Bacaan Firman Tuhan: keluaran 23:
1-9
"Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong; janganlah engkau membantu orang yang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar. Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan, dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum. Juga janganlah memihak kepada orang miskin dalam perkaranya. Apabila engkau melihat lembu musuhmu atau keledainya yang sesat, maka segeralah kaukembalikan binatang itu. Apabila engkau melihat rebah keledai musuhmu karena berat bebannya, maka janganlah engkau enggan menolongnya. Haruslah engkau rela menolong dia dengan membongkar muatan keledainya. Janganlah engkau memperkosa hak orang miskin di antaramu dalam perkaranya. Haruslah kaujauhkan dirimu dari perkara dusta. Orang yang tidak bersalah dan orang yang benar tidak boleh kaubunuh, sebab Aku tidak akan membenarkan orang yang bersalah. Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar. Orang asing janganlah kamu tekan, karena kamu sendiri telah mengenal keadaan jiwa orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.
Firman Tuhan disini hendak mengajar kita tentang integritas umat Tuhan, bahwa dasar dari integritas umat Tuhan adalah kasih, yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia. Bagaimana kita berfikir, bertindak, berbicara akan berdampak pula bagi orang lain.
Umat Tuhan yang berintegritas, akan
berpegang teguh pada kebenaran firman Tuhan sebagaimana yang tertulis dalam
Filipi 4: 8 “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”.
Umat Tuhan yang berintegritas juga tidak hanya mengetahui tetapi juga
akan melakukan kebenaran yang diketahuinya. Tuhan Yesus berkata di Matius 5:37 “Jika
ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.”
Kita mau diingatkan firman Tuhan, jangan
sampai kasih yang Tuhan berikan bagi kita dicemarkan oleh kebencian, keegoisan,
uang dan juga kekerasan. Tetapi sebaliknya milikilah kasih yang mau berkorban,
menjunjung tinggi kebenaran firman Tuhan dalam diri kita.
Beberapa integritas umat Tuhan yang
dapat kita lihat dalam nas ini:
1.
Melakukan hal yang benar
Dalam melakukan hal yang benar, dibutuhkan kejujuran. Jujur mengakui apa yang benar adalah benar dan apa yang salah adalah salah. Namun terkadang ada orang yang sudah mengetahui itu salah namun karena yang berbuat salah itu adalah sahabatnya, keluarganya, teman dekatnya, maka akhirnya kita membenarkan kesalahan itu. Di Yakobus 4:17 dikatakan “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.”. Firman Tuhan menuntut kita tidak menjadi penyebar kabar bohong, gosip yang tidak memiliki kebenaran, hoax yang justru dapat merugikan orang lain, bahkan menyebabkan orang lain menderita oleh karena ketidak jujuran kita.
2.
Kebaikan
Kebaikan menghendaki adanya empati, belas kasih dan juga mengampuni. Namun kebaikan ini dapat dicemari oleh keegoisan dan dendam. Firman Tuhan berkata “Kalau kamu kebetulan melihat sapi atau keledai musuhmu tersesat, bawalah kembali kepada pemiliknya. Kalau keledai musuhmu jatuh karena berat bebannya, tolonglah dia menegakkan keledai itu; jangan tinggalkan begitu saja”. Inilah yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita “Kasihilah musuhmu” (Matius 5:44). Jika musuh saja haruslah kita kasihi, apalagi orang yang tidak memusuhi kita, bahkan firman Tuhan berkata “orang asing” (ayat 9) yang tidak kita kenal patut mendapat kebaikan kita. Kebaikan sejati telah diteladankan Tuhan Yesus kepada kita, walaupun manusia itu berdosa namun dengan kasihNya menyelamatkan manusia itu dari maut dengan mengorbankan DiriNya mati di kayu salib.
Tantangan terbesar untuk melakukan kebaikan adalah mengasihi musuh, melakukan kebaikan bagi orang yang melukai kita, namun ketika kita lulus dari sini, pasti kebaikan lainnya akan mengikut dengan sendirinya. Tentang apa yang jahat dilakukan orang lain kepada kita, yakinkanlah diri kita bahwa Tuhanlah hakim yang adil, dan yakinlah bahwa sekalipun orang lain mereka-reka yang jahat bagi kita, Tuhan dapat mengubahnya menjadi kebaikan bagi hidup kita. Maka apa yang tidak baik dilakukan oleh orang lain bagi kita jangan jadi penghalang kebaikan kita.
3.
Tidak dikuasai oleh Mamon
Di 1 Timotius 6:10 dikatakan “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang”. Ketika cinta akan uang mengatur kehidupan kita, maka kejahatan yang lainnya juga akan mengikut dengan sendirinya. Bahkan kita akan mengorbankan orang lain hanya untuk mendapatkan uang.
Cinta uang akan membutakan kita, memutarbalikkan kebenaran bahwa sesungguhnya kebahagiaan dan sukacita hidup kita adalah bergantung pada Tuhan, namun bagi orang yang cinta uang telah meletakkan kebahagiaan hidupnya pada uang, semakin bertambah uangnya maka hidupnya akan semakin bahagia. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata di Lukas 12:15 "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Dalam hidup ini kita butuh uang, namun kita
diingatkan bahwa sumber kehidupan kita adalah Tuhan, Dialah yang memelihara
hidup kita, Tuhan mau supaya apa yang ada pada kita dipakai untuk kemuliaan
nama Tuhan, bukan justru sebaliknya menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
dan mengumpulkan harta duniawi. Tuhanlah pemelihara hidup kita bukan iblis, dikatakan
di Amsal 10:22 “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.” Jangan berharap menjadi kaya dengan mencuri,
korupsi, suap maupun dengan pekerjaan yang curang, namun jadilah kaya dengan
berkat Tuhan. Orang yang diberkati oleh Tuhan akan selalu menjadi saluran
berkat.
No comments:
Post a Comment