Laman

Wednesday, April 19, 2017

Markus 16: 12-18 | Diutus dan dimampukan



Bacaan Firman Tuhan: Markus 16: 12-18
“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”
Ada 3 hal yang dapat kita pergumulkan melalui nas ini:

1.      Mempercayai kebangkitan Yesus (ayat 12-14)
Setelah kebangkitan Yesus, berita tentang kebangkitanNya langsung tersiar melalui penampakan Yesus kepada Maria Magdalena dan juga kepada dua orang yang dalam perjalanan. Apa yang mereka saksikan dan rasakan itu pula yang disampaikan pada murid-murid Yesus. Namun mereka tidak percaya akan apa kesaksian dari orang yang telah bertemu dengan Yesus yang hidup.

Bisa muncul pertanyaan “mengapa Yesus tidak langsung memberitakan kebangkitanNya langsung kepada murid-muridNya?” Mengapa Yesus menyatakan kebangkitanNya pertama kepada orang lain? Jawabnya adalah: Tuhan Yesus punya maksud yang dalam disi. Yaitu:

a.      Kebenaran berita tentang kebangkitan Yesus. Bahwa lebih baik orang-orang yang ada di luar murid Yesus yang lebih dahulu mengetahuinya, sebab jika murid-muridNya yang mengetahui lebih dulu, maka berita yang mereka sampaikan nantinya akan sulit dipercayai, karena bisa saja orang lain menganggap murid Yesus sedang berhalusinasi karena kesedihan.

b.      Karena kebangkitan Yesus menjadi inti dari iman para pengikut Yesus, maka sangat penting bagi Yesus benar-benar mempersiapkan murid-muridNya memahami dan mempercayai dengan baik tentang kebangkitan Yesus. Bahwa murid-murid Yesus memang benar-benar teguh meyakini, menyaksikan, melihat dan menggumuli apa yang telah terjadi pada Yesus, bahwa Yesus telah bangkit dari kematian.

Hal ini menjadi sangat penting, sebagaimana kita melihat bagaimana murid-murid Yesus saja yang telah bersama-sama melayani dengan Yesus memperlihatkan ketidakpercayaannya pada hari kebangkitan Yesus, maka pertanyaannya, bagaimana pula dengan kita saat ini, dan bagaimana pula puluhan ribu tahun yang akan datang. apakah pengikut Yesus akan tetap memiliki iman yang teguh tentang kebangkitan Yesus?

Yesus meneguhkan kita, sebagaimana dikatakanNya kepada Tomas: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya” (Yoh. 20:29).

Maka yang menjadi pertanyaan untuk kita gumuli saat ini adalah: “Apakah kebangkitan Yesus memiliki relevansi dengan hidup kita saat ini?”; “Sejauhmana kebangkitan Yesus itu berdampak pada kita?” Atau jangan-jangan kebangkitan Yesus itu sudah ditelan oleh rutinitas, hanya memperlihatkan kepercayaan yang tidak berdampak apa-apa. Apakah Yesus memang benar-benar hidup pada diri kita?

2.      Amanat Agung (ayat 15-16)
Setelah para murid Yesus mempercayai akan apa yang telah terjadi, maka Yesus memberikan amanat. Amanat ini menjadi tugas setiap orang percaya, bahwa setiap orang beriman harus memberitakan kabar baik. Kabar baik itu adalah tongkat estafet yang harus dibawa dan dilanjutkan. Jika kita mempercayai kebangkitan Yesus, maka beritakanlah, saksikanlah. 

Dalam buku Markus ini, amanat agung Yesus memiliki ciri khas, bahwa kabar baik itu harus diberitakan kepada segala mahluk, maka tumbuh-tumbuhan dan binatang bahkan semua alam semesta harus diberitakan tentang kebangkitan Yesus.

Artinya disini bahwa setiap orang percaya harus memakai kehidupannya menjadi hidup yang bersaksi, yang memberitakan firman Tuhan dalam segala lini kehidupan. Dengan penuh keyakinan kita memberitakan bahwa satu-satunya keselamatan bagi dunia ini adalah percaya kepada Yesus, diluar kepercayaan kepada Yesus adalah hukuman. Mau selamat? Ikut Yesus, percaya kepada kebangkitan Yesus. Maka jika dikatakan percaya, beriman kepada Yesus maka harus berbuat - “to do something”.

3.      Orang percaya diberi kemampuan ( ayat 17-18)
Bahwa kebangkitan Yesus telah memberikan kuasa dan kemampuan kepada setiap orang yang percaya. Yaitu kemampuan dan kuasa yang berasal dari luar kemampuan manusia. Jika hanya mengandalkan kemampuan diri kita sebagai manusia tentu kita tidak akan mampu menjadi orang percaya. Tetapi Tuhan memberikan kepada kita kekuatan dan perlindungan Tuhan untuk memampukan untuk dapat hidup dalam iman percaya kita.

Sebagaimana rasul Paulus katakana “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” – Efesus 2: 8. Kita bertekun dalam firman Tuhan, rajin bersekutu dalam ibadah, mendekatkan diri kepada Tuhan dalam kidung pujian dan doa – itu semua adalah penampakan kuasa Tuhan yang bekerja dalam diri kita, bukan karena kekuatan kita mampu berbuat seperti itu, tetapi itu adalah tanda penyertaan Tuhan ada dalam diri kita. Itu bukan kemampuan fisik kita, tetapi itu adalah pemberian Allah yang patut kita syukuri, bahwa kita tetap dapat teguh di dalam keselamatan yang telah diberikan oleh Tuhan. Hanya karena kekuatan dari Tuhan saja kita dapat dan mampu berjalan dalam terang Tuhan.

Itu pula sebabnya Yesus mengatakan “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah” – Markus 14:38. Sebab iman kita bisa tertidur dan bahkan mati jika kita membiarkan diri kita ini dikuasai oleh kelemahan kita sebagai manusia. Maka kita membutuhkan kekuatan kepada Tuhan supaya mampu hidup di dalam panggilanNya. Sebagaimana Yesus yang memberikan teladan bagi kita, Dia berdoa di taman Getsemani ketika hendak memasuki penderitaanNya untuk dimampukan menyelesaikan misi dari BapaNya.

Maka kita patut bersyukur, sebagai orang percaya menjalankan tugas panggilan kita sebagai pengikut Yesus, kita dipersiapkan, kita diteguhkan, kita diarahkan dan kita diberikan kemampuan untuk menjadi panggilan kita sebagai seorang Kristen. Bahwa kuasa Allah bekerja dalam diri kita.

No comments:

Post a Comment