Bacaan Firman Tuhan: Ulangan 16: 18-20
"Hakim-hakim dan
petugas-petugas haruslah kauangkat di segala tempat yang diberikan TUHAN,
Allahmu, kepadamu, menurut suku-sukumu; mereka harus menghakimi bangsa itu
dengan pengadilan yang adil. Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah
memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata
orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar. Semata-mata
keadilan, itulah yang harus kaukejar, supaya engkau hidup dan memiliki negeri
yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu."
Masalah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN) tentu bukanlah masalah yang terjadi akhir-akhir ini, namun hal ini telah
menjadi permasalahan yang terjadi sejak dahulu kala. Sebagaimana pada jaman
Musa diingatkan agar berhati-hati untuk tidak jatuh pada sikap KKN yang dapat
merusak kehidupan umat Israel. Apalagi jika hal ini dilakukan untuk
memutarbalikkan kebenaran Hukum Tuhan.
Namun, yang paling ditekankan pada nas
ini bukanlah masalah KKN, namun bagaimana kita sebagai umat Allah menghormati
dan menghargai Firman Tuhan. Bagaimana supaya firman Tuhan itu hidup dan
bekerja untuk menerangi kehidupan kita. Kita tidak bisa tawar menawar,
memanipulasi maupun membeli Firman Tuhan.
Kita tidak bisa menyesuaikan firman Tuhan agar teapat seperti
keinginan kita, tetapi kita yang harus menyesuaikan diri agar sesuai dengan
firman Tuhan. Kita tidak dapat mengubah firman Tuhan, tetapi kitalah yang harus
diubah dan diperbaharui oleh firman Tuhan.
Jika kita pergi atau mengunjungi suatu
daerah, tentu kita harus menghormati aturan maupun adat yang berlaku di situ. Kita
tidak dapat sesuka hati berbuat di daerah tempat kebiasaan kita. Jika kita
masuk ke sebuah organisasi atau perusahaan, tentu kita juga akan tunduk pada
aturan yang berlaku di perusahaan maupun organisasi yang kita masuki.
Demikian halnya dalam nas ini, bahwa
tanah Kanaan yang hendak diberikan oleh Tuhan kepada umat Israel adalah tanah
perjanjian dari Tuhan untuk mereka tempati, sehingga mereka tidak dapat sesuka
hatinya menempati tanah itu. Jika mereka mendapatkan kehidupan, maka mereka
harus tunduk pada firman Tuhan (Ulangan 5: 29-30; 32:47). Bahwa firman Tuhan
adalah sumber kehidupan umat Tuhan.
Karena firman Tuhan adalah sumber
kehidupan bagi umat, maka melalui Musa diangkatlah Hakim-hakim dan
Petugas-petugas agar firman Tuhan benar-benar dihidupi oleh umat Tuhan, dan
jika ada permasalahan di tengah umat, maka firman Tuhan adalah patokan dan
tolak ukur dari kebenaran. Sehingga ketika para Hakim dan Petugas yang dipilih
tidak melakukan tugas dengan adil, maka pesan firman Tuhan juga dapat menjadi
kabur ditengah-tengah kehidupan umat. Itulah sebabnya ditekankan kepada mereka
agar tidak memandang bulu dan menerima suap.
Jika kita merenungkan nas ini pada
kehidupan kita saat ini, sebagaimana umat Israel demikian juga dengan kita,
bahwa nafas hidup, tempat kita hidup dan apapun yang ada pada kita adalah
berasal dari Tuhan. Sehingga kita dalam hidup ini tidak dapat sesuka hati, semau
kita mengikuti keinginan daging dalam menjalani hidup, namun kita harus hidup
dengan keteraturan sebagaimana pengajaran firman Tuhan.
Disinilah kunci kehidupan, mau untuk
diatur, diarahkan, diingatkan, dinasehati dan ditegur firman Tuhan. Jika hokum yang
dibuat manusia itu bisa dibelok-belokkan manusia, tetapi firman Tuhan itu
adalah kekal, tidak ada dari kita dapat mengintervensi bahkan mengelabui firman
Tuhan.
No comments:
Post a Comment