Laman

Wednesday, June 15, 2016

Lukas 8: 26-39 | Ada yang menolak keselamatan



Bacaan Firman Tuhan: Lukas 8: 26-39
“Lalu seluruh penduduk daerah Gerasa meminta kepada Yesus, supaya Ia meninggalkan mereka, sebab mereka sangat ketakutan. Maka naiklah Ia ke dalam perahu, lalu berlayar kembali”
Apa tujuan Yesus datang ke daerah orang Gerasa? Tentu untuk menjalankan misiNya supaya berita keselamatan Tuhan hadir disitu. Sebagaimana Tuhan telah menyelamatkan orang yang dirasuki oleh banyak setan sesampainya Yesus di daerah Gerasa.

Para setan-setan yang merasuki seorang Gerasa itu menyebut diri mereka dengan “Legion”. Kata Legion dalam istilah pasukan tentara romawi adalah sekumpulan tentara yang berjumlah banyak sekitar 3000-6000 orang. Jika seperti itu banyaknya setan tinggal dalam diri seseorang tentunya akan membuat seseorang yang kerasukan itu tidak lagi dapat berkuasa atas dirinya. Maka wajar jika dalam nas ini disebutkan bahwa ia dapat memutuskan rantai yang membelenggunya.

Kita bisa memahami nas ini secara teologis, begitu banyaknya saat ini orang-orang yang telah disandera oleh roh-roh setan dengan bentuk yang lebih modern. Yang mana kita tidak lagi dapat menjadi tuan atas diri kita sendiri, bukan lagi hati dan pikiran kita yang memerintah atas diri kita, tetapi kita sudah disandera oleh roh-roh hawa nafsu, uang, hobby, hedonisme, kebencian, amarah, kekejaman dan lain sebagainya.

Jika kita bisa membuat perbandingan kecenderungan melakukan firman Tuhan ataukah mengikuti keinginan daging, maka kita pastinya sudah dapat menebak apakah kita sudah bisa dikatakan sama seperti seorang Gerasa yang dirasuki banyak setan tadi.

Jika dengan kekuatan kita tentunya, kita tidak akan dapat bebas dari kuasa-kuasa setan yang telah merasuki hidup kita. Harus ada kekuatan lain di luar dari diri kita, yakni Tuhan Yesus. Jika Tuhan yang bertindak atas kehidupan kita, maka segala kuasa-kuasa yang mengambil alih kebebasan kita dapat diusir.

Jika kita kembali ke atas tentang tujuan Yesus datang, tentunya tidak hanya menyatakan keselamatan kepada seorang yang dirasuki setan-setan tadi, tetapi juga menyatakan berita keselamatan kepada semua orang yang ada di daerah itu.

Seharusnya orang-orang yang menyaksikan perbuatan Yesus itu menjadi percaya, tetapi justru sebaliknya mereka malah meminta Yesus untuk meninggalkan mereka. Ini menjadi pertanyaan besar. Jika yang tertulis dalam Injil Lukas ini dikatakan alasan mereka meminta Yesus untuk pergi adalah karena ketakutan.

Maka timbul pertanyaan mengapa mereka ketakutan? Sementara Yesus telah memperlihatkan kuasaNya dapat menyelamatkan kehidupan manusia. Seharusnya mereka menyambut dan menerima Yesus yang dapat menyelamatkan jiwa mereka dari kuasa-kuasa setan.

Tetapi mungkin bisa saja penolakan yang dilakukan oleh orang-orang di Gerasa itu adalah karena factor ekonomi. Bagaimana mereka melihat begitu banyaknya babi-babi yang mati akibat dari pengusiran Setan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Mungkin mereka berfikir bahwa akan ada kerugian yang lainnya lagi jika mereka tetap menerima kedatangan Yesus. bagi mereka babi-babi itu lebih berharga daripada kedatangan Yesus, sementara bagi Yesus menyatakan kuasaNya bahwa jauh lebih berharga hidup manusia dari pada sekawanan babi-babi itu.

Hal ini juga menjadi indikasi terhadap orang-orang yang tidak mau dipulihkan oleh Yesus dari kuasa-kuasa duniawi. Mereka menolak berubah dan dipulihkan salah satu faktornya adalah masalah untung – rugi. Contohnya kita bisa saja mengatakan “Apa yang akan saya dapatkan jika harus meninggalkan perjudian, kecurangan atapun korupsi ini”. 

Maka berita ini membawa kita pada sebuah pemahaman tentang kehadiran Yesus dalam kehidupan kita. Bahwa inisiatif Allah untuk menyelamatkan datang dari kasihNya yang terdalam bagi kita supaya selamat. Kita akan memperoleh keselamatan sebagaimana seorang Gerasa yang telah dibebaskan oleh Yesus dari banyak setan-setan, namun penolakan terhadap kasih Tuhan adalah pembiaran diri kita diikat diperintah dan disandera oleh kuasa-kuasa kejahatan. Terimalah Yesus supaya engkau mendapatkan keselamatan dari Tuhan.    

No comments:

Post a Comment