Bacaan
Firman Tuhan: Markus 16: 12-18
“Pergilah
ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya
dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”
Ada 3 hal yang dapat kita
pergumulkan melalui nas ini:
1. Mempercayai kebangkitan Yesus (ayat
12-14)
Setelah kebangkitan Yesus,
berita tentang kebangkitanNya langsung tersiar melalui penampakan Yesus kepada
Maria Magdalena dan juga kepada dua orang yang dalam perjalanan. Apa yang
mereka saksikan dan rasakan itu pula yang disampaikan pada murid-murid Yesus.
Namun mereka tidak percaya akan apa kesaksian dari orang yang telah bertemu
dengan Yesus yang hidup.
Bisa muncul pertanyaan
“mengapa Yesus tidak langsung memberitakan kebangkitanNya langsung kepada
murid-muridNya?” Mengapa Yesus menyatakan kebangkitanNya pertama kepada orang
lain? Jawabnya adalah: Tuhan Yesus punya maksud yang dalam disi. Yaitu:
a.
Kebenaran berita tentang kebangkitan Yesus.
Bahwa lebih baik orang-orang yang ada di luar murid Yesus yang lebih dahulu
mengetahuinya, sebab jika murid-muridNya yang mengetahui lebih dulu, maka
berita yang mereka sampaikan nantinya akan sulit dipercayai, karena bisa saja
orang lain menganggap murid Yesus sedang berhalusinasi karena kesedihan.
b.
Karena kebangkitan Yesus menjadi inti dari
iman para pengikut Yesus, maka sangat penting bagi Yesus benar-benar
mempersiapkan murid-muridNya memahami dan mempercayai dengan baik tentang kebangkitan
Yesus. Bahwa murid-murid Yesus memang benar-benar teguh meyakini, menyaksikan,
melihat dan menggumuli apa yang telah terjadi pada Yesus, bahwa Yesus telah
bangkit dari kematian.
Hal ini menjadi sangat penting, sebagaimana
kita melihat bagaimana murid-murid Yesus saja yang telah bersama-sama melayani
dengan Yesus memperlihatkan ketidakpercayaannya pada hari kebangkitan Yesus,
maka pertanyaannya, bagaimana pula dengan kita saat ini, dan bagaimana pula
puluhan ribu tahun yang akan datang. apakah pengikut Yesus akan tetap memiliki
iman yang teguh tentang kebangkitan Yesus?
Yesus meneguhkan kita, sebagaimana
dikatakanNya kepada Tomas: “Karena engkau telah melihat Aku, maka
engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya” (Yoh.
20:29).
Maka yang menjadi pertanyaan untuk kita
gumuli saat ini adalah: “Apakah
kebangkitan Yesus memiliki relevansi dengan hidup kita saat ini?”; “Sejauhmana kebangkitan Yesus itu berdampak
pada kita?” Atau jangan-jangan kebangkitan Yesus itu sudah ditelan oleh
rutinitas, hanya memperlihatkan kepercayaan yang tidak berdampak apa-apa.
Apakah Yesus memang benar-benar hidup pada diri kita?
2. Amanat Agung (ayat 15-16)
Setelah para murid Yesus mempercayai akan
apa yang telah terjadi, maka Yesus memberikan amanat. Amanat ini menjadi tugas
setiap orang percaya, bahwa setiap orang beriman harus memberitakan kabar baik.
Kabar baik itu adalah tongkat estafet yang harus dibawa dan dilanjutkan. Jika
kita mempercayai kebangkitan Yesus, maka beritakanlah, saksikanlah.
Dalam buku Markus ini, amanat agung Yesus
memiliki ciri khas, bahwa kabar baik itu harus diberitakan kepada segala
mahluk, maka tumbuh-tumbuhan dan binatang bahkan semua alam semesta harus diberitakan
tentang kebangkitan Yesus.
Artinya disini bahwa setiap orang percaya
harus memakai kehidupannya menjadi hidup yang bersaksi, yang memberitakan
firman Tuhan dalam segala lini kehidupan. Dengan penuh keyakinan kita
memberitakan bahwa satu-satunya keselamatan bagi dunia ini adalah percaya
kepada Yesus, diluar kepercayaan kepada Yesus adalah hukuman. Mau selamat? Ikut
Yesus, percaya kepada kebangkitan Yesus. Maka jika dikatakan percaya, beriman
kepada Yesus maka harus berbuat - “to do
something”.
3. Orang percaya diberi kemampuan ( ayat
17-18)
Bahwa kebangkitan Yesus telah memberikan
kuasa dan kemampuan kepada setiap orang yang percaya. Yaitu kemampuan dan kuasa
yang berasal dari luar kemampuan manusia. Jika hanya mengandalkan kemampuan
diri kita sebagai manusia tentu kita tidak akan mampu menjadi orang percaya.
Tetapi Tuhan memberikan kepada kita kekuatan dan perlindungan Tuhan untuk
memampukan untuk dapat hidup dalam iman percaya kita.
Sebagaimana rasul Paulus katakana “Sebab
karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah” – Efesus 2: 8. Kita bertekun dalam firman
Tuhan, rajin bersekutu dalam ibadah, mendekatkan diri kepada Tuhan dalam kidung
pujian dan doa – itu semua adalah penampakan kuasa Tuhan yang bekerja dalam
diri kita, bukan karena kekuatan kita mampu berbuat seperti itu, tetapi itu
adalah tanda penyertaan Tuhan ada dalam diri kita. Itu bukan kemampuan fisik
kita, tetapi itu adalah pemberian Allah yang patut kita syukuri, bahwa kita
tetap dapat teguh di dalam keselamatan yang telah diberikan oleh Tuhan. Hanya
karena kekuatan dari Tuhan saja kita dapat dan mampu berjalan dalam terang
Tuhan.
Itu pula sebabnya Yesus mengatakan “Berjaga-jagalah dan berdoalah,
supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging
lemah” – Markus 14:38. Sebab iman kita bisa tertidur dan bahkan mati
jika kita membiarkan diri kita ini dikuasai oleh kelemahan kita sebagai
manusia. Maka kita membutuhkan kekuatan kepada Tuhan supaya mampu hidup di
dalam panggilanNya. Sebagaimana Yesus yang memberikan teladan bagi kita, Dia berdoa
di taman Getsemani ketika hendak memasuki penderitaanNya untuk dimampukan
menyelesaikan misi dari BapaNya.
Maka kita patut bersyukur,
sebagai orang percaya menjalankan tugas panggilan kita sebagai pengikut Yesus,
kita dipersiapkan, kita diteguhkan, kita diarahkan dan kita diberikan kemampuan
untuk menjadi panggilan kita sebagai seorang Kristen. Bahwa kuasa Allah bekerja
dalam diri kita.
No comments:
Post a Comment