Laman

Tuesday, August 25, 2020

Kisah Para Rasul 19:13-20 Nama Yesus Bukan Mantera

 Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul 19:13-20

Tujuh orang anak dari imam Yahudi yaitu Skewa yang menjadi tukang jampi menggunakan nama Tuhan Yesus untuk mengusir roh jahat. Namun yang terjadi bukan roh jahat itu yang lari, namun mereka yang menggunakan nama Yesus menjadi jampi itulah yang akhirnya lari telanjang dan luka-luka dibuat oleh orang yang dirasuki roh jahat itu.

Mungkin para tukang jampi itu telah mendengar bahwa banyak muzijat-muzijat yang luar biasa telah dilakukan oleh Paulus ketika melakukan pemberitaan Injil (ayat 11-12). Para tukang jampi itu mencoba menggunakan nama Yesus dengan harapan bahwa mereka juga akan seperti Paulus dapat mengadakan muzijat. Namun yang terjadi justru roh jahat itu mempertanyakan tindakan mereka menggunakan nama Yesus, roh jahat itu berkata “Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?

Roh jahat itu pastinya akan ditahlukkan oleh kuasa Tuhan Yesus, sebagaimana yang dilakukan oleh Paulus, tetapi apa yang dilakukan oleh tukang jampi itu bukanlah untuk pemberitaan Injil tetapi untuk mencari keuntungan dengan menggunakan nama Yesus. Para tukang jampi itu berharap bahwa nama Yesus bisa menjadi jampi yang mendatangkan keuntungan. Jika hal itu bisa dilakukan oleh tukang jampi itu, maka Tuhan Yesus tidak ada bedanya dengan nama-nama atau mantra-mantra lainnya yang biasa diucapkan oleh para tukang jampi. 

Dari sini kita dapat melihat bahwa nama Tuhan Yesus tidak dapat dipermainkan oleh manusia. Kita tidak bisa menyamakan kuasa Tuhan dengan kuasa-kuasa roh jahat, justru sebaliknya siapa yang hendak bermain dengan roh jahat maka roh jahat itu sendiri yang akan balik menyerang.

Dari sini kita belajar bahwa pada dasarnya roh jahat itu akan tahluk di bawah kuasa Tuhan Yesus sebagaimana yang tertulis di 1 Korintus 15: 27 “Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya.” Jika roh jahat saja tahu bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat menahlukkannya apalagi kita manusia tentulah dia tahu akan kejahatan kita. Jika Paulus dapat melakukan tanda-tanda muzijat dalam nama Tuhan Yesus adalah karena kuasa Tuhanlah yang bekerja dan memberikan Paulus panggilan untuk memberitakan Injil, sementara para tukang jampi itu tidak memiliki dasar menggunakan nama Yesus.

Dalam kehidupan kekristenan, walaupun seseorang telah mengaku percaya bisa saja seseorang itu masih menggunakan mental maupun pola hidup orang-orang yang menyembah berhala. Misalnya saja menggunakan salib atau alkitab menjadi seperti ‘jimat’, ataupun seperti yang dilakukan oleh tukang jampi dalam nas ini menggunakan nama Yesus dalam keseharian hidupnya, namun apa yang dia kerjakan, kehidupannya, sikapnya, perilakunya tidak memperlihatkan bahwa dia adalah seorang yang beriman kepada Yesus. Ada juga yang beraggapan bahwa jika sudah di baptis dan mengaku percaya maka sudah otomatis diselamatkan dan mendapatkan tempat dalam kerajaan sorga sementara kehidupannya tidak memperlihatkan pertobatan.

Kita percaya bahwa kuasa Tuhan itu berkuasa dalam hidup ini, sekalipun ada kuasa jahat yang hendak mengganggu kehidupan kita, namun kita percaya bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus (Roma 8: 38-39). Tuhan menyatakan kuasaNya dalam kehidupan kita adalah untuk memperbaharui kehidupan kita menjadi manusia yang berkenan dalam kerajaan sorga supaya jiwa kita mendapatkan keselamatan bukan menjadi mantera yang kita salah gunakan hanya untuk keselamatan tubuh kita yang fana ini.  

No comments:

Post a Comment