Laman

Friday, March 8, 2019

Amsal 4: 18-27 | Firman Tuhan Terang Kehidupan

Bacaan Firman Tuhan: Amsal 4: 18-27
Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung.  Hai anakku, perhatikanlahperkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.

Menjaga dan memelihara kehidupan yang Tuhan berikan kepada kita adalah menjadi bagian tugas dan panggilan kita sebagai orang yang beriman. Kita mensyukuri kemahakuasaan Tuhan yang mencipta dan menjadikan kita dengan menjaga dan memelihara hidup pemberian Tuhan. Dengan cara bagaimana kita menjaganya? Tuhan Yesus mengatakan “Manusia hidup tidak hanya dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4: 4).

Dalam bacaan kita dari kitab Amsal ini, kita dingatkan untuk tidak hidup seperti orang fasik, jalan orang fasik itu seperti berjalan dalam kegelapan, tidak tahu kemana pergi dan tidak melihat jalan yang di laluinya, dia tersandung tetapi tidak tahu apa yang menyebabkannya tersandung.

Namun tidak demikian dengan hidup orang benar, yang berjalan seperti menelusuri jalan dipagi hari dan menyongsong siang hari, semakin dia berjalan ke depan jalan yang dilaluinya semakin terang. Demikianlah jalan hidup orang benar, sebab Yesus adalah terang dunia (Yohanes 8: 12) yang menyinari jalan yang kita tempuh.

Menjalani kehidupan ini, kita membutuhkan Yesus untuk menerangi jalan hidup yang akan kita tempuh. Tanpa tuntunan terang firman Tuhan Yesus kita seperti orang yang tidak dapat melihat, mendengar, berbicara, berjalan dan juga hati yang tidak bisa menimbang akan tindakan yang kita perbuat.

Namun ketika kita hidup bersama firman Tuhan, maka telinga, mata, mulut, kaki dan hati kita akan dibimbing untuk dapat menjalani hidup yang benar. Sekali-kali bukan karena kemampuan kita dapat menjalani hidup ini, namun kita dapat melalui setiap perjalanan hidup yang kita tempuh adalah karena ketaatan kita pada firman Tuhan yang adalah hikmat bagi kita.

Sebagaimana di katakan di ayat 23 “Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka”. Firman Tuhan adalah sumber kehidupan kita dan firman Tuhan yang menguasai seluruh tubuh kita, bahwa hidup kita sepenuhnya berada pada penguasaan firman Tuhan.

Kita mengetahui bagaimana tantangan hidup yang dihadapi oleh rasul Paulus dalam memberitakan Injil. Berbagai tantangan mulai di penjara, mendapatkan penganiayaan, menghadapi berbagai bahaya di perjalanan, penyakit yang ada dalam tubuhnya belum lagi fitnah yang dialamatkan kepadanya. Namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya memberitakan Injil. Dia tetap semangat menjalani hidup sebagai pemberita Injil sebab dia berkata “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Galatia 2: 20).

Sepanjang jalan kehidupan yang sudah dan yang akan kita jalani, kita akan berhadapan pada berbagai tantangan kehidupan yang dapat membuat kita tersandung. Kita bisa jatuh tersandung, manakala:

Kita mempertajam telinga kita mendengar suara godaan yang menggiurkan,
Kita membuka mulut untuk menjawab ucapan yang sia-sia,
Ketika mata kita menoleh pandangan ke arah kenikmatan sesaat,
Ketika memberikan kesempatan bagi kaki kita menyimpang ke jalan yang salah,   
Ketika kita mau untuk membuka hati diisi oleh hal yang kotor.

Sebesar apapun tantangan dan godaan kehidupan ini, tetaplah focus pada tujuan, setia kepada hikmat dari Tuhan dan biarlah hidup kita senantiasa diterangi firman Tuhan. Bahwa tidak ada jalan, pertolongan, sukacita, kenikmatan yang benar selain dari Tuhan kita Yesus Kristus. Menjalani kehidupan ini, biarlah kita menikmati kehadiran Tuhan dalam diri kita, bahwa yang menggerakkan kita menjalani kehidupan ini adalah kuasa Allah yang telah dinyatakan dalam diri setiap orang yang percaya.



No comments:

Post a Comment