Laman

Friday, August 3, 2018

Mazmur 133 | Kesatuan dalam kasih Tuhan



Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 133
Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Mazmur ini termasuk nyanyian ziarah (Mazmur 120-134) yang kerap dinyanyikan oleh para peziarah yang naik ke bukit Sion untuk merayakan hari raya. Melalui Mazmur ini peziarah menyatakan sukacita mereka yang satu hati dan satu tujuan untuk menghadap hadirat Tuhan. Mazmur ini berasal dari Daud yang menyatakan besarnya berkat Tuhan yang diperoleh dari hidup rukun.

Indahnya kesatuan di dalam kasih Tuhan
Daud yang memiliki banyak anak dan istri, sangat mengharapkan agar keturunannya dapat hidup dengan rukun. Demikian juga keduabelas suku Israel supaya semakin kompak dan tidak lagi hanya mementingkan diri sendiri, sebab Tuhan telah memberikan kepada mereka seorang raja untuk memimpin umat Israel.

“alangkah baik dan indahnya”. Betapa baik dan indahnya kesatuan itu, membawa sukacita dan mendatangkan kebaikan, karena itulah yang dikehendaki oleh Tuhan.
“Diam bersama dengan rukun” yaitu kesatuan di dalam kasih. Supaya setiap orang merindukan terciptanya kesatuan dan memberikan diri untuk mengutamakan kesatuan karena kasihnya kepada sesama. Betapa indah persekutuan yang diikat dalam kasih Tuhan, sebagaimana Tuhan Yesus katakan Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Matius 18: 20). Kerukunan yang baik dan indah itulah yang dikehendaki oleh Allah dari kita sebagai saudara di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Yang menjadikan kita satu di melalui darah Kristus yang menjadikan kita anak-anak Allah.

Seperti minyak yang baik
Yaitu minyak yang mahal dan harum yang dipakai saat pentahbisan seorang imam (2 Musa 29). Bahwa kesatuan di dalam kasih itu adalah pemberian yang kudus dan berharga dari Tuhan. Supaya kasih kesatuan itu menyebarkan harum dari umat Tuhan. Adalah kudus dihadapan Tuhan hati yang mau menciptakan kesatuan di dalam kasih Tuhan.

Tuhan memberkati kita melalui Roh Kudus yang mempersatukan umatNya (Efesus 4: 1-6) sebagai minyak yang baik yang kudus yang berasal dari Tuhan. Roh Kudus-lah yang mempersatukan kita di dalam persekutuan di dalam jemaat Tuhan yang kudus. Sebagaimana doa Tuhan Yesus “Supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” (Yoh. 17:11). Ketika kita mau tunduk di bawah kuasa Roh Kudus, maka Roh Kudus akan berbuah dalam diri kita menghasilkan “Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan” (Galatia 5:22; Kolose 3: 12)

Seperti embun gunung Hermon
Karakter dari gunung Hermon adalah gunung yang bersalju menjadi sumber embun yang turun ke gunung-gunung Sion yang tandus. Kita dapat melihat bahwa embun itu adalah lambang dari berkat Tuhan (Hosea 14:6) yang turun sampai kepada orang yang hidup dalam kasih.
Orang yang dengan sungguh-sungguh mau mewujudkan kesatuan dalam kasih Tuhan adalah orang yang diberkati. Yang akan senantiasa merasakan kebaikan Tuhan yang turun dalam hidupnya, dan berkat yang terbesar pun diterimanya, yaitu kehidupan untuk selama-lamanya.

Bisa saja kita membentuk suatu persekutuan ataupun kita duduk diam bersama dengan teman, namun hal itu tidak akan menjamin terwujudnya kesatuan dalam kasih. Bahkan dalam hubungan keluarga dekat sekalipun tidak akan menjamin tercipta suasana hidup rukun.
 
Kesatuan hidup rukun adalah anugerah Tuhan yang berasal dari atas. Seperti minyak yang baik turun sampai ke leher jubah dan seperti embun di gunung Hermon turun sampai ke gunung-gunung Sion. Berkat Tuhan yang memberikan kesatuan itu adalah melalui pencurahan Roh Kudus kepada setiap orang yang percaya. Dengan menerima kuasa Roh Kudus bekerja dalam diri kita, maka kita menerima berkat kesatuan dalam kasih itu bekerja dalam diri kita dan akan menghasilkan buah yang baik bagi diri kita dan juga bagi persekutuan kita. Sebagaimana diajarkan pada kita di Efesus 5: 2 “dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.”

No comments:

Post a Comment