Laman

Friday, November 3, 2017

1 Tesalonika 5: 1-11 | Sadar dan Berjaga-jaga

Bacaan Firman Tuhan: 1 Tesalonika 5: 1-11
Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,

Menyegarkan kembali ingatan dan pengakuan iman kita tentang kedatangan hari Tuhan, yang tidak dapat kita prediksi kapan saat dan waktunya, tetapi kepastian yang kita pegang bahwa Hari Tuhan itu saatnya akan tiba ketika Yesus datang kembali ke dunia ini. Saat kedatangan hari Tuhan itu bisa ketika kita masih hidup maupun setelah kita meninggal.

Kedatangan hari Tuhan itu dapat menjadi suatu murka yang besar dari Tuhan namun Hari Tuhan itu juga bisa menjadi keselamatan bagi kita. Tergantung bagaimana kita dalam mempersiapkan diri. Dalam nas ini rasul Paulus menegaskan pada kita, bahwa harapan Tuhan kita akan mendapatkan keselamatan itu bukan murkaNya (ay. 9). Tetapi semuanya kembali pada diri kita, apakah kita mau di selamatkan atau mendapat murkaNya pada saat kedatangan Hari Tuhan yang dahsyat itu.

Nas ini ingin mengajarkan kita bagaimana sesungguhnya mempersiapkan diri dalam penantian kita akan datangnya hari Tuhan. Dikatakan “Tetapi kita yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan Iman dan Kasih dan berketopongkan pengharapan keselamatan” (ay. 8), pengertiannya di situ, bahwa kita harus membawakan diri dalam iman, kasih dan pengarapan layaknya orang pada siang hari yang melakukan aktifitas sehari-hari dan bukan seperti orang pada malam hari yang tidur terlelap ataupun seperti orang yang sedang mabuk yang tidak dapat menyelematkan diri ketika sesuatu terjadi tiba-tiba.

Tubuh kita bisa lemah, kita bisa saja istirahat dalam bekerja, kita bisa tidur bahkan kita sautu saat juga akan kembali menjadi tanah, namun firman Tuhan mengingatkan kepada kita bahwa Iman Kasih dan Pengharapan kita harus tetap hidup bekerja dan berkarya. Jangan kita biarkan Iman Kasih dan pengharapan kita itu tertidur, lemah bahkan mati. Sehingga dalam kehidupan kita sehari-hari jangan jadi terbalik, kita ingin kerja sampai-sampai 24 jam/hari itu kurang, namun Iman Kasih dan Pengharapannya tertidur, tidak bekerja.

Sehingga dalam menjalani kehidupan ini, jangan kita dahulukan pertimbangan pikiran tetapi dahulukanlah Iman Kasih dan Pengharapan kita menanggapi setiap apapun yang telah – sedang – yang akan terjadi. Dan kita juga harus pahami, sesungguhnya Iman Kasih dan Pengharapan itu tidak hanya berguna bagi penantian kita akan datangnya hari Tuhan, tetapi juga berguna dalam kehidupan kita di dunia ini. Sebab itu adalah pemberian Allah yang akan kita gunakan dalam perjalanan hidup kita di dunia ini dan juga untuk kehidupan kekal bersama Tuhan kita Yesus Kristus.

No comments:

Post a Comment