Laman

Wednesday, January 17, 2018

2 Petrus 2:10b-16 | Menkmati Hidup Bersama Tuhan



Bacaan irman Tuhan: 2 Petrus 2: 10b-16
Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar, dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu. Mata mereka penuh nafsu zinah dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat orang-orang yang lemah. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan. Mereka adalah orang-orang yang terkutuk!


Ancaman penyesatan yang dilakukan oleh guru-guru palsu yang di hadapi jemaat mula-mula tetaplah dapat kita lihat dalam dunia saat ini. Bagaimana orang Kristen yang akhirnya jatuh dalam kubangan dosa bahkan yang meninggalkan imannya oleh pengaruh lingkungan yang menyesatkan.

Firman Tuhan bagi kita saat ini ingin mengarahkan pandangan kita akan ancaman penyesatan yang ada di sekeliling kita yang hendak menarik kita ambil bagian dalam kesesatan itu, diantaranya:
A. Isu-isu SARA yang membawa kita menjadi orang penghujat dan penghina. Peluang untuk saling menyalahkan, menganggap diri benar dengan cara kekerasan dan kekasaran sangat terbuka lebar. Memicu konflik Agama, Ras, Suku ataupun kelompok.  
     B. Mengikuti naluri nafsunya, yaitu dampak negatif kemajuan jaman yang begitu cepat terjadi yang membawa kita pada kerakusan, ketamakan, hawa nafsu percabulan. Tanpa di sadari kita di paksa memiliki segala apa yang di sediakan oleh kemajuan jaman tanpa memperdulikan orang lain. Maka tidak aka nada ubahnya kita ini seperti binatang bahkan mungkin lebih buruk lagi (ay. 12).

Sebagai orang Kristen yang mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat, tentu kita harus bijak dalam menyikapi hal-hal yang tersebut di atas, sebagaimana Rasul Petrus menuliskan agar kita menggunakan akal pikiran bukan naluri nafsu kita.

Dapat kita lihat bagaimana dunia disekitar kita menyuguhkan pemandangan yang menggoda kita untuk menikmati kebahagiaan dan kenikmatan dengan uang, seks, konsumeriseme, hedonisme. Seakan-akan itu adalah jawaban untuk kebahagiaan kita. Namun sebagai seorang Kristen, bagaimana kita teguh pada konsep sebagaimana Tuhan Yesus ajarkan “Berbahagialah mereka yang yang tidak melihat, namun percaya” (Yoh. 20: 29b). Bagaimana kita dengan teguh memegang prinsip, bahwa kita hidup itu mengandalkan iman percaya kepada Tuhan Yesus bukan mengikuti apa yang kita lihat.

 Saya yakin dari kita semua ingin hidup bahagia, para penyesat di dunia ini mencoba memberikan solusi pada kita, mana jalan menuju kebahagiaan itu. Maka kita akan di sesatkan dengan perkataan “banyak jalan menuju Roma”.

Sekarang, bagaiamana dengan kita orang Kristen untuk menikmati kebahagiaan dalam hidup? John Wesley dengan kalimatnya yang terkenal pernah mengatakan “Anda tidak dapat bahagia tanpa kekudusan”. Menikmati kebahagiaan dalam hidup itu bukanlah hal yang di cari-cari, justru sebaliknya keterbukaan manusia itu sendiri untuk menerima kebahagiaan yang akan diberikan oleh Tuhan Yesus. Itulah yang tercermin dari ucapan bahagia Tuhan Yesus (Matius 5: 3-12) berbahagialah kita jika menerima Yesus mengatur dan mengarahkan hidup kita.

Apapun yang di katakan oleh dunia ini tentang konsep dalam menikmati hidup, hanya akan membawa kita pada penghakiman Tuhan. Tetapi belajarlah untuk hidup kudus, pelajarilah konsep yang sudah sempurna yang di ajarkan oleh Tuhan Yesus kepada kita, dengan tetap setia berpegang pada pengajaran yang di tetapkan Tuhan Yesus. Hidup tanpa amarah, hawa nafsu duniawi, kesombongan, ketamakan, menghakimi.

No comments:

Post a Comment