun menjadi umat Tuhan kuat dan teguh menghadapi berbagai pergumulan dunia.

Melalui nas ini, Paulus menggambarkan bagaimana orang kristen itu menjalani kehidupannya adalah seperti membangunan suatu bangunan. Dasarnya sudah pasti kuat dan kokoh karena sudah diatas dari iman kepada Yesus Kristus. Namun bahan bangunan seperti apa yang kita buat untuk mendirikan bangunan di atas dasar itu?

Paulus membedakan sifat dari bahan bangunan itu dengan pengujian api. Ada bahan bangunan yang tahan api yaitu Emas, Perak dan Batu Permata, dan bahan bangunan yang tidak tahan api yaitu Kayu, Rumput Kering dan Jerami. Hal hendak menggambarkan kepada kita bahwa api menggambarkan Hari Tuhan yang akan menguji setiap orang. Ada yang akan terbakar dan lenyap bersama api itu dan ada yang bertahan bahkan semakin dimurnikan oleh api itu.

Seperti itulah peringatan yang disampaikan oleh Paulus kepada pemberita Injil dan juga kepada umat Tuhan. Supaya mereka tidak jatuh kepada pertikaian tentang pelayanan siapa yang baik dan tidak baik, tidak perlu untuk membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain, sebab Tuhan sendirilah yang nantinya menilai dan memberi upah pekerjaan dan hidup yang kita jalani dalam dunia ini. Tuhan itu adil seperti sifat dari api, apa yang dapat dibakarnya pasti akan terbakar dan apa yang bertahan dari api pasti akan tidak akan terbakar hangus.

Maka firman Tuhan menasehatkan kepada kita untuk melihat kembali pelayanan dan hidup kita, dengan bahan apakah kita membangunan hidup dan pelayanan kita, dengan emas atau jerami? Ilustrasi sederhananya adalah bahwa Tuhan telah menetapkan spesifikasi bahan bangunan untuk mendirikan suatu bangunan yang kokoh dan kuat, namun ketika kita korupsi, mencari keuntungan dengan menurunkan kualitas dari bahan bangunan itu, maka saatnya akan kelihatan apakah kita mendirikan bangunan sesuai standar yang telah ditetapkan atau kita hanya mau mencari keuntungan bagi diri sendiri bukan untuk bersungguh-sungguh menyelesaikan pekerjaan yang telah Tuhan perintahkan kepada kita. Maka Paulus mengingatkan kita bahwa kita adalah Bait Allah dalam dunia ini, jika kita membangunan hidup kita dengan jerami maka kita sedang membinasakan Bait Allah.

Firman Tuhan bagi kita saat ini mengajak kita untuk melihat kembali diri kita, seperti apa kita dalam membangun kehidupan kita di dunia ini. Adakah kita membangun hidup dan pelayanan kita di atas dasar kehendak Tuhan atau kehendak dunia ini, apakah kita membangun hidup kita dengan kebenaran firman Tuhan atau dengan keinginan dunia. Tuhan Yesus telah menebuskan dan menguduskan kita dengan darahNya yang kudus, supaya kita menjadi baitNya yang kudus dalam dunia ini. Maka jangan justru kita mengotori dan merusaknya kembali dengan perbuatan-perbuat kecemaran. Jika Tuhan telah mempercayakan diri kita menjadi baitNya yang kudus hendaklah kita juga menjaga dan memelihara kepercayaan yang telah Tuhan berikan kepada kita. Pada saatnya Tuhan akan berkata kepada kita “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25:21).

No comments:

Post a Comment