Laman

Thursday, June 16, 2016

Kasih Yang tulus murni kepada Tuhan (Lukas 7:36-50)



Bacaaan Firman Tuhan: Lukas 7: 36-50
“Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat”.
Setelah kita membaca isi dari nas ini, dapat kita melihat perbedaan yang begitu dalam tentang dua orang yang datang kepada Yesus. Pertama, adalah Simon seorang farisi dan yang kedua, adalah seorang perempuan berdosa yang dikucilkan dalam masyarakat.

Kemudian kita juga dapat melihat perbedaan dari kedua orang ini dalam hal penyambutannya terhadap Yesus. Sebagaimana adat Yahudi ada tata cara yang semestinya dilakukan kepada tamu yang datang. Tetapi Simon seorang Farisi tidak melakukan adat kebiasaan itu, padahal dia yang mengundang Yesus datang kerumahnya.

Berbeda dengan perempuan berdosa itu, bisa dikatakan kedatangannya adalah sebagai tamu yang tidak di undang. Namun demikian, sikapnya untuk datang menemui Tuhan Yesus dibuatnya melebihi adat kebiasaan Yahudi.

Simon tidak memberikan air untuk membasuh kaki Yesus, tetapi
Perempuan berdosa itu membasahi kaki Yesus dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya

Simon tidak mencium Yesus, tetapi
Perempuan berdosa itu terus mencium kaki Yesus

Simon tidak meminyaki kepala Yesus, tetapi
Perempuan berdosa itu meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi

Maka kita dapat melihat perbedaan motivasi kedatangan dua orang ini kepada Yesus. Simon orang farisi itu mengundang Yesus sebenarnya bukan karena kasihnya, Cuma hanya menunjukkan reputasinya dihadapan orang banyak dan juga di hadapan Yesus. Sementara perempuan berdosa tadi, walaupun dia hanya tamu yang tidak diundang, datang menyelinap masuk, namun perempuan itu telah memperlihatkan kasihnya yang besar kepada Tuhan Yesus.

Apa makna yang dapat kita ambil dari kisah ini?
     1.Dosa itu bukan untuk untuk disembunyikan, karena dihadapan Tuhan kita tidak bisa  menyembunyikan dosa kita. Tetapi dosa itu adalah untuk ungkapkan supaya diampuni. Semakin lama kita menyembunyikan sakit, maka sakit itu akan semakin membawa kita pada kematian.

    2.Iman kepada Tuhan itu jangan tanggung-tanggung. Jika kita sudah mempercayai Tuhan, maka kita seharusnya mengasihinya dengan tulus, sebagaimana kasih perempuan tadi yang tulus kepada Yesus bukan seperti kasih Simon orang farisi yang tidak jelas. Jika memang kita sudah mengimani Yesus, maka baiklah kita mengasihiNya dengan segenap hati, jiwa dan akal budi kita.

No comments:

Post a Comment