Bacaan
Firman Tuhan: Roma 10: 5-15
Tetapi apakah katanya?
Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam
hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku
dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena
dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan
diselamatkan.
Dalam
kitab Roma kita akan menemukan dengan terperinci penjelasan tentang pembenaran
oleh karena Iman. Paulus menjelaskan bagaimana kasih karunia Allah melalui iman
kepada Yesus Kristus menjangkau kepada semua orang yang mau percaya. Maka,
keselamatan itu hanya karena anugerah Tuhan semata. Sehingga tidak ada yang bisa
mendapatkan keselamatan karena kebaikan, kemampuan bahkan karena melakukan
Hukum Taurat.
Sebab,
manusia tidak akan pernah dapat menjangkau kekudusan Tuhan bagaimanapun hebat
dan kemampuannya untuk taat pada Hukum Taurat. Namun, manusia itu dapat selamat
karena Allah yang datang kepada manusia. itulah sebabnya dikatakan “hanya oleh
anugerah Allah kita selamat”.
Bagaimanapun
kehebatan dan kekuatan seorang pelari, jika ia salah arah maka dia tidak akan
kunjung sampai pada garis akhir yang benar. Namun karena kasih karunia Tuhan,
yang walaupun kita itu lemah dan ‘tak berdaya, namun karena Tuhan mendatangi
kita, maka Dia menuntun kita ke jalan yang benar.
Maka
Firman Tuhan bagi kita saat ini ingin menegaskan bahwa tidak ada seorang pun
dapat membanggakan kehebatan dan kekudusannya. Semua orang dapat selamat hanya
jika percaya kepada Yesus Kristus. Dalam ayat 9 dikatakan: “Sebab jika kamu mengaku dengan
mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hatimu bahwa Allah telah
membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan di selamatkan”.
Melalui
nas ini juga kita diingatkan, bahwa sesungguhnya Tuhan itu dekat kepada orang
yang mengimani Yesus sebagai juruselamat dalam hidupnya. Itulah sebabnya
dikatakan dalam ayat 8 “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam
mulutmu dan di dalam hatimu”.
Kita
ingat bagaimana kehidupan Nabi Elia, segala tantangan kehidupan yang di
laluinya tidak pernah lepas dari kasih karunia Allah. Dia menjalani kehidupan
bersama Allah yang hidup. Ketika Elia hidup dalam keputusasaan oleh karena
ancaman Izebel. Tuhan datang kepadanya untuk mengangkat dirinya dari
keputusasaan. Ketika kita menerima uluran kasih Tuhan maka kita akan di angkat
ke tempat yang paling tinggi.
Kemampuan
kita menjalani kehidupan ini bukanlah karena kekuatan, kemampuan dan juga
pikiran kita, tetapi semuanya adalah karena kasih karunia Allah semata. Iman kepada
kasih karunia Tuhan itulah yang menyelamatkan kita.
Jika
Tuhan itu dekat dengan kita, maka bagaimana dalam menjalani kehidupan ini kita
semakin mengenal Tuhan, semakin akrab bersama Tuhan yang ada dalam diri kita.
Sehingga kita tidak memakai pikiran kita untuk mengenal Tuhan dalam hidup ini,
tetapi kita memakai iman untuk dapat menjalani dan memahami tentang apapun yang
terjadi. Dikatakan dalam ayat 11 “Barangsiapa yang percaya kepada Dia tidak
akan dipermalukan”.
Jika
kita semakin membuka hati kita dikuasai oleh Tuhan, maka akan semakin banyak
perbuatan Tuhan yang sesungguhnya jauh dari jangkauan pikiran dan kemampuan
kita. Disitulah kebesaran dari kasih karunia Tuhan yang memberikan diriNya
untuk keselamatan kita. Jika kita percaya kepada Tuhan Yesus sebagai
Juruselamat, maka Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita berjalan sendiri.
No comments:
Post a Comment