Bacaan Firman Tuhan: 1 Korintus 3: 10-17
Dasar iman kita telah diletakkan yaitu Yesus Kristus. Setiap orang percaya memiliki dasar iman yang sama yaitu dasar yang kuat yang merupakan karya kesematan Allah yang dinyatakan di tengah-tengah kehidupan kita. Supaya melalui dasar itu kita dibangun menjadi umat Tuhan kuat dan teguh menghadapi berbagai pergumulan dunia.
Melalui
nas ini, Paulus menggambarkan bagaimana orang kristen itu menjalani
kehidupannya adalah seperti membangunan suatu bangunan. Dasarnya sudah pasti
kuat dan kokoh karena sudah diatas dari iman kepada Yesus Kristus. Namun bahan
bangunan seperti apa yang kita buat untuk mendirikan bangunan di atas dasar
itu?
Paulus
membedakan sifat dari bahan bangunan itu dengan pengujian api. Ada bahan
bangunan yang tahan api yaitu Emas, Perak dan Batu Permata, dan bahan bangunan
yang tidak tahan api yaitu Kayu, Rumput Kering dan Jerami. Hal hendak
menggambarkan kepada kita bahwa api menggambarkan Hari Tuhan yang akan menguji
setiap orang. Ada yang akan terbakar dan lenyap bersama api itu dan ada yang
bertahan bahkan semakin dimurnikan oleh api itu.
Seperti
itulah peringatan yang disampaikan oleh Paulus kepada pemberita Injil dan juga
kepada umat Tuhan. Supaya mereka tidak jatuh kepada pertikaian tentang
pelayanan siapa yang baik dan tidak baik, tidak perlu untuk
membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain, sebab Tuhan sendirilah yang
nantinya menilai dan memberi upah pekerjaan dan hidup yang kita jalani dalam
dunia ini. Tuhan itu adil seperti sifat dari api, apa yang dapat dibakarnya
pasti akan terbakar dan apa yang bertahan dari api pasti akan tidak akan
terbakar hangus.
Maka
firman Tuhan menasehatkan kepada kita untuk melihat kembali pelayanan dan hidup
kita, dengan bahan apakah kita membangunan hidup dan pelayanan kita, dengan
emas atau jerami? Ilustrasi sederhananya adalah bahwa Tuhan telah menetapkan spesifikasi
bahan bangunan untuk mendirikan suatu bangunan yang kokoh dan kuat, namun
ketika kita korupsi, mencari keuntungan dengan menurunkan kualitas dari bahan
bangunan itu, maka saatnya akan kelihatan apakah kita mendirikan bangunan
sesuai standar yang telah ditetapkan atau kita hanya mau mencari keuntungan bagi
diri sendiri bukan untuk bersungguh-sungguh menyelesaikan pekerjaan yang telah
Tuhan perintahkan kepada kita. Maka Paulus mengingatkan kita bahwa kita adalah
Bait Allah dalam dunia ini, jika kita membangunan hidup kita dengan jerami maka
kita sedang membinasakan Bait Allah.
Firman
Tuhan bagi kita saat ini mengajak kita untuk melihat kembali diri kita, seperti
apa kita dalam membangun kehidupan kita di dunia ini. Adakah kita membangun
hidup dan pelayanan kita di atas dasar kehendak Tuhan atau kehendak dunia ini,
apakah kita membangun hidup kita dengan kebenaran firman Tuhan atau dengan
keinginan dunia. Tuhan Yesus telah menebuskan dan menguduskan kita dengan
darahNya yang kudus, supaya kita menjadi baitNya yang kudus dalam dunia ini. Maka
jangan justru kita mengotori dan merusaknya kembali dengan perbuatan-perbuat
kecemaran. Jika Tuhan telah mempercayakan diri kita menjadi baitNya yang kudus
hendaklah kita juga menjaga dan memelihara kepercayaan yang telah Tuhan berikan
kepada kita. Pada saatnya Tuhan akan berkata kepada kita “Baik sekali perbuatanmu itu, hai
hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan
memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan
turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25:21).
No comments:
Post a Comment