Laman

Wednesday, June 29, 2016

Galatia 6: 7-16 | Hukum Tabur - Tuai



Bacaan Firman Tuhan: Galatia 6: 7-16
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai”
“Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan”, ini adalah peringatan untuk kita perhatikan. Tidak ada celah untuk kita bisa mengelabui Tuhan dari setiap apa yang kita perbuat dalam hidup kita. Jika pada manusia kita masih bisa untuk menggunakan ‘trik dan intrik’ namun dihadapan Tuhan semuanya jelas dalam pengetahuanNya. Keselamatan dari Tuhan itu tidak akan begitu saja kita terima hanya dengan mengaku percaya ataupun kesibukan kita pada kegiatan-kegiatan gereja, namun ada hal yang lebih mendalam dari itu semuanya yaitu sikap hidup kristiani sebagai wujud dari iman kita pada Tuhan.   

Kita tidak bisa lepas dari yang namanya hukum tabur tuai, apa yang kita tabur itu juga yang akan kita tuai. Jika kita menabur mengikuti kedagingan maka kita akan menuai kebinasaan, jika kita menabur sesuai dengan keinginan Roh maka kita akan menuai sesuai dengan rencana Tuhan.

Dorongan yang disampaikan dalam surat Paulus ini untuk tidak jemu-jemu berbuat baik bukanlah atas dorongan daging tetapi atas dorongan Roh Tuhan, sebab jika perbuatan baik dilakukan atas dorongan daging maka pada akhirnya kita akan terbawa dalam sikap bermegah atas diri sendiri yang pada akhirnya perbuatan baik itu adalah atas dorongan keinginan daging.

Manusia ciptaan yang baru yang ditekankan dalam surat ini bukanlah penampakan manusia yang formalitas, tetapi manusia yang beraksi dan bersaksi oleh kuasa Roh, yaitu dengan tidak jemu-jemu berbuat baik kepada semua orang. Ini adalah sikap yang didorong oleh penerimaan Roh yang bekerja dalam manusia ciptaan baru.

Nas ini bukanlah hendak mengarahkan kita tentang pembenaran atas perbuatan baik atau menggiring kita tentang penerimaan pahala. Namun sebaliknya, iman yang telah tertabur dalam hidup kita selayaknya akan menghasilkan buah yaitu perbuatan baik. 

Standard moral, sikap dan perilaku manusia baru bukanlah apa yang baik secara manusiawi, tetapi apa yang baik sesuai dengan Firman Tuhan. Untuk mencapai sesuatu yang berharga harus ada pengorbanan, bukan dengan dengan prinsip “judi” yang berbuat sedikit dengan mengharapkan hasil yang sebanyak-banyaknya. Maka kita harus siap untuk mengorbankan keinginan daging kita dan mengutamakan tuntunan Roh Tuhan dalam setiap sikap dan perbuatan kita.

Namun nas ini memastikan bahwa perbuatan baik itu yang di dorong oleh Roh Tuhan tidak akan pernah sia-sia. Akan ada tuaian yang melimpah diperoleh dari orang menabur kebaikan. Sebab Tuhan akan memberikan kepada kita yang layak untuk kita terima sesuai dengan apa yang kita tabur.  

Buah akan selalu lebih banyak dari benih yang tabur, maka berhati-hatilah dan perhatikanlah dengan teliti akan apa yang kita tabur. Jhon W. Lawrence dalam bukunya “7 Hukum Penuaian” mengatakan: Anda tidak akan pernah rugi berjalan dalam persekutuan dengan Tuhan, dan Anda pun tidak akan pernah untung jika berjalan di luar persekutuan denganNya.

No comments:

Post a Comment