Laman

Friday, September 21, 2018

Ulangan 16: 18-20 | Hidup dalam Terang Tuhan



Bacaan Firman Tuhan: Ulangan 16: 18-20
"Hakim-hakim dan petugas-petugas haruslah kauangkat di segala tempat yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu, menurut suku-sukumu; mereka harus menghakimi bangsa itu dengan pengadilan yang adil. Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar. Semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar, supaya engkau hidup dan memiliki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu."

Masalah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) tentu bukanlah masalah yang terjadi akhir-akhir ini, namun hal ini telah menjadi permasalahan yang terjadi sejak dahulu kala. Sebagaimana pada jaman Musa diingatkan agar berhati-hati untuk tidak jatuh pada sikap KKN yang dapat merusak kehidupan umat Israel. Apalagi jika hal ini dilakukan untuk memutarbalikkan kebenaran Hukum Tuhan.

Namun, yang paling ditekankan pada nas ini bukanlah masalah KKN, namun bagaimana kita sebagai umat Allah menghormati dan menghargai Firman Tuhan. Bagaimana supaya firman Tuhan itu hidup dan bekerja untuk menerangi kehidupan kita. Kita tidak bisa tawar menawar, memanipulasi maupun membeli Firman Tuhan.

Kita tidak bisa menyesuaikan firman Tuhan agar teapat seperti keinginan kita, tetapi kita yang harus menyesuaikan diri agar sesuai dengan firman Tuhan. Kita tidak dapat mengubah firman Tuhan, tetapi kitalah yang harus diubah dan diperbaharui oleh firman Tuhan.

Jika kita pergi atau mengunjungi suatu daerah, tentu kita harus menghormati aturan maupun adat yang berlaku di situ. Kita tidak dapat sesuka hati berbuat di daerah tempat kebiasaan kita. Jika kita masuk ke sebuah organisasi atau perusahaan, tentu kita juga akan tunduk pada aturan yang berlaku di perusahaan maupun organisasi yang kita masuki.

Demikian halnya dalam nas ini, bahwa tanah Kanaan yang hendak diberikan oleh Tuhan kepada umat Israel adalah tanah perjanjian dari Tuhan untuk mereka tempati, sehingga mereka tidak dapat sesuka hatinya menempati tanah itu. Jika mereka mendapatkan kehidupan, maka mereka harus tunduk pada firman Tuhan (Ulangan 5: 29-30; 32:47). Bahwa firman Tuhan adalah sumber kehidupan umat Tuhan.

Karena firman Tuhan adalah sumber kehidupan bagi umat, maka melalui Musa diangkatlah Hakim-hakim dan Petugas-petugas agar firman Tuhan benar-benar dihidupi oleh umat Tuhan, dan jika ada permasalahan di tengah umat, maka firman Tuhan adalah patokan dan tolak ukur dari kebenaran. Sehingga ketika para Hakim dan Petugas yang dipilih tidak melakukan tugas dengan adil, maka pesan firman Tuhan juga dapat menjadi kabur ditengah-tengah kehidupan umat. Itulah sebabnya ditekankan kepada mereka agar tidak memandang bulu dan menerima suap.

Jika kita merenungkan nas ini pada kehidupan kita saat ini, sebagaimana umat Israel demikian juga dengan kita, bahwa nafas hidup, tempat kita hidup dan apapun yang ada pada kita adalah berasal dari Tuhan. Sehingga kita dalam hidup ini tidak dapat sesuka hati, semau kita mengikuti keinginan daging dalam menjalani hidup, namun kita harus hidup dengan keteraturan sebagaimana pengajaran firman Tuhan.

Disinilah kunci kehidupan, mau untuk diatur, diarahkan, diingatkan, dinasehati dan ditegur firman Tuhan. Jika hokum yang dibuat manusia itu bisa dibelok-belokkan manusia, tetapi firman Tuhan itu adalah kekal, tidak ada dari kita dapat mengintervensi bahkan mengelabui firman Tuhan.




No comments:

Post a Comment