Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 133
Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah
baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti
minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut
Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas
gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan
untuk selama-lamanya.
Mazmur
ini termasuk nyanyian ziarah (Mazmur 120-134) yang kerap dinyanyikan oleh para
peziarah yang naik ke bukit Sion untuk merayakan hari raya. Melalui Mazmur ini
peziarah menyatakan sukacita mereka yang satu hati dan satu tujuan untuk
menghadap hadirat Tuhan. Mazmur ini berasal dari Daud yang menyatakan besarnya
berkat Tuhan yang diperoleh dari hidup rukun.
Indahnya kesatuan di dalam kasih Tuhan
Daud
yang memiliki banyak anak dan istri, sangat mengharapkan agar keturunannya
dapat hidup dengan rukun. Demikian juga keduabelas suku Israel supaya semakin
kompak dan tidak lagi hanya mementingkan diri sendiri, sebab Tuhan telah
memberikan kepada mereka seorang raja untuk memimpin umat Israel.
“alangkah baik dan indahnya”. Betapa
baik dan indahnya kesatuan itu, membawa sukacita dan mendatangkan kebaikan,
karena itulah yang dikehendaki oleh Tuhan.
“Diam bersama dengan rukun”
yaitu kesatuan di dalam kasih. Supaya setiap orang merindukan terciptanya
kesatuan dan memberikan diri untuk mengutamakan kesatuan karena kasihnya kepada
sesama. Betapa indah persekutuan yang diikat dalam kasih Tuhan, sebagaimana
Tuhan Yesus katakan “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam
Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Matius 18: 20). Kerukunan yang baik dan indah itulah yang dikehendaki oleh Allah dari kita sebagai saudara di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Yang menjadikan kita satu di melalui darah Kristus yang menjadikan kita anak-anak Allah.
Seperti minyak yang baik
Yaitu
minyak yang mahal dan harum yang dipakai saat pentahbisan seorang imam (2 Musa
29). Bahwa kesatuan di dalam kasih itu adalah pemberian yang kudus dan berharga
dari Tuhan. Supaya kasih kesatuan itu menyebarkan harum dari umat Tuhan. Adalah
kudus dihadapan Tuhan hati yang mau menciptakan kesatuan di dalam kasih Tuhan.
Tuhan
memberkati kita melalui Roh Kudus yang mempersatukan umatNya (Efesus 4: 1-6) sebagai minyak yang baik yang kudus yang berasal dari Tuhan. Roh
Kudus-lah yang mempersatukan kita di dalam persekutuan di dalam jemaat Tuhan
yang kudus. Sebagaimana doa Tuhan Yesus “Supaya mereka menjadi satu sama seperti
Kita” (Yoh. 17:11). Ketika kita mau tunduk di bawah kuasa Roh Kudus,
maka Roh Kudus akan berbuah dalam diri kita menghasilkan “Kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan” (Galatia 5:22;
Kolose 3: 12)
Seperti embun gunung Hermon
Karakter
dari gunung Hermon adalah gunung yang bersalju menjadi sumber embun yang turun
ke gunung-gunung Sion yang tandus. Kita dapat melihat bahwa embun itu adalah lambang
dari berkat Tuhan (Hosea 14:6) yang turun sampai kepada orang yang hidup dalam
kasih.
Orang
yang dengan sungguh-sungguh mau mewujudkan kesatuan dalam kasih Tuhan adalah
orang yang diberkati. Yang akan senantiasa merasakan kebaikan Tuhan yang turun
dalam hidupnya, dan berkat yang terbesar pun diterimanya, yaitu kehidupan untuk
selama-lamanya.
Bisa
saja kita membentuk suatu persekutuan ataupun kita duduk diam bersama dengan
teman, namun hal itu tidak akan menjamin terwujudnya kesatuan dalam kasih. Bahkan
dalam hubungan keluarga dekat sekalipun tidak akan menjamin tercipta suasana
hidup rukun.
Kesatuan
hidup rukun adalah anugerah Tuhan yang berasal dari atas. Seperti minyak yang
baik turun sampai ke leher jubah dan seperti embun di gunung Hermon turun
sampai ke gunung-gunung Sion. Berkat Tuhan yang memberikan kesatuan itu adalah
melalui pencurahan Roh Kudus kepada setiap orang yang percaya. Dengan menerima
kuasa Roh Kudus bekerja dalam diri kita, maka kita menerima berkat kesatuan
dalam kasih itu bekerja dalam diri kita dan akan menghasilkan buah yang baik
bagi diri kita dan juga bagi persekutuan kita. Sebagaimana diajarkan pada kita
di Efesus 5: 2 “dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah
mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai
persembahan dan korban yang harum bagi Allah.”
No comments:
Post a Comment